70.8 Theory of Planned Behavior (TPB): Pengetahuan, persepsi, dan niat membaca label komposisi produk pangan pada mahasiswa

responden yang mendapatkan informasi mengenai label pangan dari berbagai sumber. Proporsi terbanyak 34.7 responden baik laki-laki maupun perempuan mendapatkan informasi mengenai label dari internet. Selain itu, sumber informasi yang banyak diakses oleh responden untuk mendapatkan informasi mengenai label adalah media elektronik seperti televisi dan radio. Sementara itu, hanya 16.0 persen responden yang mendapatkan informasi mengenai label dari media cetak seperti koran, majalah, dan tabloid Tabel 10. Tabel 10 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi mengenai label pada produk pangan No Variabel Laki-laki n=147 Perempuan n=253 Total n=400 1 Mendapatkan informasi label mengenai label produk pangan 62.4 71.2 67.8 2 Sumber informasi a. Internet 35.6 34.2 34.7 b. Media cetak koran, majalah, tabloid 15.9 16.0 16.0 c. Media elektronik televisi dan radio 26.1 30.0 28.5 d. Teman, keluarga, atau kerabat 15.2 24.2 21.0 e. Penyuluhan, seminar, ceramah 18.4 25.9 23.0 3 Jumlah sumber informasi a. Mendapatkan informasi dari 1 sumber 36.9 37.0 37.0 b. Mendapatkan informasi dari 2 sumber 10.8 16.9 14.5 c. Mendapatkan informasi dari 3 sumber 7.6 9.5 8.8 d. Mendapatkan informasi dari 4 sumber 3.8 5.8 5.0 e. Mendapatkan informasi dari 5 sumber 3.8 2.1 2.8 Ket: dapat memilih lebih dari satu Mengikuti Kuliah terkait Konsumen. Hanya tiga dari sepuluh 30.2 responden yang pernah mengikuti kuliah terkait konsumen. Tidak terdapat perbedaan nyata p0.05 pernah tidaknya mengikuti kuliah terkait konsumen antara responden laki-laki dan perempuan. Mengikuti Kuliah terkait Pengetahuan tentang Label. Lebih dari separuh 67.5 responden tidak pernah mengikuti kuliah terkait pengetahuan tentang label. Hanya tiga dari sepuluh 32.5 responden yang pernah mendapat materi tentang label. Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan nyata p0.05 mengikuti kuliah terkait pengetahuan tentang label antara responden laki-laki dan perempuan. Persentase responden laki-laki 24.8 yang mengikuti kuliah terkait pengetahuan tentang label lebih kecil dibandingkan dengan responden perempuan 37.4 . Peringkat Membaca Label Produk Pangan Peringkat Membaca Label Produk Pangan . Item label produk pangan yang paling sering diperhatikan oleh responden adalah nama produk. Setelah nama produk, item label produk pangan lain yang sering diperhatikan oleh responden saat membeli produk pangan adalah jenis produk, waktu kadaluarsa, dan keterangan halal. Hasil penelitian juga menunjukkan hanya 0.2 persen responden yang memerhatikan label komposisi dibandingkan item label produk pangan lainnya. Hampir satu perempat 24.5 responden memberikan peringkat enam pada label komposisi sebagai perioritas item label yang diperhatikan saat melakukan pembelian produk pangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa label komposisi masih belum menjadi pertimbangan responden dalam melakukan pembelian produk pangan. Selain itu, berdasarkan sebaran responden yang disajikan pada Tabel 11 menunjukkan bahwa item label yang paling jarang diperhatikan oleh responden adalah berat bersih dan alamat produsen. Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan peringkat label produk pangan No Item label Perioritas item label yang diperhatikan responden n=400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Nama produk

61.2 18.5

7.2 3.0 2.5 2.5 1.0 1.2 2.8 2 Jenis produk 18.5

39.8 14.5

11.0 3.8 3.0 3.2 4.5 1.8 3 Waktu kadaluarsa 8.8 21.8 33.2 21.0 3.5 4.2 3.8 2.8 1.0 4 Keterangan halal 8.2 11.0 19.8 25.5 9.0 6.2 8.0 5.8 6.5 5 Berat bersih 0.5 3.5 6.0 7.5 14.0 12.2 14.8

26.5 15.0

6 Alamat produksi 1.5 0.8 1.5 3.0 7.5 6.2 8.2 20.5 50.8 7 Komposisi 0.2 2.2 7.8 9.8 21.5 24.5 20.2 11.0 2.8 8 Informasi gizi 0.8 2.0 4.2 12.0 20.2 21.5 22.2 10.8 6.2 9 Cara pemakaian 0.2 1.0 5.8 7.5 17.8 19.5 18.8 16.5 13.0 Pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban Konsumen Pengetahuan tentang Hak Konsumen. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 12 menggambarkan sebaran pengetahuan responden mengenai hak- hak konsumen seperti yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Pendidikan dan Perlindungan konsumen. Pengetahuan responden mengenai butir-butir hak konsumen cukup beragam. Dari sembilan hak konsumen yang tercantum pada UU No 8 Tahun 1999, pengetahuan konsumen mengenai hak-hak konsumen yang terkandung dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya dan hak mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen merupakan hak yang paling sedikit diketahui oleh responden. Hanya satu dari sepuluh responden yang mengetahui haknya untuk mendapat pembinaan dan perlindungan konsumen. Selain itu, hanya 2.5 persen responden yang mengetahui hak-hak konsumen yang terkandung dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya. Terdapat perbedaan nyata p0.05 pada beberapa pengetahuan responden mengenai butir hak konsumen antara responden laki-laki dan perempuan, diantaranya hak atas kenyamanan, keamanan serta keselamatan, hak untuk memilih serta mendapatkan barang dan jasa sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan, dan hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. Rata-rata pengetahuan responden perempuan mengenai butir-butir hak konsumen tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan responden laki-laki.