Ukuran Kelompok Bio Ekologi Monyet Ekor Panjang .1 Taksonomi dan Morfologi

4 enam minggu warna berubah menjadi coklat. Terdapat dua fase warna utama yaitu coklat keabu-abuan dan kemerah-merahan dengan kisaran yang luas antara keduanya. Warna rambut yang menutupi tubuh bervariasi tergantung pada umur, musim dan lokasi. Monyet ekor panjang yang menghuni kawasan hutan berwarna gelap dan lebih mengkilap sedangkan yang menghuni kawasan pantai umumnya berwarna terang Chivers 1980. Pada individu dewasa monyet ekor panjang memiliki panjang kepala dan badan berkisar antara 350 – 455 mm, panjang ekor 400 – 565 mm Santosa 1993. Ukuran telapak kaki belakang 120 – 140 mm, tengkorak 120 mm dan telinga 34 – 38 mm. Berat jantan dewasa berkisar antara 5 – 7 kg dan betina dewasa 3 – 4 kg Chivers 1980. Selanjutnya Lekagul dan McNeely 1977 mengemukakan bahwa monyet ekor panjang memiliki ekor berbentuk silindris maskular ditutupi oleh rambut- rambut pendek. Umumnya panjang ekor tersebut antara 80 – 110 dari panjang kepala dan badan. Satwa muda seringkali mempunyai jambul yang tinggi sedangkan yang lebih tua mempunyai cambang lebat dan panjang mengelilingi muka. Ciri anatomi lain yang penting dari monyet ekor panjang adalah adanya kantong pipi cheek pouch yang berguna untuk menyimpan makanan sementara. Dengan adanya kantong pipi ini maka monyet ekor panjang dapat memasukkan makanan ke dalam mulut secara cepat dan mengunyahnya di tempat lain.

2.1.3 Ukuran Kelompok

M. fascicularismerupakan salah satu spesies primata yang hidup secara berkelompok, dimana pembentukan kelompok dapat dipengaruhi berbagai faktor diantaranya tersedianya sumber pakan di suatu lokasi serta banyaknya anggota di suatu kelompok Iskandar et al. 1997. Ukuran kelompok M. fascicularisadalah jumlah individu yang terdapat dalam suatu kelompok Priyono 1998. Menurut Wheatley 1974 dalam Lindburg 1980 metode yang lebih akurat untuk menghitung individu M. fascicularis dalam sebuah kelompok adalah dengan cara menghitungnya ketika satwa tersebut sedang memanjat pohon yang dijadikannya sebagai pohon tidur, sehingga kesalahan penghitungan dapat diperkecil. Adapun yang terjadi di Pulau Tinjil adalah monyet ekor panjang yang dilepaskan secara berkelompok tidak langsung membentuk kelompok baru, akan tetapi menyebar menjadi kelompok-kelompok kecil yang nantinya akan membentuk kelompok baru atau bergabung dengan kelompok yang sudah ada sebelumnya Iskandar et al. 1997. 2.1.4 Habitat Definisi habitat secara umum adalah suatu tempat dimana individu spesies biasanya ditemukan. Alikodra 2002 mendefinisikan habitat sebagai kawasan yang terdiri atas berbagai komponen, baik fisik maupun biotik, yang merupakan satu kesatuan dan berfungsi sebagai tempat hidup, menyediakan makanan, air, pelindung serta berkembang biak satwaliar. Habitat yang sesuai menyediakan semua kelengkapan habitat bagi suatu spesies selama musim tertentu atau sepanjang tahun. Habitat mempunyai fungsidalam penyediaan makanan, air dan perlindungan. Kuantitas dan kualitas habitatini sangat menentukan prospek kelestarian satwaliar, menentukan komposisi,penyebaran dan produktivitas satwaliar. 5 Menurut Bailey 1994, kelengkapan habitat terdiri dari berbagai jenis termasuk makanan, perlindungan dan faktor-faktor lain yang diperlukan oleh spesies hidupan liar untuk bertahan hidup dan melangsungkan reproduksinya secara berhasil. Hal ini menunjukkan bahwa habitat merupakan hasil interaksi antara berbagai komponen fisik yang terdiri dari tanah, air, topografi dan iklim serta komponen biologisnya yang mencakup tumbuhan, satwa liar dan manusia Bismark 1984. Habitat klasik monyet ekor panjang adalah hutan mangrove, hutan primer dan hutan sekunder sampai ketinggian 2000 mdpl Lekagul dan McNeely1977.Habitat M. fascicularistersebar mulai dari hutan hujan tropika, hutan musim, hutan rawa mangrove sampai hutan pegunungan seperti di Himalaya. Monyet ekor panjang lebih menyukai habitat-habitat sekunder, khususnya daerah riparian tepi sungai, danau atau sepanjang pantai dan hutan sekunder dekat dengan areal perladangan Lindburg 1980. Di hutan rawa mangrove monyet ekor panjang kadang-kadang merupakan satu-satunya spesies dari anggota primata yang menempati daerah tersebut, sedangkan di daerah pantai kadang-kadang monyet ekor panjang terdapat secara bersama-sama dengan species lain seperti lutung Presbytis cristata. M. fascicularisadalah spesies yang dapat cepat beradaptasi dengan lingkungannya, sehingga selain dapat hidup di habitat aslinya juga dapat hidup di habitat lain. Menurut Napier dan Napier 1967, monyet ekor panjang adalah salah satu contoh genus yang dapat beradaptasi dengan keadaan lingkungannya dan iklim yang berbeda, sedangkan menurut Lindburg1980 kondisi habitat berpengaruh terhadap kerapatan populasi monyet ekor panjang, sehingga kepadatan populasi M. fascicularisdi hutan sekunder umumnya lebih tinggi daripada hutan primer. Ukuran kelompok juga bervariasi menurut kondisi habitatnya. Di hutan primer satu kelompok monyet ekor panjang beranggotakan 10 ekor, di hutan mangrove 15 ekor dan di areal yang terganggu dapat lebih dari 40 ekor.

2.1.5 Pakan