56.0 Theory of Planned Behavior (TPB): Pengetahuan, persepsi, dan niat membaca label komposisi produk pangan pada mahasiswa
Hasil uji Chi Square juga menunjukkan adanya hubungan yang positif nyata p0.05 antara sikap terhadap perilaku dengan urutan kelahiran responden.
Responden yang merupakan anak sulung mempunyai persepsi yang lebih baik dibandingkan dengan responden yang bukan anak sulung. Hasil penelitian juga
menunjukkan hubungan nyata p0.01 dan positif antara sikap terhadap perilaku dengan pengetahuan dan persepsi. Semakin baik pengetahuan dan persepsi yang
dimiliki responden mengenai label komposisi, maka semakin baik pula sikap responden dalam membaca label komposisi.
Lampiran 4 menggambarkan bahwa berdasarkan uji korelasi, kontrol perilaku memiliki hubungan nyata p0.01 dan negatif dengan usia. Semakin
bertambah usia responden, maka semakin rendah kontrol perilakunya terhadap label komposisi. Hasil lain dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol
perilaku berhubungan nyata p0.05 dan positif dengan pernah tidaknya mendapat materi tentang label pada saat kuliah. Selain itu, kontrol perilaku juga
berhubungan nyata p0.01 dan positif dengan persepsi dan sikap terhadap perilaku. Semakin baik persepsi dan sikap terhadap perilaku responden mengenai
label komposisi, maka semakin baik pula kontrol perilaku yang dimilikinya. Pendapatan keluarga memiliki hubungan nyata p0.05 dan negatif dengan
kontrol perilaku. Semakin besar pendapatan keluarga responden, maka semakin rendah kontrol perilaku yang dimilikinya mengenai label komposisi.
Hasil uji Chi Square menunjukkan adanya hubungan nyata p0.05 dan positif antara norma subjektif dengan jenis kelamin. Hasil lain dalam penelitian
menunjukkan adanya hubungan nyata p0.01 dan positif antara norma subjektif dengan pengetahuan, persepsi, sikap terhadap perilaku, dan kontrol perilaku.
Semakin baik pengetahuan, persepsi, sikap terhadap perilaku, dan norma subjektif responden terhadap label komposisi, maka semakin baik pula norma subjektif
yang dimiliknya.
Niat responden dalam membaca label komposisi berhubungan nyata p0.01 dan positif dengan persepsi, kontrol perilaku, dan norma subjektif.
Semakin baik persepsi, kontrol perilaku, dan norma subjektif responden mengenai label komposisi, maka semakin baik pula niat yang dimilikinya untuk membaca
label komposisi. Hasil uji korelasi juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan karakteristik individu dan karakteristik keluarga responden dengan niat
membaca label komposisi. Faktor-faktor yang Memengaruhi
Pengetahuan, Persepsi, Sikap terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol
Perilaku
Sebelum melakukan uji regresi, data penelitian harus memenuhi syarat uji asumsi klasik. Salah satu uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas non parametrik Kolmogorof- Smirnov K-S. Hasil Kolomogorof-Smirnov data penelitian yang disajikan pada
Lampiran 3 menunjukkan data penelitian menyebar normal dengan nilai signifikansi lebih dari 0.05. Selain hasil Kolmogorof-Smirnov, uji kenormalan
juga ditentukan oleh nilai Skewness dan Kurtosis. Hasil Skewness menunjukkan data penelitian terdistribusi normal karena hasil Skewness yang mendekati nilai 0.
Sementara itu, hasil Kurtosis menunjukkan terdapat beberapa data variabel
penelitian yang tidak terdistribusi normal. Variabel-variabel tersebut antara lain, uang saku 4.986 dan jumlah tanggungan orang tua 8.502 yang tergolong tidak
normal karena nilai signifikansinya menjauhi angka 0. Oleh karena itu, untuk melakukan uji regresi maka perlu dilakukan treatment penormalan data dengan
mentransformasikan data yang menyebar tidak normal menjadi “Ln”. Hasil uji normalitas disajikan pada Lampiran 3.
Uji heterokedastisitas juga dilakukan sebelum melakukan uji regresi. Lampiran 5 menunjukkan data penelitian menyebar normal karena titik-titik pada
grafik scatterplot menyebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Selain uji normalitas dan heterokedastisitas, uji asumsi klasik yang digunakan
adalah uji multikolinearitas. Nilai tolerance dan VIF menunjukkan variabel yang dianalisis dalam model regresi bebas multikolinearitas. Hal tersebut disebabkan
nilai tolerance yang sudah dibawah 0.1 dan VIF di atas 10. Selanjutnya, model terbaik untuk regresi ditentukan dengan menggunakan metode Backward pada
SPSS. Model analisis regresi yang disajikan pada Tabel 21 merupakan model terbaik untuk mendapatkan nilai signifikansi yang paling baik.
Hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 21 juga menunjukkan nilai Durbin Watson yang berbeda pada setiap model yang digunakan dalam uji regresi.
Jika nilai Durbin Watson mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi pada model regresi yang digunakan. Tidak terjadi autokorelasi pada model regresi linear untuk
semua model regresi yang dianalisis. Nilai Durbin Watson untuk masing-masing model regresi pada variabel pengetahuan, persepsi, sikap terhadap label
komposisi, norma subjektif, dan kontrol perilaku adalah 2.011, 1.863, 1.963, 1.845, dan 2.107.
Pengetahuan, persepsi, sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku responden terhadap label komposisi dipengaruhi oleh variabel-variabel
yang dimasukkan dalam analisis p0.01. Secara parsial jenis kelamin berpengaruh positif dan nyata terhadap pengetahuan sebesar 14.3 persen
β=0.143; p0.01. Selain itu, jenis kelamin juga berpengaruh positif dan nyata terhadap persepsi sebesar 10.8 persen
β=0.108; p0.05. Hasil lain penelitian menunjukkan pendidikan ibu berpengaruh negatif dan nyata terhadap persepsi
sebesar 11.1 persen β=-0.111; p0.05.
Pengetahuan berpengaruh secara positif dan nyata terhadap persepsi dengan pengaruh sebesar 5.2 persen
β=0.052; p0.01, serta terhadap norma subjektif sebesar 0.130 persen
β=0.130; p0.01. Selain itu, persepsi berpengaruh secara positif dan nyata terhadap sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol
perilaku dengan pengaruh masing-masing sebesar 48.7 persen β=0.487; p0.01,
30.5 persen β=0.305; p0.01, dan 40.0 persen β=0.400; p0.01. Hasil lain
penelitian menunjukkan sikap terhadap perilaku berpengaruh secara positif dan nyata dengan pengaruh sebesar 18.6 persen
β=0.186; p0.01. Norma subjektif berpengaruh positif dan nyata terhadap sikap terhadap perilaku dan kontrol
perilaku dengan pengaruh sebesar 18.2 persen β=0.182; p0.01. Selain itu,
kontrol perilaku berpengaruh positif dan nyata terhadap norma subjektif sebesar 15.9 persen
β=0.159; p0.01 Tabel 21.