Struktur Umur Parameter Demografi Populasi M. fascicularis di Pulau Peucang

21 pakan bisa menjadi faktor pembatas dalam dua hal yaitu kurangnya jumlah pakan dan rendahnya kualitas pakan Bolen dan Robinson 2003. Jumlah jenis tumbuhan pakan M. fascicularis di Pulau Peucang diperoleh berdasarkan hasil analisis vegetasi dan pengamatan di lapangan. Ditemukan 35 jenis tumbuhan sebagai sumber pakan, antara lain ketapang Terminalia catappa pandan Pandanus sp., bayur Langerstomia sp., jambu-jambuan Eugenia sp.. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan atau dimakan adalah bagian daun, bunga, dan buah, dll. M. fascicularis merupakan satwa frugivorus atau pemakan buah karena besarnya persentase bagian buah yang dipilih sebagai sumber pakan Gambar 4. Jenis pakan lainnya adalah serangga, bunga rumput, tanah, jamur, mollusca, crutaceae, akar, biji dan telur burung Lindburg 1980. Gambar 4 Contoh sisa bekas makanan M. fascicularis

5.1.3 Struktur Umur

Struktur umur dapat digunakan untuk menilai prospek perkembangan kelestarian suatu populasi, sehingga dapat diperkirakan atau dinilai keberhasilan suatu perkembangan satwa liar. Pada penelitian ini dapat diidentifikasi struktur umur M. fascicularis yang cukup lengkap yakni terdiri dari struktur umur bayi, anak, remaja jantan dan betina serta dewasa jantan dan betina Napier and Napier 1967. Struktur umur pada populasi M. fascicularisdi Pulau Peucang secara keseluruhan diatas menunjukkan keadaan populasi yang berkembang. Hal ini dicirikan dengan komposisi kelas umur anak, muda dan dewasa yang ada, dimana kelas umur anak mempunyai jumlah yang cukup banyak yakni 18 individu 22 dan jumlah kelas umur muda 24individu 29 yang diharapkan cukup memiliki prospek untuk bereproduksi serta jumlah anggota kelas umur dewasa 33 individu 40. Kondisi tersebut tidak berbeda dengan populasi di Gunung Walat, dimana struktur anak yang sedikit lebih banyak jumlahnya 20 individu serta betina dewasa yang berjumlah 32 individu. Sebaliknya kondisi jumlah struktur umur bayi cukup mengkawatirkan karena hanya terdapat 7 individu yang menghadapi resiko terjadinya kerentanan pengurangan jumlah dan ancaman dari berbagai faktor internal seperti kemampuan mengasuh induk, maupun faktor eksternal seperti predasi dan persaingan memperoleh sumber pakan, karena kematian pada bayi umumnya disebabkan oleh kecelakaan atau dimangsa oleh predator Priyono 1998. Ancaman lainnya adalah kondisi seks rasio populasi M. fascicularis yang hanya 1 : 1,2 atau berada pada peringkat seks rasio paling rendah dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang menjadi populasi M. fascicularis Tabel 5. 22 Series1, Bayi, 8.50 Series1, Anak , 22.00 Series1, Rem aja, 29.30 Series1, Dew asa, 40.20 Bayi Anak Remaja Dewasa Persentase berdasarkan 4 kelompok umur pada Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah struktur anak dan remaja yang potensial untuk perkembangan populasi mencapai 42 individu 51,3. Berdasarkan hasil penelitian Surya 2010 terhadap kelompok-kelompok M. fascicularis yang ditemukan di tiap tipe habitat hampir semuanya menunjukkan bahwa komposisi tertinggi terdapat pada struktur umur muda dan komposisi terendah ada pada struktur bayi. Tabel 4. Persentase M. fascicularis berdasarkan struktur umur di Pulau Peucang No. Lokasi Jumlah M. fascicularis Jumlah Bayi Anak Remaja Dewasa 1 2 3 4 5 6 7 1. Kel. I 1 4 4 9 2. Kel. II 1 4 4 10 19 3. Kel. III 2 2 3 5 12 4. Kel. IV 4 11 13 14 42 Total Jumlah 7 8,5 18 22 24 29,3 3340,2 82100 Selanjutnya pada Gambar 5 ditunjukkan dalam persentase, penyusun struktur populasi M. fascicularis di Pulau Peucang yang dibedakan berdasarkan pada kelas umur Bayi, Anak, Remaja dan Dewasa, dimana terjadi penumpukan jumlah individu dengan jumlah terbanyak adalah pada kelas umur dewasa yang pada dasarnya memang memiliki selang kelas umur paling lebardewasa umur 9 – 21 th. Kondisi tersebut akan berpengaruh pada prospek kelestarian monyet ekor panjang di P. Peucang karena akan menimbulkan gambaran struktur populasi yang menurun Priyono 1998. Gambar 5 Struktur populasi M. fascicularis di Pulau Peucang Berbeda dengan di Pulau Peucang, yang terjadi di Penang Botanical Garden Malaysia dengan ukuran populasi M. fascicularis adalah 164 individu Karimullah dan Anuar 2011 dan ukuran kelompok M. fascicularis berkisar antara 14 – 30 individu, tercatat persentase berdasarkan struktur umur adalah jumlah bayi sebanyak 5, remaja 49, dewasa 46 dewasa jantan 21 dan 23 dewasa betina 25. Sedikit berbeda terjadi pada penangkaran semi alami Pulau Tinjil yaitu terjadi lebih banyak penumpukan jumlah individu pada kelas umur dewasa dibandingkan dengan yang terjadi di P. Peucang, dimana komposisi kelas umur terdiri dari anak 24,01, muda 14,8 dan dewasa 61,18 Fadilah 2003. Pengelompokan umur setiap individu satwa di Indonesia umumnya didasarkan atas ciri-ciri kualitatif. Kelemahan dari pengelompokan secara kualitatif adalah adanya selang waktu antar kelas umur yang tidak sama dan akan terjadi akumulasi individu pada satu kelas umur yang selangnya terlebar yang selanjutnya akan menyebabkan timbulnya gambaran struktur populasi yang menurun Priyono 1998. Sebelumnya menurut Napier dan Napier 1967 dalam Surya 2010 pengelompokkan struktur umur dibagi dalam kelas umur bayi 0 – 1,5, anak 1,5 – 4, muda 4 -9 dan dewasa 9 - 21. Untuk mengatasi masalah dalam selang kelas umur M. fascicularisPulau Peucang yang tidak sama seperti tersebut diatas, maka dilakukan penyusunan struktur populasi dalam kelas umur yang sama dengan cara membagi ukuran populasi pada kelas umur tertentu dengan selang kelas umurnya. Dilakukan penyesuaian berupa perubahan struktur umur baru dengan pengelompokkan yangdibagi dalam kelas umur bayi 0 – 1 th, anak 1 – 4 th, remaja 4 –9 th dan dewasa 9 – 21 th. Setelah membagi masing-masing ukuran populasi dengan lebar selang kelas umurnya, maka didapatkan selang kelas umur baru dengan masing-masing jumlah individunya sebagai berikut : bayi 0 - 1 th sebanyak 7 individu, anak 1 - 4 th sebanyak 6 individu, remaja 4 - 9 th sebanyak 5 individu dan dewasa9 - 21 th sebanyak 3 individu. Dengan pengelompokan kelas umur baru ini akan diperoleh gambaran struktur umur yang meningkat dimana jumlah individu kelas umur bayi lebih tinggi daripada kelas umur lainnyaprogressive populations, Bila digambarkan dalam bentuk grafik, maka dapat ditampilkan seperti dalam Gambar 6. 3 individu KU Dewasa 5 individu KU Remaja 6 individu KU Anak 7 individu KU Bayi Gambar 6 Struktur populasi M. fascicularis berdasarkan selang KU baru. Struktur umur dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perkembangan satwa liar, Gambar 6 diatas menunjukkan indikasi perkembangan lestari karena jumlah bayi sedikit lebih besar dibanding dewasa.Dengan pengelompokan jumlah individu M. fasciculariske dalam selang kelas umur baru ini terlihat prospek kelestarian spesies M. fascicularis terlihat lebih baik kondisinya, dimana hasil grafik pengelompokkan kelas umur membentuk grafik piramida. 24

5.1.4. Seks rasio