Definisi Operasional Kajian Kolaborasi antar Peneliti pada Instansi Badan Litbang Pertanian Periode Tahun 1996-2005

4.3 Hubungan antara Kolaborasi dengan Produktivitas Peneliti

Dalam bagian ini akan dibahas tentang tujuan penelitian yang ketiga yaitu untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi peneliti dan produktivitas peneliti dan menguji hipotesis yang pertama yang berbunyi ”ada hubungan antara kolaborasi peneliti dengan produktivitas peneliti dalam penulisan karya ilmiah”. Untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi dengan produktivitas peneliti dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Data yang dikorelasikan Lampiran 3 adalah data kolaborasi peneliti x dan produktivitas peneliti y dan nilai N banyaknya pasangan data adalah 10. Analisis data untuk mengetahui hubungan antara kolaborasi peneliti dan produktivitas peneliti dilakukan untuk masing – masing rumpun disiplin ilmu. Dari hasil analisis diperoleh koefisien korelasi r s dan probabilitas Tabel 20. Nilai koefisien korelasi untuk 9 disiplin ilmu yang dikaji hampir mendekati 1 satu, angka ini menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara kolaborasi dan produktivitas peneliti. Nilai probabilitas untuk semua rumpun disiplin ilmu lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara kolaborasi dan produktivitas peneliti signifikan pada taraf kepercayaan 95 . Tabel 20 Hasil analisis uji Korelasi Rank Spearman untuk 9 rumpun disiplin ilmu periode tahun 1996-2005 Rumpun disiplin ilmu Koefisien korelasi Probabilitas Economic Development and rural sociologi E 0,881 0,001 Plant science and production F 0,952 0 Plant Protection H 0,960 0 Postharvest technology J 0,947 0 Animal science, production and protection L 0,905 0 Fisheries and aquaculture M 0,927 0 Agricultural machinery and engineering N 0,917 0 Natural resources and environment P 0,970 0 Processing of agricultural products Q 0,975 0 Signifikan pada taraf kepercayaan 95 Tidak adanya tanda negatif di depan nilai koefisien korelasi menunjukkan bahwa korelasi memiliki pola positif atau searah. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa apabila peneliti sering berkolaborasi maka nilai produktivitas peneliti juga akan tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Katz dan Martin 1997 tentang salah satu keuntungan dari kolaborasi yaitu kolaborasi mendorong adanya pertukaran ide dari berbagai ilmuwan yang akan menambah wawasan dan perspektif baru bagi peneliti yang berkolaborasi. Hal ini mendorong tumbuhnya kreativitas dari peneliti dengan demikian produktivitasnya juga akan meningkat.

4.4 Hubungan Produktivitas Peneliti dan Titik Sintesis

Untuk pengujian hipotesis yang kedua yaitu peneliti yang sering berkolaborasi merupakan peneliti yang produktif dan merupakan titik sintesis digunakan formulasi Brillouin.

4.4.1 Rumpun Disiplin Ilmu H Plant Protection

Hasil penelitian periode tahun 1996-2005 pada rumpun disiplin ilmu H plant protection diketahui jumlah artikel hasil penelitian berjumlah 803 artikel dan jumlah peneliti berjumlah 913 orang. Untuk pengujian hipotesis yang kedua pertama-tama dilakukan dengan memetakan data kolaborasi peneliti dalam graf komunikasi formal Lampiran 5. Dari hasil pemetaan data kolaborasi peneliti untuk rumpun disiplin ilmu H diperoleh jumlah peneliti perkomponen serta total peneliti yang dapat dilihat pada Tabel 21. Graf komunikasi untuk rumpun disiplin ilmu H terdiri dari 92 komponen dan 850 titik. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan formulasi Brillouin maka diperoleh nilai ketidakaturan seluruh populasi Ii adalah 4681,72. Untuk mengetahui titik yang merupakan titik sintesis atau tidak, dilakukan dengan memangkas salah satu titik. Dalam hal ini pemangkasan dilakukan pada titik nomor 373 yaitu peneliti dengan nama Marwoto dengan produktivitas hasil penelitian sebanyak 27. Setelah dilakukan pemangkasan Gambar 6 didapatkan 96 komponen dan 849 titik Tabel 22. Setelah dilakukan penghitungan dengan formulasi Brillouin maka diketahui nilai ketidakaturan setelah dilakukan pemangkasan If adalah 4718,27. Untuk mengetahui apakah titik 373 merupakan titik sintesis maka selisih nilai If-Ii harus lebih besar dari 0. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai If-Ii = 41,282 karena nilai If-Ii 0 maka titik 373 merupakan titik sintesis.