14
Gambar 3Peta situasi Pulau Peucang, Taman Nasional Ujung Kulon inzet semenanjung Ujung Kulon sebagai kawasan TNUK
4.3 Kondisi Fisik 4.3.1 Iklim
Berdasarkan peta tipe hujan Jawa dan Madura yang berpatokan pada pembagian iklim Schmidt dan Fergusson, sebagian besar kawasan Taman
Nasional Ujung Kulon termasuk dalam tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata pertahun 3.249 mm. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember yang
mencapai lebih dari 400 mm. Suhu udara rata-rata harian berkisar 26,2 – 28,7°C
dan kelembaban udara berkisar 75 - 91 serta intensitas radiasi surya 0,621- 0,669 clcm
2
ml. Bulan basah umumnya terjadi pada Oktober
– April pada saat terjadinya musim angin barat, yaitu angin yang bertiup dari arah barat daya dengan
kecepatan tinggi. Kondisi angin kencang ini seringkali menimbulkan badai yang menyebabkan pohon-pohon tumbang dan menyulitkan perjalanan kapal menuju
lokasi-lokasi terutama Pulau Peucang dan Pulau Panaitan karena ombak yang besar. Sementara itukondisi bulan kering terjadi antara bulan Mei
– September yang bersamaan dengan terjadinya musim angin timur yang bertiup dari arah
TimurSelatan.
4.3.2 Suhu dan Kelembaban
Kondisi suhu dan kelembaban di Pulau Peucang dan sekitarnya memiliki kekhasan dan iklim mikro disebabkan kondisi hutan yang masih utuh dan jauh
dari gangguan aktivitas. Kisaran suhu berada pada 22,5 – 29,2 derajat Celcius,
sedangkan kondisi kelembaban adalah 25 – 95 persen. Kelembaban terendah
terjadi pada padang penggembalaan, sedangkan yang tertinggi terjadi blok berhutan atau bervegetasi rapat.
Pulau Peucang
15
4.3.3 Wilayah dan Topografi
Wilayah pengelolaan TNUK sangat luas yang terdiri dari daratan dan perairan laut. Untuk memudahkan pengelolaan kawasan, maka seluruh luas
kawasan tersebut dibagi ke dalam tiga wilayah pengelolaan dalam bentuk Seksi Pengelolaan, yaitu :
a. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Panaitan, yang berkedudukan
di Pulau Panaitan, tepatnya di daerah Legon Butun. b.
Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II PulauHandeuleum, yang berkedudukan di Pulau Handeuleum.
c. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumur, yang berkedudukan
di Kecamatan Sumur, tepatnya di daerah Cibayoni. Kawasan TNUK bagian Timur didominasi oleh deretan Pegunungan Honje
dengan puncak tertinggi 620 m dpl. Di bagian barat dipisahkan oleh dataran rendah tanah genting yang merupakan Semenanjung Ujung Kulon dan
membentuk daratan utama TNUK.
Semenanjung Ujung Kulon mempunyai topografi yang datar sepanjang pantai utara dan timur, bergunung dan berbukit-bukit di sekitar gunung payung
dan pantai bagian barat daya dan selatan dengan puncak tertinggi gunung payung 480 m dpl. Sebagian juga merupakan dataran rendah dan berawa-rawa, yaitu di
daerah jamang yang ditumbuhi bakau TNUK 1996.
4.3.4 Hidrologi
Pola aliran sungai yang terdapat di Semenanjung Ujung Kulon berbeda- beda, yakni pada daerah berbukit di bagian barat banyak sungai kecil dengan arus
yang umumnya deras berasal dari Gunung Payung dan Gunung Cikuya dimana sungai-sungai tersebut tidak pernah kering sepanjang tahun. Sungai Cikuya dan
Ciujung Kulon mengalirkan airnya ke arah utara, sedangkan sungai Cibunar mengalir kearah Selatan dari Gunung Payung dan dataran Telanca.
Di wilayah bagian timur Semenanjung Ujung Kulon tidak memiliki aliran sungai yang baik dan pada umumnya mengalir ke arah utara, timur dan selatan
dari dataran Telanca dengan muara-muara yang mengandung endapan pasir sehingga membentuk rawa-rawa musiman. Pada bagian ini terdapat sungai
Cigenter, Sungai Cikarang, Sungai Citadahan, Sungai Cibandawoh dan Sungai Cikeusik.
Di wilayah bagian utara, terdapat sungai Nyawaan, Sungai Nyiur, Sungai Jamang, Sungai Citelang, dan Sungai Cicangkok yang membentuk daerah rawa
air tawar yang luas. Di pantai Selatan dan Barat umumnya berombak besar dan sangat berbahaya untuk pelayaran kapal-kapal kecil. Ombak di perairan ini rata-
rata mencapai ketinggian 0,5 m – 10 m. Ombak tertinggi terdapat dipantai selatan.
Pasang surut air laut mencapai kisaran 0,5 m – 2 m dengan pola pasang surut semi
diurnal, yaitu dua kali pasang dalam satu hari 24 jam. Salinitas perairan merupakan salinitas air laut musim dari 25-35.
16
4.4 Kondisi Biologi 4.4.1 Ekosistem