80.6 Theory of Planned Behavior (TPB): Pengetahuan, persepsi, dan niat membaca label komposisi produk pangan pada mahasiswa

penelitian yang tidak terdistribusi normal. Variabel-variabel tersebut antara lain, uang saku 4.986 dan jumlah tanggungan orang tua 8.502 yang tergolong tidak normal karena nilai signifikansinya menjauhi angka 0. Oleh karena itu, untuk melakukan uji regresi maka perlu dilakukan treatment penormalan data dengan mentransformasikan data yang menyebar tidak normal menjadi “Ln”. Hasil uji normalitas disajikan pada Lampiran 3. Uji heterokedastisitas juga dilakukan sebelum melakukan uji regresi. Lampiran 5 menunjukkan data penelitian menyebar normal karena titik-titik pada grafik scatterplot menyebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Selain uji normalitas dan heterokedastisitas, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinearitas. Nilai tolerance dan VIF menunjukkan variabel yang dianalisis dalam model regresi bebas multikolinearitas. Hal tersebut disebabkan nilai tolerance yang sudah dibawah 0.1 dan VIF di atas 10. Selanjutnya, model terbaik untuk regresi ditentukan dengan menggunakan metode Backward pada SPSS. Model analisis regresi yang disajikan pada Tabel 21 merupakan model terbaik untuk mendapatkan nilai signifikansi yang paling baik. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 21 juga menunjukkan nilai Durbin Watson yang berbeda pada setiap model yang digunakan dalam uji regresi. Jika nilai Durbin Watson mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang digunakan. Tidak terjadi autokorelasi pada model regresi linear untuk semua model regresi yang dianalisis. Nilai Durbin Watson untuk masing-masing model regresi pada variabel pengetahuan, persepsi, sikap terhadap label komposisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku adalah 2.011, 1.863, 1.963, 1.845, dan 2.107. Pengetahuan, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku responden terhadap label komposisi dipengaruhi oleh variabel-variabel yang dimasukkan dalam analisis p0.01. Secara parsial jenis kelamin berpengaruh positif dan nyata terhadap pengetahuan sebesar 14.3 persen β=0.143; p0.01. Selain itu, jenis kelamin juga berpengaruh positif dan nyata terhadap persepsi sebesar 10.8 persen β=0.108; p0.05. Hasil lain penelitian menunjukkan pendidikan ibu berpengaruh negatif dan nyata terhadap persepsi sebesar 11.1 persen β=-0.111; p0.05. Pengetahuan berpengaruh secara positif dan nyata terhadap persepsi dengan pengaruh sebesar 5.2 persen β=0.052; p0.01, serta terhadap norma subjektif sebesar 0.130 persen β=0.130; p0.01. Selain itu, persepsi berpengaruh secara positif dan nyata terhadap sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku dengan pengaruh masing-masing sebesar 48.7 persen β=0.487; p0.01, 30.5 persen β=0.305; p0.01, dan 40.0 persen β=0.400; p0.01. Hasil lain penelitian menunjukkan sikap terhadap perilaku berpengaruh secara positif dan nyata dengan pengaruh sebesar 18.6 persen β=0.186; p0.01. Norma subjektif berpengaruh positif dan nyata terhadap sikap terhadap perilaku dan kontrol perilaku dengan pengaruh sebesar 18.2 persen β=0.182; p0.01. Selain itu, kontrol perilaku berpengaruh positif dan nyata terhadap norma subjektif sebesar 15.9 persen β=0.159; p0.01 Tabel 21.