Kerangka Pemikiran Kajian Kolaborasi antar Peneliti pada Instansi Badan Litbang Pertanian Periode Tahun 1996-2005

bekerjasama, 3 pelaksanaan penelitian menjadi lebih ringan karena dipikirkan bersama dan 4 aspek pembinaan, untuk peneliti utama membina peneliti yang ada di bawahnya dalam kegiatan penelitian dengan mengikut sertakan dalam kegiatan penelitian.

4. 2 Perbandingan Tingkat Kolaborasi Peneliti antar Rumpun Disiplin Ilmu

Pada Tabel 19 dapat dilihat tingkat kolaborasi untuk semua rumpun disiplin ilmu yang dikaji berkisar antara 0,71 - 0,80. Tidak terdapat perbedaan tingkat kolaborasi yang menyolok untuk masing – masing rumpun disiplin ilmu. Hal ini disebabkan dalam pelaksanaan penelitian selalu melibatkan peneliti dari rumpun disiplin ilmu yang berbeda. Dengan harapan apabila suatu masalah dipandang dari sisi yang berbeda maka akan diperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Sebagai contoh untuk mendapatkan bibit yang baik diperlukan peneliti dari rumpun disiplin ilmu E untuk mengetahui apakah dari segi ekonomi bibit tersebut menguntungkan dan peneliti dari rumpun disiplin ilmu H untuk mengetahui ketahanan bibit tersebut terhadap serangan hama penyakit. Tabel 19 Tingkat kolaborasi peneliti untuk sembilan rumpun disiplin ilmu yang diteliti periode tahun 1996-2005 di Badan Litbang Pertanian Rumpun disiplin ilmu Ns Nm C Economic Development and rural sociologi E 407 1043 0,71 Plant science and production F 713 2431 0,77 Plant Protection H 212 591 0,74 Postharvest technology J 50 129 0,72 Animal science, production and protection L 378 1050 0,73 Fisheries and aquaculture M 92 295 0,76 Agricultural machinery and engineering N 45 184 0,80 Natural resources and environment P 80 234 0,75 Processing of agricultural products Q 135 422 0,76 Rata-rata 0,75

4.3 Hubungan antara Kolaborasi dengan Produktivitas Peneliti

Dalam bagian ini akan dibahas tentang tujuan penelitian yang ketiga yaitu untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi peneliti dan produktivitas peneliti dan menguji hipotesis yang pertama yang berbunyi ”ada hubungan antara kolaborasi peneliti dengan produktivitas peneliti dalam penulisan karya ilmiah”. Untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi dengan produktivitas peneliti dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Data yang dikorelasikan Lampiran 3 adalah data kolaborasi peneliti x dan produktivitas peneliti y dan nilai N banyaknya pasangan data adalah 10. Analisis data untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi peneliti dan produktivitas peneliti dilakukan untuk masing – masing rumpun disiplin ilmu. Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi r s dan probabilitas Tabel 20. Nilai koefisien korelasi untuk 9 disiplin ilmu yang dikaji hampir mendekati 1 satu, angka ini menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara kolaborasi dan produktivitas peneliti. Nilai probabilitas untuk semua rumpun disiplin ilmu lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara kolaborasi dan produktivitas peneliti signifikan pada taraf kepercayaan 95 . Tabel 20 Hasil analisis uji Korelasi Rank Spearman untuk 9 rumpun disiplin ilmu periode tahun 1996-2005 Rumpun disiplin ilmu Koefisien korelasi Probabilitas Economic Development and rural sociologi E 0,881 0,001 Plant science and production F 0,952 0 Plant Protection H 0,960 0 Postharvest technology J 0,947 0 Animal science, production and protection L 0,905 0 Fisheries and aquaculture M 0,927 0 Agricultural machinery and engineering N 0,917 0 Natural resources and environment P 0,970 0 Processing of agricultural products Q 0,975 0 Signifikan pada taraf kepercayaan 95 Tidak adanya tanda negatif di depan nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa apabila peneliti sering berkolaborasi maka nilai produktivitas peneliti juga akan tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Katz dan