Metode Analisis Regresi Linear Berganda Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

31 pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya Situmorang dan Lufti, 2012:120. Uji autokorelasi ini menggunakan Durbin-Watson DW Test. Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dl d 4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4-du d 4-dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Terima du d 4-du Sumber: Situmorang dan Lutfi 2012 : 126

3.8.3 Metode Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis statistika yaitu analisis regresi linear berganda, digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, suku bunga, dan nilai tukar terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Adapun persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ɛ Keterangan: Y = Harga saham perusahaan i pada tahun t a = Konstanta X 1 = Return on Equity ROE X 2 = Debt to Equity Ratio ROE X 3 = Suku Bunga X 4 = Nilai Tukar 32 b 1 = Koefisien regresi variabel X 1 b 2 = Koefisienregresi variabel X 2 b 3 = Koefisien regresi variabel X 3 b 4 = Koefisien regresi variabel X 4 ɛ = Standard error

3.8.4 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apablia nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Model pengujian yang dilakukan adalah uji F dan uji t.

1. Uji Signifikansi Serempak Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah: 1. H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya return on equity, debt to equity ratio, suku bunga, dan nilai tukar secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia. 2. Ha : minimal satu b i ≠ 0, artinya return on equity, debt to equity ratio, suku bunga, dan nilai tukar secara serempak berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia. 33 Dengan menggunakan tingkatan α 5, jika nilai sig.F 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai sig.F 0,05 maka H a diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dan nilai F tabel . Dimana kriterianya, yaitu: 1. H diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5 2. H a diterima jika Fhitung Ftabel pada α = 5

2. Uji Signifikansi Parsial uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh yangsignifikan terhadap variabel terikat: 1. H : b i = 0, artinya secara parsial return on equity, debt to equity ratio, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia. 2. H a : b i ≠ 0, artinya secara parsial return on equity, debt to equity ratio, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan properti dan real estate di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5, jika nilai sig. t 0,05 H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika sig.t 0,05 H a diterima, artinya ada pengaruh yang signfikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai t hitung juga dapat dibandingkan dengan nilai t tabel . Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu: 1. H diterima jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α = 5 34 2. Ha diterima jika t hitung t tabel atau t hitung ≤ t tabel pada α = 5

3. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi adalah koefisien nilai yang menunjukkan besarnya variasi variabel terikat dependent variable yang dipengaruhi oleh variasi variabel bebas independent variable. Pengukuran besarnya persentase kebenaran dari uji regresi tersebut dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi multiple R 2 koefisien determinan mengukur proporsi dari variasi yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Apabila nilai R 2 suatu regresi mendekati satu, maka semakin baik regresi tersebut dan semakin mendekati nol, maka variabel independen secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan variabel dependen. Adjusted R Square ini digunakan untuk melihat berapa besar pengaruh faktor- faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia atau Indonesia Stock Exchange IDX merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjual belikan di BEI seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan deviratif seperti opsi put atau call. Bursa Efek Indonesia disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange IDX merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta BEJ dengan Bursa Efek Surabaya BES. Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derifative. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada Desember 2007. Perusahaan hasil penggabungan usaha ini memulai operasinya pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakata Automated Trading System JATS sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextIG yang disediakan OMX. Tahun 2011 sekitar 437 perusahaan yang tercatat sebelumnya. 36

4.1.2 Gambaran Umum Perusahaan Properti dan Real Estate di Indonesia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 32

Pengaruh Leverage, Profitabilitas dan Keputusan Investasi Terhadap Harga Saham di Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015.

0 0 32

Pengaruh ROA, PER, dan DPR terhadap Harga Saham Perusahaan Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia.

1 3 20

PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI DAN HARGA KOMODITAS TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 127

Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal - Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Makro Ekonomi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7