Bantuan Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya

atau koefisien determinasi dari model sebesar 0,77953 Tabel 7, nilai tersebut menunjukkan bahwa variasi dalam variabel eksogen yang terdiri atas bantuan SDM, bantuan infrastruktur, bantuan ekonomi dan dunia usaha, bantuak kelembagaan sosial dan budaya, bantuan daerah khusus, jumlah penduduk, dan nlai Lag PDRB mampu menjelaskan 77,95 persen variasi nilai PDRB, sedangkan sisanya sebesar 22,05 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

a. Pengaruh bantuan sumberdaya manusia SDM terhadap

pertumbuhan ekonomi Investasi untuk pengembangan sumberdaya manusia adalah suatu biaya yang dikeluarkan atau diberikan baik dalam bentuak uang, waktu, maupun kesempatan untuk membentuk modal manusia yang lebih baik di masa depan. Kegiatan investasi terhadap sumberdaya manusia ini antara lain melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Bantuan pengembangan sumberdaya manusia di daerah tertinggal ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka mempercepat pembangunan ekonomi didaerah tertinggal. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain pemberian pelatihan untuk kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan, serta pembangunan infrastruktur seperti pembangunan sekolah, sarana kesehatan dan lainnya. Hasil estimasi menunjukkan bahwa bantuan sumberdaya manusia memiliki hubungan yang negatif terhadap perekonomian daerah tertinggal. Kondisi ini menunjukkan bahwa hubungan antara pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi tidak ada yang konsisten, bisa positif atau negatif. Kondisi ini sudah dibuktikan dengan beberapa studi sebelumnya yang dilakukan dibeberapa negara. Folster dan Henrekson 1999 menyatakan bahwa dampak dari pengeluaran publik akan berbeda dampaknya tergantung kondisi dinegara tersebut. Barro 1990 menyatakan bahwa kontribusi pengeluaran yang produktif akan positif terhadap pertumbuhan, dan sebaliknya untuk pengeluaran yang tidak produktif. Tidak ada kesimpulan pasti mengenai arah hubungan antara pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi Folster dan Henrekson 1999. Bantuan sosial pengembangan sumberdaya manusia yang meliputi sumberdaya hayati, sumberdaya manusia, sumberdaya mineral dan energi, lingkungan hidup dan teknologi dari hasil penelitian tidak signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal, dengan nilai elastisitas -0.010.

b. Pengaruh bantuan infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi

Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2006 menjadi dasar hukum pelaksanaan Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Daerah Tertinggal P2IPDT yang dilaksanakan oleh Kementrian PDT. Peningkatan infrastruktur ini diharapkan dapat menjadi pendorong dalam pengentasan daerah tertinggal. Program P2IPDT merupakan salah satu bentuk kegiatan pokok dari pemerintah kepada daerah tertinggal di bidang pembangunan infrastruktur pedesaan dan menjadi stimulan kegiatan pendukung atau pendorong pembangunan infrastruktur daerah melalui penyediaan sarana dan prasarana transportasi, informasi dan telekomunikasi, sosial, ekonomi dan energi dalam bentuk bantuan sosial dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Bantuan stimulan bersifat komplementer dan integral terhadap sektor terkait dan program daerah. Besaran pemberian bantuan dan jenis bantuan stimulus infrastruktur ini didasarkan pada kebutuhan masing-masing daerah tertinggal. Beberapa bantuan yang diberikan terkait dengan peningkatan infrastruktur antara lain bantuan infrastruktur ekonomi, infrastruktur sosial dan infrastruktur produktif, dimana program-program yang telah terealisasi adalah pembangunan irigasi, pembangunan jalan raya dan pembangunan gedung- gedung sekolah, rumah sakit dan prasarana sosial lainnya Beberapa penelitian yang sebelumnya sudah dilakukan antara lain oleh Canning dan Pedroni 1999 serta Seetanah et al 2010 menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur yang menyumbang kontribusi terbesar pada pertumbuhan, untuk itu kiranya perlu dipertimbangkan untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur transportasi sebagai infrastruktur prioritas utama pada pembangunan kabupaten tertinggal. Penelitian lainnya tentang pengaruh program pembangunan infrastruktur terhadap kemiskinan di kabupaten tertinggal oleh Sari 2011 menunjukkan bahwa pengaruh bantuan infrastruktur P2IPDT terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten tertinggal dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka menengah dan panjang. Hasil estimasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel dana bantuan sosial infrastruktur memiliki pengaruh yang positif dan signifkan pada taraf nyata 10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan nilai elastisitas 0,066 yang berarti setiap kenaikan 1 miliar bantuan infrastruktur akan meningkatkan PDRB sebesar 0,066 miliar.

c. Pengaruh bantuan ekonomi dan dunia usaha terhadap pertumbuhan

ekonomi Dalam rangka pembinaan dan pengembangan dunia usaha di daerah tertinggal, maka ditegaskan pokok-pokok arah pembinaan dan pengembangannya adalah: meningkatkan partisipasi masyarakat yang lebih aktif dalam pembangunan, sehingga perluasan dunia usaha haruslah mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Usaha peningkatan perekonomian golongan ekonomi lemah didaerah tertinggal dilaksanakan antara lain dengan pengembangan produk atau komoditas unggulan daerah, pemberian bantuan kredit dengan syarat yang tidak memberatkan, , bantuan keahlian, penyuluhan, dan melalui usaha-usaha pengembangan kewirausahaan. Kementerian PDT telah melaksanakan berbagai program terkait dengan pemberian bantuan ekonomi dan dunia usaha, salah satunya adalah dengan pengembangan produk atau komoditas unggulan daerah yang menjadi program utama bantuan ekonomi dan dunia usaha. Sama halnya dengan bantuan sumberdaya manusia, bantuan ekonomi dan dunia usaha dari hasil estimasi menunjukkan hubungan yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal. Hal ini kembali menunjukkan bahwa hubungan antara pengeluaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi