52
bulan dengan kualitas benih yang baik, sesuai dengan permintaan konsumen dan harga yang diberikan juga bervariasi tergantung ukuran dan jenis ikan. Ciri-ciri
benih berkualitas baik ditandai dengan bentuk tubuh bulat, ukuran tubuh proporsional, tidak cacat, berwarna cerah menarik, bergerak aktif, dan respons
terhadap pakan yang diberikan. Ikan hias yang memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang proporsional akan mempengaruhi harga ikan hias itu sendiri, harga
ikan hias berbagai ukuran dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13
. Harga Ikan Hias Berbagai Ukuran di PT Taufan Fish Farm Tahun 2010 No
Ukuran Harga Rpekor
Lobster Maanvis
Discus 1
S 800-1000
250-350 500-800
2 SM
1200-1500 600
1000-1500 3
M 3000-4000
800 2500-3000
4 ML
7500 900-1000
5000 5
L 12000
1.500-2000 10000
6 Indukan
75.000 20.000
60.000
Sumber : PT Taufan Fish Farm 2010
Harga ikan yang ditawarkan PT Taufan Fis Farm sangat variatif, dari ketiga jenis ikan yang dijual ternyata ikan hias lobster memiliki kisaran harga
yang relatif lebih tinggi mulai dari Rp 800 sampai Rp 75.000 jika dibandingkan dengan ikan hias discus dan maanvis yang masing-masing berkisar pada harga Rp
250 sampai Rp 20.000 untuk jenis ikan hias maanvis dan Rp 500 sampai Rp 60.000 untuk jenis ikan hias discus . Banyaknya peminat ikan hias lobster serta
cara pembenihan yang sulit menjadikan harga ikan hias lobster lebih tinggi.
5.6 Analisis Pendapatan
PT Taufan Fish Farm memiliki beberapa kegiatan bisnis dalam usahanya seperti produksi ikan hias, penjualan alat dan bahan budidaya ikan hias serta
memiliki unit usaha dibeberapa tempat seperti di Maseng, Barangsiang Indah, dan Kedung Halang. Akan tetapi pada bagian ini akan diuraikan mengenai kegiatan
bisnis pada tahap produksi ikan hias di unit bisnis Kedung Halang. Dalam menjalankan bisnisnya PT Taufan Fish Farm menggunakan modal
yang berasal dari modal pribadi, karena perusahaan melihat akan kontinuitas
53
produk untuk jangka panjang dan diasumsikan mendapat keuntungan dimasa mendatang. Pada bagian ini akan dijelaskan besarnya biaya investasi, biaya
variabel, biaya tetap dan pendapatan sebagai berikut. 1. Biaya Investasi
Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memulai usaha. Investasi yang dimiliki PT Taufan Fish Farm meliputi tanah, bangunan, dan
peralatan. Investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha peningkatan produksi ikan hias ini adalah untuk membiayai peralatan dan sarana dalam proses
budidaya. Uraian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 . Biaya Investasi Per Siklus Produksi Ikan Hias pada Akuarium Ukuran
100cm x 40cm x 40cm di PT Taufan Fish Farm Tahun 2010.
Sumber : PT Taufan Fish Farm 2010
Tabel 14 menunjukkan bahwa total biaya investasi untuk budidaya ikan hias di PT Taufan Fish Farm sebesar Rp
712.997
. Biaya yang paling tinggi pada biaya varibel ini adalah bangunan sebesar 46,79 persen karena untuk membuat
suatu bisnis ikan hias tentu bangunan menjadi faktor utama untuk kelangsungan hidup ikan. Bangunan atau hatchery bertujuan untuk tempat penyimpanan
berbagai peralatan budidaya, tempat pakan, akuarium atau tempat untuk seluruh
Uraian Jumlah Biaya
Rp Penyusutan
Penyusutan per siklus
Persentase Bangunan
20.000.000 2.000.000
111.112 46,21
Lahan 10.000.000
- -
Tandon 1.000.000
90.000 5.000
2,10 Pompa air
500.000 50.000
2.778 1,16
Akuarium pemeliharaan larva
4.200.000 100.000
5.555 2,33
Akuarium pemeliharaan induk
3.675.000 100.000
5.555 2,33
Rak akuarium 7.500.000
750.000 41.666
17,54 Blower
1.200.000 120.000
10.000 4,21
Genset 4.000.000
400.000 22.222
9,35 Freezer
3.500.000 350.000
19.445 8,18
Tabung oksigen 850.000
85.000 4.722
1,99 Indukan :
- Lobster
150.000 100.000
5.555 2,33
- Discus
120.000 88.000
4.889 2,06
- Maanvis
40.000 35.000
1.944 0,81
Total 3.683.000
240.443 100
54
kegiatan budidaya. Sedangkan biaya paling rendah adalah indukan jenis maanvis sebesar 0,81 persen hal ini dipengaruhi harga ikan hias yang relatif murah
dibandingkan jenis ikan hias lainnya. Indukan dimasukkan ke dalam biaya investasi karena induk dapat digunakan untuk budidaya secara kontinyu artinya
indukan tidak langsung habis selama satu siklus produksi berlangsung namun dapat digunakan kembali dipijahkan setelah melakukan perawatan intensif.
Untuk melihat besarnya biaya masing-masing variabel pada biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran 3.
2. Biaya Operasional Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan saat melakukan aktivitas
produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan biaya operasional. a
Biaya Tetap Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh
jumlah output yang dihasilkan pada suatu periode tertentu, seperti biaya listrik, abodemen telepon. Uraian biaya tetap secara terperinci dapat dilihat pada Tabel
15. Tabel 15.
Biaya Tetap Per Siklus Produksi Ikan Hias pada Akuarium Ukuran 100cm x 40cm x 40cm di PT Taufan Fish Farm Tahun 2010.
Uraian Jumlah Biaya Rp
Persentase Gaji karyawan
800.000 69,13
Listrik 116.667
10,07 Biaya penyusutan
240.433 20,80
Total 1.157.100
100
Sumber : PT Taufan Fish Farm 2010
Kontribusi biaya gaji karyawan terhadap biaya tetap pada pembenihan di PT Taufan Fish Farm merupakan biaya tertinggi diantara biaya variabel lainnya
yaitu sebesar 69,31 persen, besarnya biaya tersebut dipengaruhi oleh besarnya investasi di awal usaha diikuti biaya penyusutan sebesar 20,57 persen. Kedua
variabel tersebut merupakan biaya paling tinggi yang dibayar perusahaan sekalipun proses produksi tidak berlangsung. Untuk melihat besarnya biaya
masing-masing uraian dapat dilihat secara terperinci pada Lampiran 3. Biaya Variabel
55
Biaya varibel merupakan biaya yang jumlahnya dipengaruhi oleh output yang dihasilkan pada periode tertentu, biaya varibel meliputi biaya pakan, obat-
obatan, gaji karyawan dan pembiayaan berupa solar untuk genset, listrik dan telepon. Uraian biaya varibel dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16 . Biaya Variabel Per Siklus Produksi Ikan Hias pada Akuarium Ukuran
100cm x 40cm x 40cm di PT Taufan Fish Farm Tahun 2010. Uraian
Jumlah Biaya Rp Persentase
Pakan induk 7.500
2,38 Pakan larva dan benih:
- blood worm
13.333 4,23
- artemia
116.667 37,03
- tubifex
20.000 6,34
- pelet
5.833 1,85
Obat-obatan 33.333
10,58 Peralatan paking
25.000 7,93
Isi tabung oksigen 26.667
8,46 Biaya pemeliharaan
66.667 21,16
Total
315.000 100
Sumber : PT Taufan Fish Farm 2010
Berdasarkan analisis biaya operasional pada Tabel 16 menunjukkan bahwa biaya tertinggi untuk budidaya ikan hias di PT Taufan Fish Farm adalah biaya
pakan yaitu sebesar 49,45 persen, dimana 37,03 persen merupakan biaya untuk pakan artemia dan 1,85 persen biaya untuk pakan pelet. Biaya untuk artemia lebih
tinggi dibandingkan biaya untuk pelet hal ini dikarenakan pakan artemia diberikan untuk larva selama proses produksi berlangsung sekitar dua bulan sedangkan
pakan pelet diberikan setelah ikan menjadi benih dengan masa pemeliharaan selama kurang lebih dua minggu. Selain dari harga kedua pelet tersebut berbeda
juga dipengruhi besarnya kuantitas kedua jenis pakan yang dibutuhkan selama porses produksi berlangsung.
b Pendapatan
Penerimaan yang diperoleh pihak PT Taufan Fish Farm merupakan hasil dari penjualan ikan yang dibudidayakan selama satu siklus atau berkisar dua bulan
56
masa pemeliharaan. Berdasarkan perhitungan dari biaya tetap dan biaya operasional maka dapat dihitung jumlah biaya total yang dikeluarkan oleh pihak
PT Taufan Fish Farm selama satu siklus produksi atau berkisar dua bulan masa pemeliharaan. Berdasarkan perhitungan besaranya peneriman dan biaya tetap
maka dapat dihitung jumlah pendapatan yang diperoleh pihak PT Taufan Fish Farm, seperti pada Tabel 17.
Tabel 17.
Pendapatan Per Siklus Produksi Ikan Hias pada Akuarium Ukuran 100cm x 40cm x 40cm di PT Taufan Fish Farm Tahun 2010.
No Uraian
Jumlah Rp A
Penerimaan 2.783.000
B Biaya Variabel
315.000 C
Biaya Tetap 1.157.100
D Total Biaya B+C
1.472.100 E
Pendapatan A-D 1.310.900
Sumber : PT Taufan Fish Farm 2010
Analisis ini bertujuan sebagai gambaran prospek budidaya ikan hias di PT Taufan Fish Farm, untuk awal produksi usaha ini mengalami kerugian secara
nyata namun secara pembukuan belum dapat dipastikan karena diawal usaha biaya investasi, penyusutan dan biaya tetap telah diperhitungkan sebelumnya.
Akan tetapi pada perhitungan yang dilakukan peneliti menunjukkan hasil yang menguntungkan dimana PT Taufan Fish Farm memperoleh pendapatan sebesar
Rp 1.310.900 per siklus produksi untuk ketiga jenis ikan hias discus, losbter, dan maanvis. Besarnya total biaya dan total penerimaan dapat dilihat pada Lampiran
3.
57
VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI IKAN HIAS
6.1 Risiko Produksi
Risiko produksi akan mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan, dengan demikian terjadinya fluktuasi dalam produksi yang dihasilkan oleh
perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi adanya risiko dalam kegiatan produksi. Risiko produksi yang terjadi pada PT Taufan Fish Farm
disebabkan oleh curah hujan yang fluktuatif dan kualitas pakan serta penyakit yang sulit diprediksi. Risiko produksi ini menyebabkan produksi ikan hias
menjadi rendah sehingga penerimaan perusahaan semakin kecil. Adanya risiko produksi pada usaha ini ditunjukkan dengan adanya variasi
atau fluktuasi survival rate yang diperoleh. Fluktuasi survival rate dipengaruhi oleh akumulasi dari sumber risiko yang terjadi selama proses produksi
berlangsung. Risiko produksi yang dibahas dalam penelitian ini difokuskan pada komoditas ikan hias discus, lobster, dan maanvis.
Penentuan risiko produksi pada penelitian ini didasarkan pada penilaian variance, standard deviation, dan coefficient variation yang diperoleh dari hasil
peluang terjadinya suatu kejadian. Peluang terjadinya suatu kejadian dapat dilihat dari kondisi tertinggi, normal, dan terendah dari rata-rata produksi yang dihasilkan
oleh masing-masing komoditas seperti pada Tabel 18. Tabel 18.
Rata-rata Produksi, Survival Rate dan Penerimaan pada Ikan Hias Discus, Lobster, dan Maanvis pada Akuarium Ukuran 100cm x 40cm
x 40cm Berdasarkan Kejadian di PT Taufan Fish Farm.
Komoditas Kondisi
Peluang Rata-rata
Penerimaaan Rp
Produksi ekor
Survival Rate
Discus Tertinggi
0,19 403
80,40 1.612.000
Normal 0,52
227 66,20
908.000 Terendah
0,29 127
42,72 508.000
Lobster Tertinggi
0,13 834
82,50 1.668.000
Normal 0,51
586 67,73
1.172.000 Terendah
0,27 393
41,75 786.000
Maanvis Tertinggi
0,45 1466
82.68 733.000
Normal 0,41
870 71,68
435.000 Terendah
0,14 768
42,23 384.000