Profil Perusahaan Instalasi Pengolahan Air Minum PT. Krakatau Tirta Industri

26

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Perusahaan

4.1.1 Profil Perusahaan

PT Krakatau Tirta Industri yang didirikan pada tanggal 28 Februari 1996, merupakan anak perusahaan yang sahamnya 99,99 dimiliki oleh PT Krakatau Steel Persero dan 0,01 dimiliki oleh PT Krakatau Industrial Estate Cilegon PT KIEC. Perusahaan ini sebelumnya merupakan unit penunjang kegiatan operasional PT Krakatau Steel Persero dalam bidang penyediaan air bersih yang mulai beroperasi sejak 1978. Sebagian besar air bersih yang dihasilkan digunakan untuk kebutuhan industri dan sebagian lain untuk kebutuhan masyarakat kota Cilegon. Air baku yang diolah diambil dari sungai Cidanau yang bersumber dari danau alam Rawa Dano. Air kemudian dialirkan menggunakan pipa diameter 1,4 m sepanjang ± 28km untuk diolah menjadi air bersih di unit pengolahan air, yang terdiri dari beberapa tahapan proses yaitu koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, yang diikuti dengan netralisasi dan desinfeksi. Kapasistas yang terpasang di unit pengolahan air saat ini adalah sebesar 2.000 liter det, dan digunakan 60 untuk utilisasinya.

4.1.2 Instalasi Pengolahan Air Minum PT. Krakatau Tirta Industri

Proses pengolahan air yang dilakukan oleh PT. KTI terlihat pada Gambar 10 yang menampilkan proses dari sumber air baku hingga air dapat didistribusikan ke konsumen. Proses pengolahan air terdiri dari beberapa tahap yakni koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, netralisasi dan desinfeksi. Gambar 9. Diagram alir proses pengolahan air PT. Krakatau Tirta Industri Sumber PT. KTI Air baku dari sungai Cidanau di Pump Station I PS I sepanjang 27,2 km dipompa ke Instalasi Pengolahan Air Minum IPAL Krenceng, dialirkan ke Distribution Structure bak Raw Water Intake Cidanau Sand Trap Surge Tank Pump Station I By Pass Sump Pump Krenceng Reservoir Pump Station II 27.2 km Alum Sulphate Shock Chlorine Distribution Structure Shock Chlorine Sludge Blow of Sump Accelator Clarifier Distribution Chamber Vaccum Tank Sludge Field Green Leaf Filter Wash Water Outlet Sump Reservoir Pump Station III Pump Station IV Consumer Water Tower Lime Hydrate Chlorine Bak Penampung Backwash 27 pembagi yang berfungsi untuk mengalirkan air yang datang dari Cidanau maupun Waduk Pump Station II ke instalasi pengolahan air dan jika debitnya melebihi kebutuhan pengolahan maka sebagian akan dialirkan ke waduk. Dari bak pembagi air baku masuk ke Distribution Chamber, pada bak ini ditambahkan larutan koagulan alumunium sulfat. Setelah diberi koagulan air masuk ke Accelator 3 unit dan terjadi proses koagulasi,flokulasi serta sedimentasi dan menghasilkan lumpur slurry yang ditampung di sludge field sebanyak 3 unit dengan kapasitas tampung 12.000 m 3 unit, dengan cara diuapkan secara alami maka akan didapatkan lumpur padat. Kemudian lumpur padat secara berkala diambil dan dikumpulkan ditempat penampungan akhir limbah padat yang berada di sekitar Waduk Krenceng. Air dari Accelator mengalir secara gravitasi masuk ke Green Leaf Filter 5 unit filter, tiap unit filter memiliki 4 sel filter sehingga total filter sebanyak 20 sel filter terjadi proses aerasi, disini air proses mengalami kontak langsung dengan udara luar guna mengurangi bau, warna dan kation yang terlarut Fe, Al, Mn dalam air proses. Pada proses filtrasi di Green Leaf Filter digunakan media filter pasir yang berfungsi untuk menyaring sisa partikel yang tidak mengendap pada proses sedimentasi, setelah pasir jenuh oleh partikel, maka filter harus dicuci dengan sistem cuci balik backwash. Air backwash sebanyak 600 m 3 sel mengalir melewati kanal ditampung dalam bak penampungan air backwash yang berfungsi untuk menampung air backwash yang akan diproses kembali masuk dalam Distribution Chamber. Air setelah mengalami proses filtrasi secara fisik sudah jernih namun perlu ditambahkan larutan kapur untuk proses netralisasi dan penambahan gas klorin untuk membunuh kuman dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan sepert bakteri E. Coli. Air bersih ditampung dalam bak penampungan air bersih reservoir dan sebelum air bersih didistribusikan ke konsumen, air dianalisa secara rutin di laboratorium PT. Krakatau Tirta Industri sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.416MENKESPERIX1990 mengenai syarat – syarat dan pengawasan kualitas air.

4.2 Dosis Aluminium Sulfat dengan Kualitas Air