Tinggi Siku Duduk TSD

Pada gambar 4.7 di atas dapat dilihat bahwa data sudah berada pada batas- batas pengendalian sehingga tidak perlu membuat peta kendali revisi. b. Uji kecukupan data tinggi siku kerja, Pada uji kecukupan data anthropometri ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan derajat ketelitian 5 sehingga nilai k = 2 dan nilai s = 0,05. Perhitungan uji kecukupan data tinggi siku kerja menggunakan persamaan 2.17, sebagai berikut: =         − = 2 2 342 342 3944 30 05 , 2 N 18,54 Hasil perhitungan didapatkan nilai sebesar 18,54. Karena data teoritis lebih kecil daripada jumlah pengamatan sebenarnya N maka data yang dikumpulkan telah mencukupi. c. Perhitungan persentil, Presentil–5 = X X σ . 645 , 1 − Presentil-95 = X X σ . 645 , 1 + = 11,4–1,6451,33 = 11,4 + 1,6451,33 = 9,21 cm = 13,58 cm

4. Tinggi Siku Duduk TSD

Diukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah situ. Subyek duduk tegak dengan lengan atas vertikal disisi badan dan membentuk sudut situ-siku dengan lengan bawah. a. Uji keseragaman data tinggi siku duduk, Perhitungan rata-rata dan standar deviasi menggunakan persamaan 2.13 dan persamaan 2.14. Tabel 4.6 Persiapan perhitungan uji keseragaman data TSD Urutan data dalam cm Sub group 1 2 3 4 5 x 1 22 21 19 18 20 20,0 2 20 19 21 19 20 19,8 3 18 19 20 22 21 20,0 4 21 20 19 20 21 20,2 5 19 20 22 19 22 20,4 6 21 19 20 22 19 20,2 x 20,1 Contoh perhitungan rata-rata, N Xi X ∑ = 20 5 20 18 19 21 22 1 = + + + + = X cm 8 , 19 5 20 19 21 19 20 2 = + + + + = X cm Perhitungan rata-rata sub group, N X X ∑ = 1 , 20 6 2 , 20 4 , 20 2 , 20 20 8 , 19 20 = + + + + + = cm Contoh perhitungan standar deviasi, 1 2 − − = ∑ N X Xi σ 1 5 20 20 20 18 20 19 20 21 20 22 2 2 2 2 2 1 − − + − + − + − + − = σ = 1,58 cm 1 5 8 , 19 20 8 , 19 19 8 , 19 21 8 , 19 19 8 , 19 20 2 2 2 2 2 2 − − + − + − + − + − = σ = 0,83 cm Perhitungan standar deviasi sub group, n i x ∑ = σ σ = 275 , 1 6 65 , 7 6 30 , 1 51 , 1 83 , 58 , 1 83 , 58 , 1 = = + + + + + cm Hasil perhitungan didapatkan rata-rata tinggi siku duduk 20,1 cm dan standar deviasinya 1,275 cm. Perhitungan batas kendali atas dan bawah menggunakan persamaan 2.15 dan persamaan 2.16, sebagai berikut: BKA = X K X σ . + BKB = X K X σ . − = 20,1 +21,275 = 20,1 - 21,275 = 22,65 cm = 17,55 cm Hasil perhitungan didapatkan batas kendali atas tinggi siku duduk 26,34 cm dan batas kendali bawahnya 13,86 cm. Grafik kendali tinggi duduk tegak disajikan pada gambar 4.8 di bawah ini. TSD 17 18 19 20 21 22 23 1 2 3 4 5 6 Sub gr oup D at a a nt hr opo me tri TSD BA BT BW Gambar 4.8 Grafik kendali TSD Pada gambar 4.8 di atas dapat dilihat bahwa data sudah berada pada batas- batas pengendalian sehingga tidak perlu membuat peta kendali revisi. b. Uji kecukupan data tinggi siku duduk, Pada uji kecukupan data anthropometri ini digunakan tingkat kepercayaan 95 dan derajat ketelitian 5 sehingga nilai k = 2 dan nilai s = 0,05. Perhitungan uji kecukupan data tinggi siku duduk menggunakan persamaan 2.17, sebagai berikut: =         − = 2 2 603 603 12163 30 05 , 2 N 5,63 Hasil perhitungan didapatkan nilai sebesar 5,63. Karena data teoritis lebih kecil daripada jumlah pengamatan sebenarnya N maka data yang dikumpulkan telah mencukupi. c. Perhitungan persentil, Persentil-95 = X X σ . 645 , 1 + = 20,1 + 1,6451,275 = 22,2 cm

5. Tinggi popliteal TP