Kadar Abu Kadar Karbon

24

5.4 Kadar Abu

Abu merupakan zat-zat anorganik yang tersisa setelah air dan materi organik telah habis pada pemanasan suhu tinggi. Komponen abu terdiri atas kalium, kalsium, dan magnesium. Hasil uji laboratorium diperoleh rata-rata kadar abu pada bagian-bagian pohon. Daun memiliki kadar abu tertinggi yaitu sebesar 2,90, kemudian berturut-turut ranting 0,80, akar 0,74, cabang 0,69, dan batang 0,69. Hal tersebut disebabkan daun mempunyai zat-zat anorganik paling tinggi dibandingkan dengan bagian-bagian pohon lainnya. Hasil tersebut selaras dengan hasil penelitian Purwitasari 2011, bahwa kadar abu tertinggi pada kayu akasia terdapat pada bagian daun 3,61 dan terendah pada bagian batang 1,46. Tabel 9 Rata-rata kadar abu berdasarkan kelas umur dan bagian-bagian Pohon Tectona grandis Linn f. KU Kadar Abu Batang Cabang Ranting Daun Akar I 0,73 0,79 0,99 3,32 0,70 II 0,79 0,76 0,70 2,82 0,83 III 0,61 0,77 0,69 2,77 0,77 IV 0,88 0,65 0,73 2,68 0,68 V 0,43 0,49 0,88 - 0,71 Rata-rata 0,69 0,69 0,80 2,90 0,74 Keterangan: - tidak ada sampel

5.5 Kadar Karbon

Karbon merupakan salah satu bahan organik penyusun zat kayu. Kadar karbon rata-rata dari KU I sampai KU V, terbesar pada bagian batang yaitu sebesar 66,1, kemudian berturut-turut akar 63,60, cabang 62,63, ranting 59,72, daun 51,37. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Purwitasari 2011 yang menyatakan bahwa kadar karbon tertinggi pada bagian batang. Karena batang mempunyai kemampuan menyimpan karbon paling besar daripada bagian pohon lainnya.Kadar karbon sangat dipengaruhi oleh kadar zat terbang dan kadar abu. Semakin besar nilai kadar zat terbang dan kadar abu, maka kadar karbon akan semakin rendah. Menurut Haygreen dan Bowyer 1982 bahwa batang pada umumnya memiliki zat penyusun kayu yang lebih besar dibandingkan bagian pohon lainnya. 25 Tabel 10 Rata-rata kadar karbon berdasarkan kelas umur dan bagian-bagian Pohon Tectona grandis Linn f. KU Kadar Karbon Batang Cabang Ranting Daun Akar I 65,63 61,55 56,36 47,69 63,23 II 70,41 66,43 64,51 56,78 68,13 III 65,66 61,08 60,59 53,74 63,66 IV 63,43 59,95 57,84 47,27 60,60 V 65,71 64,15 59,30 - 62,40 Rata-rata 66,17 62,63 59,72 51,37 63,60 Keterangan: - tidak ada sampel

5.6 Biomassa dan Massa Karbon

Dokumen yang terkait

EVALUASI UJI PEROLEHAN GENETIK TANAMAN JATI (Tectona grandis Linn.F) UMUR 8 BULANDI KPH NGANJUK DAN KPH KEBONHARJO

0 3 1

Komponen Kimia Kayu Jati (Tectona grandis Linn. f.) pada Berbagai Kelas Umur dari KPH Saradan

0 7 50

Kajian Kelestarian Produksi Kayu Jati (Tectona grandis Linn.f) KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 7 68

Analisis kebijakan penebangan rata tanah untuk pohon jati (Tectona grandis Linn f.) di KPH Nganjuk Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 18 149

Pendugaan potensi kandungan karbon pada tegakan jati (Tectona grandis Linn. F) di areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

1 16 89

Model persamaan alometrik massa karbon akar dan root to shoot ratio biomassa dan massa karbon pohon Mangium (Acacia mangium Wild): studi kasus di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani unit III, Jawa Barat dan Banten

2 7 96

Pendugaan potensi kandungan karbon pada tegakan jati (tectona grandis linn.f) di areal kph cianjur perum perhutani Unit iii jawa barat dan banten

1 6 1

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Akar Pohon Hutan Alam Tropika di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

0 17 136

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Pohon Jati (Tectona grandis Linn. f.) (KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah).

0 8 102

Root to Shoot Ratio Biomassa dan Massa Karbon Pohon Jati (Tectona grandis L. f.) di KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah.

1 10 56