Tujuan Manfaat Penelitian Kajian Kolaborasi antar Peneliti pada Instansi Badan Litbang Pertanian Periode Tahun 1996-2005

3.4 Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan pada kajian ini adalah sebagai berikut: 1 Penentuan tingkat kolaborasi peneliti Badan Litbang Pertanian pada periode tahun 1996-2005 dengan penerapan formulasi metode Subramanyam 1983 sebagai berikut : N m C = _________________ N m + N s Dimana: C = tingkat kolaborasi peneliti dalam sebuah disiplin ilmu, dimana nilai C tersebut berada pada interval nol sampai dengan satu, atau [0, 1]. N m = total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara berkolaborasi. N s = total hasil penelitian dari peneliti dalam sebuah disiplin ilmu pada tahun tertentu yang dilakukan secara individual. Dalam hal ini besarnya nilai C yang merupakan tingkat kolaborasi peneliti tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Apabila nilai C sama dengan 0 C=0 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara individual peneliti tunggal, berarti tidak ada satu hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut sama sekali tidak memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain, artinya memang masih dapat dilakukan secara individual. 2 Apabila nilai C lebih besar dari 0 dan kurang dari setengah 0C0,5 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih besar dibanding dengan banyaknya hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut tidak semuannya memerlukan bantuan atau pendekatan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 3 Apabila nilai C sama dengan setengah C=0,5 maka dapat dikatakan bahwa banyaknya hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individu sama banyaknya dengan penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut sama-sama memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 4 Apabila nilai C lebih besar dari setengah dan kurang dari satu 0,5C1 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut dilakukan secara individual lebih sedikit dibanding dengan banyaknya hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut memang sangat memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 5 Apabila nilai C sama dengan satu C=1 maka dapat dikatakan bahwa hasil penelitian pada bidang tersebut seluruhnya dilakukan secara berkolaborasi bersama. Jadi pelaksanaan penelitian pada bidang tersebut memang sangat memerlukan bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain artinya tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan dari disiplin ilmu lain atau lembaga penelitian lain. 2 Pengujian hipotesis pertama yang berbunyi : Ada hubungan antara kolaborasi peneliti dengan produktivitas peneliti dalam penulisan karya ilmiah pada periode tahun 1996-2005. Dilakukan melalui Uji Korelasi Rank Spearman Siegel 1990. Uji ini dapat digunakan untuk menemukan hubungan antara produktivitas dan kolaborasi peneliti tersebut. Dalam hal ini formulasi Spearman disajikan sebagai berikut: N 6 ∑ d i 2 i=1 r s = 1 - _________________ ....................................................................... 1 N 3 – N Dengan ketentuan bahwa: r s = koefisien korelasi peringkat Spearman, dengan nilai antara [-1, 1] d i = selisih antara kedua peringkat pasangan data X dan Y, dimana Y = produktivitas banyaknya artikel yang dipublikasikan dan X = kolaborasi peneliti N = banyaknya pasangan data