59.3 Theory of Planned Behavior (TPB): Pengetahuan, persepsi, dan niat membaca label komposisi produk pangan pada mahasiswa

responden yang memerhatikan label komposisi dibandingkan item label produk pangan lainnya. Hampir satu perempat 24.5 responden memberikan peringkat enam pada label komposisi sebagai perioritas item label yang diperhatikan saat melakukan pembelian produk pangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa label komposisi masih belum menjadi pertimbangan responden dalam melakukan pembelian produk pangan. Selain itu, berdasarkan sebaran responden yang disajikan pada Tabel 11 menunjukkan bahwa item label yang paling jarang diperhatikan oleh responden adalah berat bersih dan alamat produsen. Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan peringkat label produk pangan No Item label Perioritas item label yang diperhatikan responden n=400 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Nama produk

61.2 18.5

7.2 3.0 2.5 2.5 1.0 1.2 2.8 2 Jenis produk 18.5

39.8 14.5

11.0 3.8 3.0 3.2 4.5 1.8 3 Waktu kadaluarsa 8.8 21.8 33.2 21.0 3.5 4.2 3.8 2.8 1.0 4 Keterangan halal 8.2 11.0 19.8 25.5 9.0 6.2 8.0 5.8 6.5 5 Berat bersih 0.5 3.5 6.0 7.5 14.0 12.2 14.8

26.5 15.0

6 Alamat produksi 1.5 0.8 1.5 3.0 7.5 6.2 8.2 20.5 50.8 7 Komposisi 0.2 2.2 7.8 9.8 21.5 24.5 20.2 11.0 2.8 8 Informasi gizi 0.8 2.0 4.2 12.0 20.2 21.5 22.2 10.8 6.2 9 Cara pemakaian 0.2 1.0 5.8 7.5 17.8 19.5 18.8 16.5 13.0 Pengetahuan tentang Hak dan Kewajiban Konsumen Pengetahuan tentang Hak Konsumen. Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 12 menggambarkan sebaran pengetahuan responden mengenai hak- hak konsumen seperti yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Pendidikan dan Perlindungan konsumen. Pengetahuan responden mengenai butir-butir hak konsumen cukup beragam. Dari sembilan hak konsumen yang tercantum pada UU No 8 Tahun 1999, pengetahuan konsumen mengenai hak-hak konsumen yang terkandung dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya dan hak mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen merupakan hak yang paling sedikit diketahui oleh responden. Hanya satu dari sepuluh responden yang mengetahui haknya untuk mendapat pembinaan dan perlindungan konsumen. Selain itu, hanya 2.5 persen responden yang mengetahui hak-hak konsumen yang terkandung dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya. Terdapat perbedaan nyata p0.05 pada beberapa pengetahuan responden mengenai butir hak konsumen antara responden laki-laki dan perempuan, diantaranya hak atas kenyamanan, keamanan serta keselamatan, hak untuk memilih serta mendapatkan barang dan jasa sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan, dan hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen. Rata-rata pengetahuan responden perempuan mengenai butir-butir hak konsumen tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan responden laki-laki.