Penelitian Terdahulu Kajian Kolaborasi antar Peneliti pada Instansi Badan Litbang Pertanian Periode Tahun 1996-2005

4.1.9 Tingkat Kolaborasi Peneliti untuk Rumpun Disiplin Ilmu Q Processing and agricultural products Hasil penelitian periode tahun 1996-2005 pada rumpun disiplin ilmu Q Processing and agricultural products adalah 557 artikel hasil penelitian dan jumlah peneliti keseluruhan sebanyak 716 orang Tabel 17. Dari keseluruhan jumlah artikel hasil penelitian 135 artikel ditulis secara perorangan dan 422 artikel ditulis secara berkolaborasi. Jumlah anggota peneliti dalam berkolaborasi berkisar antara 2- 9. Tabel 17 Jumlah artikel dan komposisi jumlah peneliti untuk rumpun disiplin ilmu Q Processing and agricultural products di Badan Litbang Pertanian periode tahun 1996-2005 Tahun Komposisi Peneliti N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1996 3 7 10 7 5 1 1 1 1 36 1997 14 15 16 4 2 51 1998 23 16 16 10 2 6 73 1999 16 19 25 12 7 2 81 2000 15 19 18 9 3 1 65 2001 3 7 10 7 5 1 1 1 1 36 2002 17 19 11 10 2 59 2003 11 8 8 4 2 1 34 2004 13 15 10 6 3 2 1 50 2005 20 13 18 14 6 1 72 Jumlah 135 138 142 83 37 15 3 2 2 557 Keterangan: N = Jumlah artikel Hasil analisis dengan menggunakan metode Subramanyam diperoleh tingkat kolaborasi untuk rumpun disiplin ilmu Q adalah 0,68-0,92 Tabel 18. Rata-rata tingkat kolaborasi adalah 0,76 atau 76 persen dari hasil penelitian dilakukan secara berkolaborasi. Jadi pelaksanaan penelitian pada rumpun disiplin ilmu ini masih sangat membutuhkan bantuan peneliti lain atau disiplin ilmu lain. Tabel 18 Tingkat kolaborasi peneliti pada rumpun disiplin ilmu ilmu Q processing and agricultural products di Badan Litbang Pertanian periode tahun 1996-2005 Tahun Ns Nm C 1996 3 33 0.92 1997 14 37 0.73 1998 23 50 0.68 1999 16 65 0.81 2000 15 50 0.77 2001 3 33 0.92 2002 17 42 0.71 2003 11 23 0.68 2004 13 37 0.74 2005 20 52 0.72 Jumlah 135 422 0.76 Keterangan: Ns = hasil penelitian yang dilakukan secara individual; Nm = hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi; C = Tingkat Kolaborasi Nilai tingkat kolaborasi untuk sembilan rumpun disiplin ilmu berkisar antara 0,71 sampai 0,80 atau dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan secara berkolaborasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan secara individu. Beberapa faktor yang menyebabkan tingginya tingkat kolaborasi antara lain bahwa untuk memacu pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mempercepat alih teknologi kepada pengguna hasil-hasil penelitian, khususnya pengusaha yang bergerak dibidang pertanianagribisnis maka dilakukan kerjasama penelitian dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah dan non pemerintah kerjasama dalam negeri. Disamping kerjasama dalam negeri dilakukan juga kerjasama dengan pihak luar negeri. Kerjasama dengan pihak luar negeri ini dapat berupa bantuan teknis bantuan tenaga ahli, training, bantuan peralatan, penelitian kolaboratif merupakan bentuk kerja sama yang saling menunjang dengan memanfaatkan dana yang ada pada masing-masing pihak, biasanya berupa bantuan tenaga ahli, bantuan proyek bantuan dalam bentuk pinjaman termasuk pinjaman lunak. Disamping itu ada beberapa alasan mengapa peneliti berkolaborasi yaitu : 1 adanya kebijakan yang membuat para peneliti bekerja dalam satu tim dalam melaksanakan penelitian. Dalam satu tim terdiri dari peneliti yang mempunyai bidang keahlian yang berbeda, dengan harapan akan diperoleh hasil penelitian yang berkualitas. Penentuan anggota tim dalam suatu penelitian disesuaikan dengan subyek penelitian, 2 menambah pengetahuan baru bagi peneliti yang bekerjasama, 3 pelaksanaan penelitian menjadi lebih ringan karena dipikirkan bersama dan 4 aspek pembinaan, untuk peneliti utama membina peneliti yang ada di bawahnya dalam kegiatan penelitian dengan mengikut sertakan dalam kegiatan penelitian.

4. 2 Perbandingan Tingkat Kolaborasi Peneliti antar Rumpun Disiplin Ilmu

Pada Tabel 19 dapat dilihat tingkat kolaborasi untuk semua rumpun disiplin ilmu yang dikaji berkisar antara 0,71 - 0,80. Tidak terdapat perbedaan tingkat kolaborasi yang menyolok untuk masing – masing rumpun disiplin ilmu. Hal ini disebabkan dalam pelaksanaan penelitian selalu melibatkan peneliti dari rumpun disiplin ilmu yang berbeda. Dengan harapan apabila suatu masalah dipandang dari sisi yang berbeda maka akan diperoleh hasil penelitian yang lebih baik. Sebagai contoh untuk mendapatkan bibit yang baik diperlukan peneliti dari rumpun disiplin ilmu E untuk mengetahui apakah dari segi ekonomi bibit tersebut menguntungkan dan peneliti dari rumpun disiplin ilmu H untuk mengetahui ketahanan bibit tersebut terhadap serangan hama penyakit. Tabel 19 Tingkat kolaborasi peneliti untuk sembilan rumpun disiplin ilmu yang diteliti periode tahun 1996-2005 di Badan Litbang Pertanian Rumpun disiplin ilmu Ns Nm C Economic Development and rural sociologi E 407 1043 0,71 Plant science and production F 713 2431 0,77 Plant Protection H 212 591 0,74 Postharvest technology J 50 129 0,72 Animal science, production and protection L 378 1050 0,73 Fisheries and aquaculture M 92 295 0,76 Agricultural machinery and engineering N 45 184 0,80 Natural resources and environment P 80 234 0,75 Processing of agricultural products Q 135 422 0,76 Rata-rata 0,75