Perumusan Masalah Kajian Kolaborasi antar Peneliti pada Instansi Badan Litbang Pertanian Periode Tahun 1996-2005

Gambar 5 Alur pelaksanaan penelitian Dalam tahap analisis data untuk menentukan tingkat kolaborasi peneliti digunakan metode Subramanyam. Prinsip metode Subramanyam dalam melakukan penghitungan tingkat kolaborasi adalah dengan cara menggabungkan seluruh karya kolaborasi yang dihasilkan oleh lebih dari satu orang peneliti peneliti kolaborasi dan tidak ditentukan banyaknya anggota yang terlibat dalam kolaborasi. Langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan memeriksa artikel hasil penelitian berdasarkan jumlah keanggotaan penulis, yakni yang dilakukan oleh satu orang, dua orang, tiga orang dan seterusnya. Langkah kedua yaitu mengelompokkan artikel penelitian yang ditulis satu orang dan yang berkolaborasi ditulis lebih dari satu orang. Untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi peneliti dengan produktivitas peneliti digunakan metode statistik nonparametrik koefisien korelasi peringkat Spearman. Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter dari populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki distribusi yang bebas dari persyaratan, dan variansnya tidak perlu homogen Hasan 2003. Koefisien korelasi peringkat Spearman r s adalah ukuran erat tidaknya kaitan antara dua variabel ordinal data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya artinya, r s merupakan ukuran atas kadar hubungan antara data yang telah disusun menurut peringkat ranked data Supranto 2001. Untuk mengetahui apakah peneliti yang sering berkolaborasi merupakan peneliti yang lebih produktif dan merupakan titik sintesis digunakan formulasi Brillouin. Sebelum melakukan penghitungan dengan formulasi Brillouin maka terlebih dulu memetakan kondisi kolaborasi peneliti dalam graf komunikasi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan memeriksa secara sistematik obyek penelitian. Obyek dari penelitian ini adalah artikel yang merupakan hasil penelitian para peneliti Badan Litbang Pertanian yang dikerjakan oleh para peneliti Badan Litbang Pertanian sendiri atau bekerjasama dengan peneliti dari lembaga lain. Untuk mengetahui apakah peneliti berasal dari Badan Litbang pertanian atau tidak dilihat dari kode instansi yang ada pada masukan data AGRIS. Dan kode instansi ini telah lama diterapkan di PUSTAKA untuk memudahkan dalam penelusuran. Dari obyek penelitian yang ada diperoleh nama peneliti dan kerjasama yang dilakukan diantara peneliti yang ada, dikelompokkan berdasarkan rumpun disiplin ilmu yang telah ditetapkan.

3.4 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan pada kajian ini adalah sebagai berikut: 1 Penentuan tingkat kolaborasi peneliti Badan Litbang Pertanian pada periode tahun 1996-2005 dengan penerapan formulasi metode Subramanyam 1983 sebagai berikut : N m C = _________________ N m + N s Dimana: C = tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C tersebut berada pada interval nol sampai dengan satu, atau [0, 1]. N m = total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi. N s = total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara individual. Dalam hal ini besarnya nilai C yang merupakan tingkat kolaborasi peneliti tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Apabila nilai C sama dengan 0 C=0 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individual peneliti tunggal, berarti tidak ada satu hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut sama sekali tidak memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain, artinya memang masih dapat dilakukan secara individual. 2 Apabila nilai C lebih besar dari 0 dan kurang dari setengah 0C0,5 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibanding dengan banyaknya hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuannya memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 3 Apabila nilai C sama dengan setengah C=0,5 maka dapat dikatakan bahwa banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individu