berbentuk silinder. Bagan aliran proses produksi shuttle cock yang dilakukan oleh Bapak Sarno dapat dijelaskan pada gambar 4.1 dibawah ini.
Gambar 4.1 Bagan alir proses produksi produk shuttle cock
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
A. Alat pemotong bulu ayam awal
Dari bagan aliran proses diatas masih menggunakan alat pemotong bulu ayam yang ada di sentra industri kecil di Serengan milik Bapak Sarno. Alat
tersebut digerakkan dengan kaki. Gambar alat pemotong bulu ayam dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Bagian 4
Finishing Packing
Bagian 5
Menancapkan Bulu Ayam Ke Dalam
Dop
Pemasangan Cetakan Mahkota Penyetelan Panjang Bulu
Menjahit Bulu Memberi Lem Pada Jahitan
Menempelkan Lis
Bagian 3
Bahan Baku Dop Menempelkan
Label atau Merek Melubangi Dop
Bagian 1
Bahan Baku Bulu Ayam Pemotongan
Bentuk Bulu Merapikan Bulu Dengan
Alat Pemanas
Bagian 2
Gambar 4.2 Alat Pemotong bulu ayam
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Keterangan gambar 4.2 dan fungsinya, yaitu: 1. Rangka, berfungsi sebagai penyangga antara tuas dengan tali.
2. Per tekan, berfungsi menekan pisau pemotong kemudian mengembalikan lagi tuas kembali ke atas pada posisi semula.
3. Rumah pisau, berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan pisau cutter. 4. Landasan, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan bulu.
5. Pedal kaki, berfungsi sebagai pijakan untuk menggerakkan pisau pemotong. 6. Tali, berfungsi sebagai penghubung antara tuas dengan pedal kaki
7. Tuas, berfungsi penggerak pisau pemotong yang dihubungkan dengan batang penghubung.
B. Operator pemotong bulu ayam
Alat pemotong bulu ayam digunakan untuk memotong ujung bulu, proses pemotongan bulu ayam shuttle cock ditempat penelitian menggunakan alat
pemotong bulu ayam yang masih sederhana. Pisau potong pada alat pemotong bulu ayam menggunakan pisau cutter. Hal ini mengakibatkan pisau potong tidak
1 2
3
4
5 6
7
tahan lama dan setiap saat harus diganti karena pisau tidak tajam lagi tumpul. Proses pemotongan bulu ayam diperusahaan kurang ergonomis, hal ini
disebabakan karena fasilitas kerja yang dipakai operator tidak sesuai. Pada proses ini, meja yang digunakan oleh operator kurang tinggi sehingga punggung operator
membungkuk. Tinggi meja yang digunakan diperusahaan adalah 55 cm. Proses memotong bulu dengan alat pemotong bulu ayam di tempat penelitian dapat
dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 Memotong bulu ayam dengan alat pemotong yang lama
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Fasilitas kerja lain yang belum sesuai dengan kondisi kerja yang baik di tempat penelitian adalah kursi. Kursi yang dipakai juga kurang tinggi sehingga
kaki dari operator menekuk. Pada proses pemotongan ini operator bekerja dengan menggunakan kursi plastik dengan tinggi 18 cm. Sehingga pada perancangan
perbaikan alat pemotong bulu ayam ini dibuat rancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan kondisi kerja alat.
4.1.2 Spesifikasi Alat Pemotong Bulu Ayam