Pendugaan Parameter Demografi Seks rasio Angka kelahiran Angka kematian Struktur umur

10 c. Tingkat Pancang Jenis dan jumlah tingkat pancang, yaitu anakan pohon dengan tinggi lebih dari 1,5 meter dengan diameter setinggi dada 10 cm. d. Tingkat Semai Jenis dan jumlah tumbuhan semai, adalah anakan dengan tinggi 1,5 m. D 20 M c b a Arah jalur a b 20 M c d Gambar 1. Bentuk jalur pengamatan vegetasi Keterangan : a = Petak pengamatan tingkat semai, ukuran 2 m x 2 m b = Petak pengamatan tingkat pancang, ukuran 5 m x5 m c = Petak pengamatan tingkat tiang, ukuran 10 m x10 m d = Petak pengamatan tingkat pohon, ukuran 20 m x 20 m

3.4.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder

1. Data angka kelahiran dan kematian maupun fekunditas diperoleh melalui kajian literatur, telaah skripsi, thesis dan jurnal penelitian M. fascicularisyang telah dilakukan di berbagai tempat lainnya seperti di SM. Paliyan, Yogyakarta, PT. MHP Sumsel dan Hutan Pendidikan Gunung Walat. 2. Peta situasi kawasan TNUK.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Pendugaan Parameter Demografi

Pendugaan Parameter Demografi populasi M. fascicularisdihitung dengan rumus-rumus sebagai berikut : a. Ukuran populasi adalah jumlah hasil pencatatan terbanyaktertinggi dari keseluruhan pengamatan. b. Kepadatan density :Kepadatan populasi diperoleh dengan menghitung jumlah total individu per luasa areal pengamatan. 11 Keterangan : D = Kepadatan per luasan areal, P = Populasi, A = Luas area

3.5.2 Seks rasio

Seks rasio diperoleh dengan menghitung jumlah jantan dan betina Santosa dan Sitorus, 2008. Seks Rasio dihitung dengan rumus berikut ini: Keterangan : S = Seks Rasio Y = Jumlah Individu Jantan, X = Jumlah Individu Betina

3.5.3 Angka kelahiran

Angka kelahiran diperoleh dengan menghitung jumlah individu baru atau jumlah anak secara keseluruhan dan dibandingkan dengan jumlah total betina dewasa Santosa dan Sitorus, 2008. Persamaan yang digunakan : Keterangan : b = angka kelahiran kasar B = jumlah individu bayi, N = Jumlah seluruh individu betina produktif

3.5.4 Angka kematian

Angka kematian dapat diketahui dengan mencari selisih dari 1 – α pelung hidup, sedangkan pada kondisi ideal ketersediaan data maka menurut Santosa dan Sitorus 2008 persamaan yang digunakan untuk menghitung angka kematian adalah : Keterangan : d = angka kematian kasar D = jumlah individu yang mati dari semua sebab dalam waktu satu tahun N = Jumlah seluruh anggota populasi 12

3.5.5 Struktur umur

Struktur umur adalah perbandingan jumlah individu di dalam setiap kelas umur dari suatu populasi.Struktur umur diperoleh dengan menghitung dan mengelompokan jumlah jantan dewasa, betina dewasa, jantan muda, betina muda, anak dan bayi Santosa dan Sitorus, 2008.Pada penelitian M. fascicularis ini pembagian kelas umur yang dapat diidentifikasi adalah pembagian kelas umur monyet ekor panjang berdasarkan Napier dan Napier 1967 yang terdiri dari Bayi, Anak, Remaja Jantan dan Remaja Betina serta Dewasa Jantan dan Dewasa Betina.

3.5.6 Model Pertumbuhan Terpaut Umur