waktu alat pemotong bulu ayam shuttle cock awal dan alat pemotong bulu ayam shuttle cock rancangan sebesar 40 .
5.1.4 Analisis Perancangan Alat Pemotong Bulu Ayam Shuttle Cock
Pada sub bab ini diuraikan mengenai analisis alat pemotong bulu ayam desain hasil rancangan serta analisis uji kualitas.
a. Analisis alat pemotong bulu ayam shuttle cock hasil rancangan
Perbedaan yang paling mendasar dari alat pemotong bulu ayam shuttle cock yang dirancang dengan alat pemotong bulu ayam shuttle cock awal terdapat
pada pisu pemotong yang memiliki 3 sisi mata pisau yang masing-masing sisi berfungsi sebagai pemotong bulu ayam shuttle cock.
Alat pemotong bulu ayam shuttle cock hasil perancangan adalah serangkaian gabungan dari beberapa komponen penyusun yang berfungsi sebagai
alat untuk memotong bulu ayam shuttle cock, untuk mengurangi kecacatan dan meningkatkan kualitas hasil pembuatan produk shuttle cock, memiliki panjang
bulu ayam shuttle cock 6,4 cm - 7,0 cm, sudut sisi bagian bawah kanan bulu ayam shuttle cock 45
o
sampai dengan 50
o
, sudut sisi bagian bawah kiri bulu ayam shuttle cock 71
o
sampai dengan 75
o
.
b. Kualitas bulu ayam shuttle cock dengan spesifikasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia PBSI dan International Badminton
Federation IBF Pada analisa kualitas bulu ayam shuttle cock berikut diuraikan mengenai
panjang bulu ayam shuttle cock, sudut sisi bagian bawah kanan bulu ayam shuttle cock dan sudut sisi bagian bawah kiri bulu ayam shuttle cock dengan alat
rancangan.
1. Panjang bulu ayam shuttle cock
Data nilai UCL, CL dan LCL panjang bulu ayam shuttle cock antara alat pemotong bulu ayam awal shuttle cock, alat pemotong bulu ayam shuttle cock
hasil rancangan dan standar dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3 Rekapitulasi nilai rata-rata panjang bulu ayam
Awal Rancangan
Standar Nilai
x
R
x
R
x
R UCL
7,03 1,03 6,83 0,69 7,0 0,6
CL
6,7 0,47 6,61 0,30 6,7 0,3
LCL
6,38 0 6,39 0 6,4 0
Berdasarkan standar spesifikasi shuttle cock panjang bulu shuttle cock memiliki batas spesifikasi atas 7,0 cm dan batas spesifikasi bawah 6,4 cm. Hasil
perhitungan didapatkan nilai Cp panjang bulu ayam shuttle cock dengan alat rancangan memiliki 1,15 cm. Hal ini menunjukkan kemampuan proses
pemotongan panjang bulu ayam shuttle cock untuk spesifikasi internasional baik capable.
2. Sudut sisi bagian bawah kanan bulu ayam shuttle cock
Data nilai UCL, CL dan LCL sudut sisi bagian bawah kanan bulu ayam shuttle cock antara alat pemotong bulu ayam awal shuttle cock, alat pemotong
bulu ayam shuttle cock hasil rancangan dan standar dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini.
Tabel 5.4 Rekapitulasi nilai rata-rata sudut bagian bawah kanan
Awal Rancangan
Standar Nilai
x
R
x
R
x
R UCL
52,33 12,55
49,42 4,61 50 5
CL
48,32 5,50 47,95 2,02 47,5 2,5
LCL
44,31 0 46,95 0 45 0
Berdasarkan standar spesifikasi shuttle cock untuk sudut sisi bagian bawah kanan shuttle cock memiliki batas spesifikasi atas 50 derajat dan batas
spesifikasi bawah 45 derajat. Hasil perhitungan didapatkan nilai Cp sudut bagian bawah kanan shuttle cock dengan alat rancangan yaitu 1,02
O
. Hal ini menunjukkan kemampuan proses pemotongan sudut bagian bawah kanan shuttle cock untuk
spesifikasi internasional baik capable.
3. Sudut sisi bagian bawah kiri bulu ayam shuttle cock
Data nilai UCL, CL dan LCL sudut sisi bagian bawah kiri bulu ayam shuttle cock antara alat pemotong bulu ayam awal shuttle cock, alat pemotong
bulu ayam shuttle cock hasil rancangan dan standar dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.
Tabel 5.5 Rekapitulasi nilai rata-rata sudut bagian bawah kiri
Awal Rancangan
Standar Nilai
x
R
x
R
x
R UCL
77,04 12,51
74,62 4,70 75 4
CL
73,05 5,48
73,12 2,06 73 2
LCL
69,06 0 71,62 0 71 0
Berdasarkan standar spesifikasi shuttle cock untuk sudut sisi bagian bawah kiri shuttle cock memiliki batas spesifikasi atas 75
o
dan batas spesifikasi bawah 71
o
. Hasil perhitungan didapatkan nilai Cp sudut bagian bawah kiri shuttle cock dengan alat rancangan yaitu 1,16
O
. Hal ini menunjukkan kemampuan proses pemotongan sudut bagian bawah kiri shuttle cock untuk spesifikasi internasional
baik capable.
5.2 INTERPRETASI HASIL PENELITIAN