16
2.4 Leverage
Leverage menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh utang-utangnya atau dengan kata lain leverage menunjukkan bagaimana
perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih banyak menggunakan utang atau ekuitas.
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio
DER yang menggambarkan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya. DER yang tinggi berarti perusahaan
menggunakan utang yang tinggi. Penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang ditanggung pemegang saham dan cenderung akan
menurunkan harga saham Sitanggang, 2013:73.
2.5 Variabel Makro Ekonomi
2.5.1 Suku Bunga
Suku bunga dapat dipandang sebagai pendapatan yang diperoleh dari melakukan tabungan. Suatu rumah tangga akan membuat lebih banyak tabungan
apabila suku bunga tinggi karena lebih banyak pendapatan dari penabung akan diperoleh. Pada suku bunga rendah investor tidak begitu suka membuat tabungan
karena mereka merasa lebih baik melakukan pengeluaran konsumsi atau berinvestasi daripada menabung. Dengan demikian apabila suku bunga rendah
masyarakat cenderung menambah pengeluaran konsumsinya atau pengeluaran untuk berinvestasi Sukirno, 2006:128.
17
Menurut Samsul 2006:201, kenaikan tingkat bunga pinjaman memiliki dampak negatif terhadap setiap emiten, karena akan meningkatkan beban bunga
kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih akan mengakibatkan laba per saham juga menurun dan akhirnya akan berakibat turunnya harga saham
di pasar. Di sisi lain, naiknya suku bunga deposito akan mendorong investor untuk menjual saham dan kemudian menabung hasil penjualan itu dalam deposito.
Tingkat suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada investasi berupa tabungan
ataupun deposito Tandelilin, 2010:103.
2.5.2 Nilai Tukar Kurs
Nilai tukar exchange rate adalah perbandingan antara mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Setiap negara mempunyai mata uang
masing-masing, bank adalah pusat pasar valuta asing berperan sebagai agen yang mempertemukan pembeli dan penjual valuta asing.
Kurs valuta asing USD yang bergejolak terlalu tinggi sehingga rupiah mengalami depresiasi akan
menyebabkan memburuknya sektor perekonomian secara menyeluruh dan perdagangan saham di pasar menjadi lesu. Permintaan dan penawaran valuta asing
pada foreign exchange market menentukan besarnya kurs mata uang dalam negeri. Jika kurs mengalami depresiasi berarti, permintaan terhadap mata uang dalam
negeri menurun atau dengan kata lain terjadi peningkatan permintaan erhadap mata uang luar negeri dollar. jika nilai tukar mengalami depresiasi dollar
menjadi lebih mahal, maka masyarakat investor lebih cenderung untuk bermain di pasar valuta asing, dengan membeli dollar sebanyak mungkin untuk tujuan
18
spekulatif. Hal ini menyebabkan permintaan akan saham mengalami penurunan Tandelilin, 2010:344.
2.6 Penelitian Terdahulu