Menentukan batas-batas kendali R Tahapan dalam menggunakan diagram pengendalian

Hasil perhitungan di atas diperoleh batas kendali atas dan batas kendali bawah, sebagai berikut: Batas kendali atas UCL x = x + A 2 R ……………..... persamaan 2.9 Batas kendali bawah LCL x = x - A2 R ……………..... persamaan 2.10 dengan; A 2 = nilai pada tabel 2.2 selanjutnya

C. Menentukan batas-batas kendali R

Terjadinya variasi pada proses bisa saja tidak terkendali. Misalnya pada suatu peralatan tertentu, ada komponen yang lepas. Sebagai akibatnya rata-rata sampel tetap jumlahnya, tetapi variasi yang ada antar-sampel dapat secara keseluruhan menjadi terlalu besar. Teori yang mendasari peta kendali untuk range adalah teori yang sama yang mendasari diagram rata-rata proses. Peta kendali untuk selang, ditetapkan batasan-batasan yang mengandung ± 3 standar deviasi distribusi selang rata-rata R. Persamaan di bawah ini dapat digunakan untuk menentukan batas kendali atas dan bawah untuk selang. UCL R = D 4 R ……………………………………………...persamaan 2.11 LCLR = D3 R ……………………………………………. persamaan 2.12 dengan; UCL R = batas atas diagram pengendalian untuk selang range LCL R = batas bawah diagram pengendalian untuk selang range Tabel 2.6 Faktor-faktor untuk menentukan garis tengah dan batas pengen dali tiga sigma Peta X Peta R Ukuran Sampel, n A 2 d2 D 4 D 3 2 1,880 1,128 3,268 0 3 1,023 1,693 2,574 0 4 0,729 2,059 2,282 0 5 0,577 2,326 2,114 0 6 0,483 2,534 2,004 0 7 0,419 2,704 1,924 0,076 8 0,373 2,847 1,864 0,136 9 0,337 2,970 1,816 0,184 10 0,308 3,078 1,777 0,223 12 0,266 3,258 1,716 0,284 14 0,235 3,407 1,671 0,329 16 0,212 3,532 1,636 0,364 Ukuran Peta X Peta R Sampel, n A 2 d2 D 4 D 3 18 0,194 3,64 1,608 0,392 20 0,18 3,735 1,586 0,414 25 0,153 3,931 1,541 0,549 Sumber: Ariani, 2004

D. Tahapan dalam menggunakan diagram pengendalian

Tahapan yang secara umum diikuti dalam menggunakan diagram-X dan diagram-R, yaitu: 1. Mengumpulkan sampel, masing-masing n = 4 atau n = 5 dari proses yang stabil dan hitunglah rata-rata mean dan selang range masing-masing. Pedoman dalam pemilihan sampel dari ANSIASQC Z1.9 – 1993, untuk inspeksi normal level 3 dapat dilihat pada tabel 2.2. 2. Menghitung rata-rata keseluruhan x dan R, tentukan batas kendali yang tepat, biasanya pada tingkat 99,7, dan hitung hitung batas atas dan bawah awal. Bila proses itu tidak stabil saat itu, untuk menghitung batasan gunakan rata-rata yang diinginkan, µ , bukannya x . Tabel 2.7 Jumlah sampel menurut ANSIASQC Z1.9 – 1993, inspeksi normal, level 3 Banyaknya Produk yang Dihasilkan unit Jumlah Sampel 91-150 10 151-280 15 281-400 20 401-500 25 501-1200 35 1201-3200 50 3201-10000 75 10001-35000 100 35001-150000 150 Sumber: Ariani, 2004 3. Membuat grafik rata-rata dan selang sampel pada peta kendali yang bersangkutan dan menentukan apakah rata-rata dan selang itu berada di luar batas-batas yang diterima. 4. Menyelidiki titik-titik atau pola yang menunjukkan bahwa proses tersebut tidak terkendali. 5. Mengumpulkan sampel-sampel tambahan dan validasi ulang batas-batas kendali dengan menggunakan data yang baru.

2.4.4 Uji Kualitas Kemampuan Proses