tahan lama dan setiap saat harus diganti karena pisau tidak tajam lagi tumpul. Proses pemotongan bulu ayam diperusahaan kurang ergonomis, hal ini
disebabakan karena fasilitas kerja yang dipakai operator tidak sesuai. Pada proses ini, meja yang digunakan oleh operator kurang tinggi sehingga punggung operator
membungkuk. Tinggi meja yang digunakan diperusahaan adalah 55 cm. Proses memotong bulu dengan alat pemotong bulu ayam di tempat penelitian dapat
dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.
Gambar 4.3 Memotong bulu ayam dengan alat pemotong yang lama
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Fasilitas kerja lain yang belum sesuai dengan kondisi kerja yang baik di tempat penelitian adalah kursi. Kursi yang dipakai juga kurang tinggi sehingga
kaki dari operator menekuk. Pada proses pemotongan ini operator bekerja dengan menggunakan kursi plastik dengan tinggi 18 cm. Sehingga pada perancangan
perbaikan alat pemotong bulu ayam ini dibuat rancangan fasilitas kerja yang sesuai dengan kondisi kerja alat.
4.1.2 Spesifikasi Alat Pemotong Bulu Ayam
Alat pemotong bulu ayam yang ada di sentra industri kecil di Serengan milik Bapak Sarno ini memiliki ukuran dengan panjang 20 cm, lebar 6 cm, tinggi
25 cm dan berat alat 3 kilogram.
Gambar 4.4 Dimensi alat pemotong bulu ayam yang lama
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Serengan milik Bapak Sarno, operator bekerja dengan posisi badan duduk, alat pemotong ini memotong bulu
ayam bagian depan dengan menggunakan pisau cutter sebagai alat pemotong dan bagian bawah kiri dan kanan bulu ayam dipotong menggunakan alat berupa
gunting.
4.1.3 Spesifikasi Dan Spek Bulu Ayam Di Gunakan Di Industri Shutle Cock
T3 Milik Bapak Sarno
Bulu ayam yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan shuttle cock di Surakarta memiliki spek bulu ayam yang lebih panjang dan lebih lebar dari bulu
ayam shuttle cock yang digunakan di daerah Malang, hal ini dikarenakan perbedaan geografis antara daerah Solo dan Malang. Sedangkan bulu ayam yang
memenuhi syarat untuk dipotong adalah bulu ayam yang memiliki rat-rata panjang yang sama yaitu antara 6,4 cm- 7,0 cm dan bentuk bulu yang rapi.
4.1.4 Peta Tangan Kiri Dan Tangan Kanan Alat Pemotong Awal dan Alat Pemotong Gunting
Data elemen kerja merupakan data peta tangan kanan dan tangan kiri. Data ini diperoleh dengan mengamati setiap gerakan tangan kanan dan tangan kiri yang
dilakukan operator pada stasiun pemotongan kemudian menganalisanya. Selain
itu, dapat menunjukkan perbandingan antara tugas yang diberikan tangan kanan dan kiri ketika melakukan pekerjaan. Peta kerja tangan kanan dan kiri dengan
menggunakan alat pemotong bulu ayam awal dan alat gunting dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2.
Tabel 4.1 Peta tangan kanan dan tangan kiri alat pemotong awal
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Dijelaskan pada tabel 4.1 di atas merupakan data peta kerja tangan kanan dan tangan kiri pada proses pemotongan bulu ayam dengan menggunakan alat
pemotong dengan sistem penggeraknya menggunakan kaki, pengukuran waktu kerja operator di ukur berdasarkan waktu proses gerakan tangan pada saat bekerja,
sedangkan waktu set up atau setting alat tidak di ukur. Waktu proses yang dihasilkan gerakan tangan pada saat bekerja menggunakan alat pemotong bulu
ayam membutuhkan waktu 6 detik per satu bulu ayam dengan sampel panjang ukuran benda kerja 6,4 cm – 7,0 cm.
Tabel 4.2 PTKTK pemotongan bulu ayam menggunakan gunting
Sumber: Pengrajin shuttle cock T3, 2009
Dijelaskan pada tabel 4.2 di atas, waktu proses yang dihasilkan gerakan tangan pada saat bekerja menggunakan alat pemotong gunting membutuhkan
waktu 4 detik per satu bulu ayam dengan sampel panjang ukuran benda kerja 6,4 cm – 7,0 cm.
4.1.5 Data Anthropometri