Tulang Hidroksiapatit Kitosan TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2 Skema struktur Kitin dan Kitosan 15 ikatan β 1-4 glucosidic. Kitosan bersifat biokompatibel, dan dapat didegradasi oleh enzim dalam tubuh manusia. Hasil degradasi kitosan tidak beracun. 15 Skema kitin dan kitosan dapat dilihat pada Gambar 2. Dalam rekayasa jaringan, sifat bioaktif kitosan perlu dimanfaatkan dengan teknik khusus seperti halnya polimer. Kitosan perlu dikombinasikan dengan material bioaktif lannya agar sifat bioaktif kitosan dapat ditingkatkan. 4

2.5 Komposit HidroksiapatitKitosan

Material komposit merupakan bahan yang terdiri dari dua atau lebih fasa yang berbeda fasa matriks dan fasa terdispersi dan memiliki sifat yang berbeda dari yang salah satu unsurnya. Fasa utama, memiliki karakter kontinyu yang disebut matriks. Matriks biasanya lebih ulet dan kurang keras. Fasa kedua yang tertanam pada matriks dalam bentuk diskontinyu. Ini fase sekunder disebut fasa terdispersi. Fasa terdispersi biasanya lebih kuat dari matriks, oleh karena itu fasa terdispersi biasanya memperkuat matriks. Ada dua sistem klasifikasi bahan komposit. Salah satunya didasarkan pada bahan matriks logam, keramik, polimer dan yang kedua didasarkan pada struktur materi. 16 Biomaterial seperti HAp, dan kitosan dapat digunakan dalam implantasi tulang. 17 Dalam implantasi tulang, HAp merupakan material inorganik utama dari tulang alami yang memiliki sifat biokompatibel dan bioaktif yang baik. Sifat getas HAp, membuat HAp sulit untuk dibentuk atau didesain. Material lain perlu ditambahkan pada HAp untuk menghilangkan sifat getas HAp. 4 Kitosan yang bersifat bioaktif merupakan pilihan yang tepat untuk ditambahkan pada HAp. Dalam hal ini pengunaan kitosan yaitu sebagai tempat melekatnya HAp. Penambahan kitosan diharapkan dapat meningkatkan bioaktivitas, biokompatibel dan sifat mekanik komposit HApkitosan. 7

2.6 X-Ray Diffraction XRD

Setiap material memiliki pola difraksi yang khas seperti sidik jari manusia. X-Ray diffraction XRD dapat memberikan informasi secara umum baik secara kuantitatif maupun kualitatif tentang komposisi fasa-fasa dalam kristal. Ada tiga informasi yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi fasa-fasa dalam suatu material dengan menggunakan XRD yaitu posisi sudut difraksi maksimum, intensitas puncak dan distribusi intensitas sebagai fungsi dari sudut difraksi. 4 Difraksi sinar-X atau X-Ray diffraction XRD merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui struktur Kristal dan perubahan fasa 18 Jika sampel merupakan campuran dari dua material berbeda, maka XRD dapat memberikan informasi mengenai proporsi mineral dari kedua material tersebut. 19 Difraksi sinar-X akan menghasilkan pola yang berbeda tergantung pada konfigurasi yang di bentuk oleh atom-atom dalam kristal. Gelombang yang terdifraksi dari atom-atom yang berbeda dapat saling mengganggu. Interaksi ini dapat membuat distribusi intensitas resultannya termodulasi dengan kuat. Jika atom-atom tersusun periodik dalam kristal, maka gelombang terdifraksi akan terdiri dari interferensi maksimum tajam peak yang simetri, peak yang terjadi berhubungan dengan jarak antar atom. Syarat terjadinya difraksi harus memenuhi hukum Bragg . Metode XRD berdasarkan sifat difraksi sinar-X yaitu hamburan cahaya dengan panjang gelombang saat melewati kisi kristal dengan sudut  melewati kisi kristal dengan Gambar 3 Skema X-Ray Diffraction 20 Kitin Kitosan jarak antar bidang kristal sebesar d. Data yang diperoleh dari karakterisasi XRD adalah sudut hamburan atau sudut Bragg  dan intensitas. Berdasarkan teori difraksi, sudut difraksi tergantung pada lebar celah kisi sehingga mempengaruhi pola difraksi, sedangkan intensitas cahaya difraksi bergantung pada berapa banyak kisi kristal yang memiliki orientasi yang sama. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan sistem kristal, parameter kisi dan fasa yang terdapat dalam suatu sampel. 18 Skema XRD dapat dlihat pada Gambar 3.

2.7 Fourier Transform Infrared

Spectroscopy FTIR Fourier Transform Infrared atau biasa disebut dengan FTIR merupakan metode dengan menggunakan spektroskopi inframerah paling disarankan. Dalam spektroskopi inframerah, radiasi inframerh dilewatkan melalui sampel. Beberapa radiasi inframerah diserap oleh sampel dan sebagian dilewatkan melalui sampel ditransmisikan. Spektrum yang dihasilkan merupakan penyerapan molekul dan transmisi yang menciptakan gugus molekul sampel. 21 Terdapat energi vibrasi yang dihasilkan yaitu vibrasi bending dan vibrasi stretching. Vibrasi bending yaitu pergerakan atom yang menyebabkan perubahan sudut ikatan antara dua ikatan atom atau pergerakan dari seluruh atom terhadap atom lainnya. Vibrasi stretching merupakan pergerakan atom yang teratur sepanjang sumbu ikatan antara dua atom sehingga jarak antara dua atom dapat bertambah atau berkurang. Gugus PO 4 3- memiliki 4 modus vibrasi yaitu: Vibrasi stretching simetri ν1 dengan bilangan gelombang sekitar 956 cm -1 ; Vibrasi bending simetri ν2 dengan bilangan Gambar 4 Skema FTIR 22 gelombang sekitar 430-460 cm -1 ; Vibrasi stretching asimetri ν3 dengan bilangan gelombang sekitar 1040-1090 cm -1 ; Vibrasi bending asimetri ν4 dengan bilangan gelombang sekitar 575-610 cm -1 . 22 Sumber inframerah memancarkan panjang gelombang radiasi inframerah yang berbeda. Radiasi inframerah melewati interferometer yang memodulasi radiasi inframerah. Interferometer melakukan sebuah Fourier invers transformasi optik pada radiasi inframerah yang masuk. Sinar inframerah termodulasi melewati sampel yang diserap pada panjang gelombang yang berbeda oleh berbagai molekul ini. Kemudian intensitas sinar IR terdeteksi oleh detektor. Sinyal dideteksi dan diubah oleh komputer untuk mendapatkan spektrum IR dari gas sampel. 21 Skema FTIR dapat dilihat pada Gambar 4.

2.8 Mikroskop Stereo

Mikroskop stereo merupakan varian mikroskop optik yang dirancang untuk pengamatan perbesaran rendah. Alat ini menggunakan dua jalur optik terpisah untuk memberikan sudut pandang yang sedikit berbeda untuk mata kiri dan kanan. Hal ini akan menghasilkan visualisasi tiga dimensi dari sampel yang diamati. Pengamatan tiga dimensi sangat penting untuk menganalisis detail dari sampel yang diamati. Mikroskop stereo yang sering digunakan untuk mempelajari permukaan spesimen padat. 23 Mikroskop stereo seperti pada Gambar 5 mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif. Mikroskop stereo memiliki ketajaman lensa Gambar 5 Mikroskop Optik Stereo 23