teknologi dan kebutuhan pasar. Pengembangan konsep mengasumsikan bahwa teknologinya telah tersedia.
3. Produk platform, pada tipe ini perusahaan mengasumsikan bahwa produk baru dibuat berdasarkan sub-sistem teknologi yang telah ada. Peralatan elektronik,
komputer dan printer, beberapa hal yang dikembangkan dengan karakter ini. 4. Process intensive, pada tipe ini karakteristik produk sangat dibatasi oleh
proses produksi. Pada tipe ini proses dan produk harus dikembangkan bersama-sama dari awal atau proses produksi harus dispesifikasikan sejak
awal. Contoh process intensive adalah pengembangan makanan ringan, bahan kimia, semikonduktor.
5. Costumized, pada tipe ini produk baru memungkinkan sedikit variasi dari model yang telah ada. Tipe ini diterapkan pada pengembangan produk saklar,
motor, baterai dan container.
2.2.3 Definisi Prototipe
Definisi prototipe hanya sebagai sebuah kata benda, dalam praktek pengembangan produk, kata tersebut digunakan sebagai kata benda, kata kerja,
ataupun kata sifat. Definisi prototipe adalah “sebuah penaksiran produk melalui satu atau lebih dimensi yang menjadi perhatian” Ulrich dan Eppinger, 2001.
Berdasarkan definisi ini, setiap wujud yang memperlihatkan sedikitnya satu aspek produk yang menarik bagi tim pengembangan produk dapat ditampilkan sebagai
sebuah prototipe. Prototipe dapat diklasifikasikan menjadi dua dimensi. Dimensi pertama
membagi prototipe menjadi dua yaitu prototipe fisik dan prototipe analitik. Prototipe fisik merupakan benda nyata yang dibuat untuk memperkirakan produk.
Aspek-aspek dari produk yang diminati oleh tim pengembangan secara nyata dibuat menjadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Prototipe analitik
adalah lawan dari prototipe fisik yang hanya menampilkan produk yang tidak nyata, biasanya dalam bentuk matematis. Contoh prototipe analitik meliputi
simulasi komputer, model komputer, geometrik tiga dimensi atau dua dimensi, dan sistem persamaan penulisan pada kertas komputer.
Dimensi kedua mengklasifikasikan prototipe menjadi dua pula yaitu prototipe menyeluruh dan prototipe terfokus. Prototipe menyeluruh
mengimplementasikan sebagaian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh adalah yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi dari
desain sebelum memutuskan diproduksi. Berlawanan dengan prototipe menyeluruh, prototipe terfokus hanya mengimplementasikan satu atau sedikit
sekali atribut produk. Perlu dicatat bahwa prototipe terfokus merupakan prototipe fisik maupun analitik, namun untuk produk fisik, prototipe menyeluruh biasanya
merupakan prototipe fisik.
2.2.4 Mekanisasi Pembuatan Alat Pemotong Bulu Ayam
Alat pemotong bulu ayam yang dirancang dalam penelitian ini melalui proses permesinan dan proses pengelasan. Proses permesinan diantaranya:
pembubutan, pengeboran, penggerindaan dan senai. Proses pengelasan dengan menggunakan las listrik. Pada mekanisasi pembuatan alat pemotong bulu ayam
dapat dijelaskan tentang daftar komponen dan fungsi dari alat pemotong bulu ayam, skema material penyusunan produk, dan cara pengoperasian alat pemotong
bulu ayam.
2.3 ANTHROPOMETRI