d. Bantuan Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya
Bantuan pembinaaan lembaga sosial dan budaya sebanyak 58 persen diberikan untuk wilayah  di  KTI atau sebesar  Rp. 35.621.850.000,-  dan 42
persen  untuk  wilayah  KBI  atau  sebesar  Rp.  26.187.350.000  Gambar  17, dengan  total  keseluruhan  bantuan  sebesar  Rp.  61.809.200.000,-.  Bantuan
pembinaan  lembaga  sosial  dan  budaya  diberikan  paling  besar  kepada Provinsi    Nusa  Tenggara  Timur,  dengan  porsi  11,63  persen  Gambar  18
atau sebesar Rp. 7.186.050.000,- yang juga menjadikannya sebagai provinsi dengan  nilai  bansos  tertinggi  di  KTI.  Jenis  program  yang  diterima  antara
lain  penguatan  kelembagaan  Kelompok  Penggerak  Pembangunan  Desa KPPD  di  beberapa    kabupaten  seperti  kabupaten  Sumba  Barat,  Sumba
Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya.
Gambar  17  Persentase  bantuan  lembaga  sosial  dan  budaya  untuk  wilayah KBI dan KTI 2010-2013
Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan lembaga sosial dan budaya  terbesar  di  KBI  yaitu  sebesar  6.71  persen  atau  sebesar
Rp.4,147,690,000.  Program  yang  dijalankan  antara  lain  penguatan kelembagaan  kelompok  penggerak  pembangunan  desa  KPPD  di
Kabupaten Lahat, Musi Rawas, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Gambar 18 Distribusi bantuan lembaga sosial dan budaya tahun 2010-2013
2 4
6 8
10 12
N A
D S
U M
UT S
U M
B A
R S
U M
S E
L B
E N
G KU
LU LAM
P UN
G B
A B
E L
KE P
R I
JA B
A R
JA T
IM B
A N
T E
N N
T B
N T
T KA
LB A
R KA
LT E
N G
KA LSE
L KA
LT IM
S U
LUT S
U LT
E NG
S U
LSE L
S U
LT R
A G
O R
O N
T A
LO S
U LB
A R
M A
LU KU
M ALU
KU… P
A P
U A
B A
R A
T P
A P
U A
11,63
Persentase bantuan lembaga sosial dan budaya
Bantuan  pembinaan  lembaga  sosial  dan  budaya  berada  dibawah Deputi  IV  Kementerian  PDT.  Kegiatan  yang  dijalankan  antara  lain
penyiapan  dan  perumusan  kebijakan  di  bidang  pembinaan  lembaga  sosial dan budaya, koordinasi kebijakan lambaga sosial dan budaya, melaksanakan
hubungan  kerja  di  bidang  lembaga  sosial  dan  budaya  dengan  kementrian koordinator,  kementrian  negara  lain,  departemen  lembaga  pemerintah  non
departemen dan lembaga yang terkait. Besaran bantuan pembinaan lembaga sosial dan budaya dapat dilihat di Lampiran 6. Bantuan pembinaan lembaga
sosial  dan  budaya  merupakan  bantuan  terendah  sharenya  dibandingkan dengan bantuan sosial lainnya, yaitu sebesar 5 persen.
e. Bantuan Pengembangan Daerah Khusus
Bantuan  daerah  khusus  diberikan  untuk  daerah  tertinggal  yang memiliki  permasalahan  khusus,  yang  meliputi  daerah  perbatasan,  daerah
rawan konflik dan bencana serta daerah pulau terpencil dan terluar. Bantuan pengembangan  daerah  khusus  per  provinsi  dapat  dilihat  di  Lampiran  7,
bantuan  pengembangan  daerah  khusus  ini  merupakan  bantuan  kedua terbesar  dibandingkan  dengan  bantuan  sosial  lainnya,  yaitu    sebesar  35
persen,
Bantuan pengembangan daerah khusus sebesar 89 persen atau sekitar Rp.  431.001.125.000,-  diberikan  untuk  wilayah  KTI  dan  11  persen  atau
sekitar    Rp.  63.310,000,000,-  diberikan  untuk  wilayah  KBI  Gambar  19, sehingga  total  bantuan  yang  telah  diberikan  dari  tahun  2010-2013  adalah
sebesar  Rp.  494.311.125.000.  Bantuan  pengembangan  daerah  khusus diberikan  paling  besar  untuk  Provinsi  Papua,  dengan  porsi  18,93  persen
Gambar20  atau  sebesar  Rp.  93.593.000.000,-  yang  juga  menjadikannya sebagai provinsi dengan nilai bansos tertinggi di KTI.
Gambar 19 Persentase bantuan daerah khusus untuk  wilayah KBI dan KTI tahun 2010-2013
Pemerintah  pusat  melalui  Undang-Undang  Nomor  21  Tahun  2001 mengeluarkan  kebijakan  otonomi  khusus  bagi  Provinsi  Papua.  Tujuannya
adalah  selain  untuk  memperbaiki  kondisi  kesejahteraan  masyarakat  di Provinsi  Papua, juga untuk  meredam  aksi  separatisme  yang dilakukan oleh
organisasi  papua  merdeka  OPM.  Otonomi  khusus  memberikan  dampak bagi  perkembangan  perekonomian  Provinsi  Papua  karena  beberapa
komponen keuangan yang menyertainya seperti dana otonomi khusus, dana tambahan infrastruktur, serta dana bagi hasil minyak bumi dan gas alam.
Bantuan  sosial  pengembangan  daerah  khusus  yang  diterima ditujukan untuk membiayai beberapa program  yang menjadi prioitas dalam
penerapan kebijakan otonomi khusus di Papua seperti pendidikan, kesehatan dan perbaikan gizi, pemberdayaan ekonomi kerakyatan, serta pembangunan
infrastruktur.  Kebijakan  otonomi  khusus  diharapkan  mampu  memperbaiki kondisi  kesejahteraan  masyarakat  di  Provinsi  Papua  melalui  perbaikan
dalam keempat sektor tersebut.
Terdapat  beberapa  jenis  bantuan  atau  program  pengembangan daerah khusus yang diberikan kepada Provinsi Papua antara lain penyediaan
listrik  pembangkit  tenaga  surya  di  Merauke,  pembangunan  rumah  layak huni  di  Keroom,  pengadaan  motor  tempel  dan  cool  box  di  Kabupaten
Supiori,  perlengkapan  alat  pertanian  dan  penyimpanan    padi  di  Kabupaten Boven  Digoel,  pengadaan  bibit  ternak  kambing  dan  babi  di  Kabupaten
Pegunungan  Bintang.  Program-program  bantuan  pengembangan  daerah khusus ini terus berlanjut untuk seluruh kabupaten-kabupaten tertinggalnya.
Provinsi  Sumatera  Barat  mendapatkan  bantuan  pengembangan daerah  khusus  paling  besar  di  KBI  dengan  jumlah  Rp.  8,530,000,000  atau
1,73 persen. Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan bantuan pengembangan daerah  khusus  khusus  terbesar  kedua  di  KBI  yaitu  1,72  persen  atau  setara
dengan  Rp.  8.500.000.000,-,  kedua  provinsi  ini  memiliki  karakteristik daerah khusus yaitu sebagai daerah rawan bencana dan daerah perbatasan.
Gambar 20 Distribusi bantuan daerah khusus tahun 2010-2013 Sumatera Barat mendapatkan bantuan pengembangan daerah khusus
untuk  membangunan rintisan jalur evakuasitanggul  dan sarana penyediaan air bersih untuk pencegahan krisis air bersih yang disalurkan ke Kabupaten
Padang  Pariaman,  dimana  infrastruktur  di  Padang  Pariaman  rusak  berat setelah  dilanda  gempa  tahun  2009.  Kabupaten  Pesisir  Selatan  yang  juga
wilayahnya rusak akibat gempa mendapatkan bantuan penyediaan air bersih. Bantuan  lain  yang  diterima  untuk  pembangunan  pasca  gempa  adalah
5 10
15 20
NA D
S U
M UT
S U
M B
A R
S U
M S
E L
B E
N G
KU LU
LAM P
UN G
B A
B E
L KE
P R
I JA
B A
R JA
T IM
B A
N T
E N
N T
B N
T T
KA LB
A R
KA LT
E N
G KA
LSE L
KA LT
IM S
U LUT
S U
LT E
N G
S U
LSE L
S U
LT R
A GO
RO NT
A LO
S U
LB A
R M
A LU
KU
MA LU
K U
UT A
RA P
A P
U A
B A
R A
T P
A P
U A
18,93
Persentase bantuan daerah khusus