36
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Proses pengambilan data yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dilakukan dengan wawancara, kemudian
ditindaklanjuti dengan pemberian file dari pihak perusahaan untuk kemudian dipaparkan dalam penelitian ini. Beberapa data diperoleh langsung oleh peneliti
dari perusahaan seperti sejarah berdirinya perusahaan, aspek organisasi dan
manajemen perusahaan, aspek permodalan, aspek sumberdaya perusahaan. Data
yang diperoleh merupakan data mentah dari perusahaan yang kemudian dilengkapi oleh peneliti dalam mempermudah pembaca dalam memahami skripsi
ini.
5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Taufan Fish Farm berlokasi di Jl.Raya Bogor Km7, Kelurahan Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kabupaten Bogor Tengah, Provinsi Jawa Barat.
PT Taufan Fish Farm merupakaan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1986 oleh Gunawan Widjaya, yang merupakan penggemar ikan hias dan
mulai merintis usaha tersebut dengan modal awal sebesar Rp.200.000.000,00 berasal dari pinjaman.
Pada awal mulanya perusahaan ini berlokasi di Meseng, Kecamatan Caringin. Komoditi yang dibudidayakan adalah ikan mas, nila, gurame, dan
beberapa ikan jenis konsumsi lainnya Akan tetapi karena produksi yang dihasilkan tidak bisa mengikuti harga pakan, maka usaha dialihkan ke jenis ikan
lain seperti ikan bawal dan ikan patin yang dipasarkan sebagai benih ikan konsumsi dan sebagai ikan hias serta beberapa jenis ikan lainnya. Jenis ikan yang
dibudidayakan semakin bertambah dengan dibukanya dua lokasi baru di Kedunghalang dan Kompleks Perumahan Baranangsiang Indah Blok G1.
Lokasi perusahaan yang terletak di Kedunghalang dipilih sebagai kantor pusat perusahaan dengan pertimbangan bahwa letaknya paling strategis
dibandingkan dengan letak kedua lokasi lainnya. Ikan-ikan yang diproduksi di unit Meseng dan Baranangsiang Indah sebagian ditampung di unit Kedunghalang.
Keadaan tersebut memudahkan bagi pembeli untuk melihat langsung ikan yang akan dibeli.
37
Pada awal tahun usaha tersebut berjalan, PT Taufan Fish Farm selalu mengalami kerugian. Hal ini disebabkan karena sistem manajemen perusahaan
yang tidak efektif disamping juga adanya fluktuasi produksi. Pada tahun 1989 terjadi pergantian pemimpin di dalam PT Taufan Fish Farm. Euis S Djohan
menggantikan Gunawan Widjaya sebagai pemimpin perusahaan. Sejak saat itu semua kewenangan PT Taufan Fish Farm berada di tangan Euis S. Djohan dan
memberlakukan sistem bagi hasil antara keduannya. Sejak dipimpin Euis S. Djohan, keadaaan perusahaan perlahan mengalami kemajuan, dan hampir tidak
pernah mengalami kerugian. Selama dipimpim oleh Euis S. Djohan, PT Taufan Fish Farm mengadakan
riset dan pengembangan. Salah satunya adalah pada tahun 1997, PT Taufan Fish Farm mengadakan riset dan pengembangkan ikan hias jenis Botia di daerah Jambi
dengan bantuan seorang Insinyur Perikanan yang berasal dari Perancis. Selain itu, PT Taufan Fish Farm juga melakukan riset mengenai kawin suntik untuk jenis
ikan hias Bala shark.
5.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan