Pengujian Data Metode Analisis Statistika Deskriptif

48 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya Company Listing pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995. Pada tanggal 30 Nopember 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung ke Bursa Efek Jakarta, kemudian berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI yang mulai menjalankan fungsi Bursa Efek pada tanggal 1 Desember 2007. Saham Perusahaan tercatat di BEI sejak tanggal 1 Desember 2007.

32. PT Summarecon Agung Tbk SMRA

PT Summarecon Agung Tbk Perusahaan didirikan pada tanggal 26 November 1975. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BAPEPAM dan LK, melalui Surat No. SI085SHMMK.101990 tanggal 1 Maret 1990, menyatakan bahwa sejak tanggal tersebut, telah efektif penawaran umum sejumlah 6.667.000 saham Perusahaan dengan nilai nominal Rp1.000 satuan penuh setiap saham kepada masyarakat, dengan harga penawaran sebesar Rp 6.800 satuan penuh setiap saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sekarang digabung menjadi Bursa Efek Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1996.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Pengujian Data

Sebelum dilakukannya uji asumsi klasik maka penelitian ini melakukan pembersihan data terlebih dahulu yaitu dengan mengoutlier data penelitian. Setelah data dioutlier maka data penelitian yang awalnya berjumlah 128 menjadi 118. Adapun langkah-langkah dalam melakukan outlier tersebut adalah www.widhiarso.staff.ugm.ac.id: 49 a. Menambahkan satu kolom pada data view dengan memberi no subyek. b. Pilih analyze- regression-liniear kemudian masukkan no subyek menjadi variabel dependen dan variabel x dan y pada variabel independen pilih save maka checklist pada bagian residual yaitu deleted dan bagian distance checklist mahalanobis, kemudian klik continue dan ok. Maka akan muncul kolom baru pada data view yaitu kolom mahal. c. Lihat hasil output pada tabel residual statistic data angka pada bagian mahal maksimum, data yang tertera pada tabel tersebut dihapus pada data view kolom mahal. d. Regresi ulang sehingga data penelitian menjadi lebih baik. Lampiran 4.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat apakah data telah terdistribusi dengan normal dengan uji normalitas dan mengetahui ada tidaknya multikolinearitas, heteroskedasitas dan autokorelasi dalam model regresi.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengatahui normal tidaknya distribusi variabel pengganggu atau residual dalam model regresi. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Situmorang dan Lufti, 2012:100. 50 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.1 Grafik Histogram Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Untuk lebih menjelaskan bahwa data yang diuji berdistribusi normal dapat juga dilihat dengan grafik normal probability plot yang menunjukkan titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: 51 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Berdasarkan garik normal probability plot di atas terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Cara lain untuk melihat distribusi data normal atau tidak adalah dengan melakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5, maka jika nilai Asymp Sig 2-tailed diatas 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: 52 Tabel 4.1 Hasil Uji Komolgrov-Sminorv One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 118 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .85402497 Most Extreme Differences Absolute .075 Positive .053 Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z .815 Asymp. Sig. 2-tailed .519 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.1 menunjukkan nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah 0,519 dan diatas nilai signifikan 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas independen. Dalam penelitian ini uji multikoloniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor VIF. Apabila tolerance 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas akan tetapi jika tolerance 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas. 53 Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ROE .604 1.655 DER .602 1.662 SukuBunga .979 1.021 LnNilaiTukar .975 1.026 a. Dependent Variable: LnHargaSaham Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tolerance dari setiap variabel adalah lebih besar 0,10dan nilai VIF setiap variabel independen adalah lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar variabel indpenden.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Erlina, 2011:105. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas didteksi dengan menggunakan grafik scatterplot dan uji glejser. 54 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Dari grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, serta tidak membentuk pola tertentu Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak untuk digunakan. 55 Tabel 4.3 Hasil Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -6.953 6.306 -1.103 .272 ROE 1.224 .630 .229 1.944 .054 DER -.170 .119 -.169 -1.427 .156 SukuBunga -4.375 13.097 -.031 -.334 .739 LnNilaiTukar .868 .672 .120 1.292 .199 a. Dependent Variable: abs_res Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel return on equity ROE, debt to equity ratio DER, suku bunga, dan nilai tukar lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi ini.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson. 56 Tabel 4.4 Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .670 a .449 .429 .86901 1.904 a. Predictors: Constant, LnNilaiTukar, ROE, SukuBunga, DER b. Dependent Variable: LnHargaSaham Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Durbin- Watson sebesar 1,904. Nilai d dibandingkan dl dan du pada n = 118 dan k = 4 sehingga diperoleh nilai dl sebesar 1,6479 dan du sebesar 1,7520. Hal ini sesuai dengan ketentuan du d 4-du, yaitu 1,7520 1,904 2,248 yang menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis regresi tidak terdapat autokorelasi.

4.2.3 Metode Analisis Statistika Deskriptif

Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, mean, serta standar deviasi. Statistik deskriptif adalah proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif akan dijelaskan dalam tabel berikut ini. 57 Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation HSaham 118 50 9500 881.05 1312.322 ROE 118 -.11 .33 .1010 .08730 DER 118 .02 1.93 .7095 .46262 SBunga 118 .06 .07 .0633 .00330 NilaiTukar 118 8819 10453 9427.32 622.245 Valid N listwise 118 Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio DER, suku bunga, dan nilai tukar memiliki nilai minimum positif sedangkan return on equity ROE memiliki nilai minimum negatif. Untuk nilai maksimum, semua variabel memiliki nilai yang positif. Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah: a. Variabel harga saham memiliki sampel sebanyak 118; nilai minimum terkecil 50; nilai maximum terbesar 9.500; mean rata-rata 6,0797; dan standar deviation simpangan baku 1,15039. b. Variabel return on equity memiliki sampel N sebanyak 118; nilai minimum terkecil -0,11; nilai maximum terbesar 0,33; mean rata-rata 0,1010 dan standar deviation simpangan baku 0,08730. c. Variabel debt to equity ratio DER memiliki sampel sebanyak 118; nilai minimum terkecil 0,02; nilai maximum terbesar 1,93; mean rata-rata 0,7095; dan standar deviation simpangan baku 0,46262. d. Variabel suku bunga memiliki sampel N sebanyak 118; nilai minimum terkecil 0,06; nilai maximum terbesar 0,07; mean nilai rata-rata 0,0633; dan standar deviation simpangan baku 0,00330. 58 e. Variabel nilai tukar memiliki sampel N sebanyak 118; nilai minimum terkecil 9,08; nilai maximum terbesar 9,25; mean rata-rata 9,1467; dan standar deviation simpangan baku 0,6441.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 32

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Keputusan Investasi Terhadap Harga Saham di Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.

0 0 32

Pengaruh ROA, PER, dan DPR terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

1 3 20

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN HARGA KOMODITAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 127

Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal - Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7