Metode Pemilihan Pohon Contoh Metode Pengumpulan Data Pohon Contoh

9 1. Wawancara dengan pihak KPH Balapulang 2. Kantor daerah setempat 3. Studi literatur

3.3.1 Metode Pemilihan Pohon Contoh

Jumlah pohon contoh yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 30 pohon yang dipilih dari kelas-kelas umur pohon yang terdapat di lapangan dan ditebang dari KPH BalapulangKabupaten Tegal, Jawa Tengah. Kriteria pemilihan pohon jati yang dijadikan pohon contoh adalah sebagai berikut Elias 2010 : 1. Sebaran diameter pohon-pohon jati yang diambil sebagai contoh uji penelitian harus mewakili tiap-tiap kelas umurnya. Sebaran kelas umur pohon jati yang dijadikan contoh uji dapat dilihat dalam Tabel 3. 2. Pohon contoh yang dipilih harus sehat dan bentuk pohonnya normal. 3. Pohon contoh harus mewakili kondisi rata-rata pohon-pohon jati pada kelas umur pohon yang bersangkutan. Tabel 3 Kisaran diameter pohon jati yang dijadikan bahan penelitian No Kelas Umur Jumlah Pohon Contoh 1 I 6 2 II 6 3 III 6 4 IV 6 5 V 6 Total Jumlah Pohon Contoh 30 Tiap-tiap pohon contoh diukur diameternya pada ketinggian 1,3 m dari permukaan tanah dan diberi nomor pohon mulai dari nomor 1 sampai dengan 30. Kemudian pohon-pohon tersebut ditebang dan diukur volume batang utama dan cabangnya, serta berat basah ranting, daun, dan akar. Setelah pengukuran selesai dari masing-masing pohon diambil 3 buah contoh dari tiap-tiap bagian pohon, yang terdiri dari contoh batang utama, cabang, ranting, daun dan akar.

3.3.2 Metode Pengumpulan Data Pohon Contoh

Metode pengumpulan data pohon contoh melalui tahap sebagai berikut Elias 2010 : 1. Pengukuran Diameter Pohon Contoh Setelah pohon contoh terpilih masing-masing pohon contoh diukur diameter setinggi dada 1,3 m di atas permukaan tanah dengan menggunakan pita keliling 10 dan tongkat setinggi 1,3 m. Hasil pengukuran dicantumkan dalam tally sheet sesuai dengan nomor pohonnya. 2. Persiapan Sebelum Penebangan Pohon Contoh Persiapan sebelum penebangan yang dimaksud adalah : a. Menyiapkan peralatan berupa chainsaw untuk pemangkasan cabang, penebangan dan pemotongan batang utama. Parang untuk pemangkasan ranting dan daun, sedangkan penggalian tunggak dan akar menggunakan cangkul dan dibersihkan dengan kuas. b. Menyiapkan wadah dari terpal di atas permukaan tanah di sekitar pohon contoh. c. Menyiapkan pita keliling untuk pengukuran diameter batang utama dan cabang serta timbangan untuk menimbang berat basah cabang, ranting, daun, akar dan tunggak. d. Menyiapkan tali tambang untuk menahan cabang pohon yang dipangkas agar tidak terjatuh langsung ke atas tanah, sehingga tidak terjadi kerusakan dan kehilangan bagian-bagian pohon contoh. 3. Pemangkasan Cabang Sebelum perebahan batang utama pohon penebangan terlebih dahulu dilakukan pemangkasan cabang-cabang pohon. Pemangkasan cabang dilakukan dengan cara memanjat pohon contoh dan dilakukan pemotongan cabang-cabang di atas pohon. Cabang yang telah dipotong diturunkan secara berhati-hati ke atas permukaan tanah dengan menggunakan penahan tali tambang yang telah disiapkan sebelumnya. Cabang, ranting dan daun-daun hasil pemangkasan dikumpulkan dan disimpan di atas wadah terpal yang telah disiapkan. 4. Penebangan Batang Utama Penebangan batang utama pohon contoh dilakukan setelah pemangkasan cabang selesai. Dalam rangka menjaga keselamatan kerja dalam penebangan, perebahan batang utama pohon contoh yang berdiameter besar 20 cm dilakukan dengan membuat takik rebah dan takik balas pada tunggak pohon yang diusahakan sedekat mungkin dengan permukaan tanah. Tunggak yang terjadi setelah penebangan, maka bagian di atas permukaan tanah tersebut harus dipotong setelah penggalian tunggak dan akar, dan disatukan dengan batang utama pohon. 11 5. Penggalian Tunggak dan Akar Pohon Contoh Penggalian tunggak dan akar pohon harus dilakukan dengan hati-hati agar semua bagian-bagian akar dapat digali dari dalam tanah. Bagian tunggak dan akar yang masih terdapat tanah dibersihkan dengan parang, sikat dan kuas hingga bersih dari kotoran dan tanah. 6. Pemisahan Bagian-bagian Pohon Bagian-bagian pohon dipisahkan kedalam kelompoknya masing-masing yaitu sebagai berikut: a. Kelompok batang utama : dari pangkal bagian tunggak sampai ujung batang utama berdiameter 10 cm. b. Kelompok cabang : bagian batang cabang yang berdiameter 5 cm. c. Kelompok ranting : bagian cabang dan ranting yang berdiameter ≤ 5 cm. d. Kelompok tunggak, akar dan akar tunjang : bagian tunggak yang rata dengan tanah, akar tunjang dan akar-akar lainnya. e. Kelompok daun : bagian tangkai daun dan daun-daun. 7. Pengukuran Volume Batang Utama dan Cabang Batang utama dan cabang diberi tanda pada tiap-tiap segmen batangnya dengan interval ± 2 m, lalu diukur volumenya. Parameter yang diukur adalah : a. Panjang batang dari pangkal sampai cabang pertama m. b. Panjang m dan keliling cm pangkal dan ujung batang utama tiap-tiap segmen batang dari batang utama. c. Panjang m dan keliling cm pangkal dan ujung batang cabang tiap-tiap segmen cabang. 8. Penimbangan Berat Basah Ranting, Daun, Akar dan Tunggak Ranting, daun, akar dan tunggak yang telah dipisahkan ditimbang berat basahnya masing-masing dengan alat timbang yang sesuai, yakni alat timbangan skala 25–100 kg. Daun, ranting dan akar-akar berdiameter kecil yang akan ditimbang masing-masing dimasukkan ke dalam karung plastik yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang berat basahnya dalam satuan kilogram kg. Sedangkan ranting, akar dan tunggak berdiameter besar masing-masing diikat dengan tali plastik, kemudian ditimbang berat basahnya dalam satuan kg. 12

3.3.3 Metode Pengambilan Bahan Uji Laboratorium di Lapangan

Dokumen yang terkait

EVALUASI UJI PEROLEHAN GENETIK TANAMAN JATI (Tectona grandis Linn.F) UMUR 8 BULANDI KPH NGANJUK DAN KPH KEBONHARJO

0 3 1

Komponen Kimia Kayu Jati (Tectona grandis Linn. f.) pada Berbagai Kelas Umur dari KPH Saradan

0 7 50

Kajian Kelestarian Produksi Kayu Jati (Tectona grandis Linn.f) KPH Cepu Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah

0 7 68

Analisis kebijakan penebangan rata tanah untuk pohon jati (Tectona grandis Linn f.) di KPH Nganjuk Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 18 149

Pendugaan potensi kandungan karbon pada tegakan jati (Tectona grandis Linn. F) di areal KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten

1 16 89

Model persamaan alometrik massa karbon akar dan root to shoot ratio biomassa dan massa karbon pohon Mangium (Acacia mangium Wild): studi kasus di BKPH Parung Panjang, KPH Bogor, Perum Perhutani unit III, Jawa Barat dan Banten

2 7 96

Pendugaan potensi kandungan karbon pada tegakan jati (tectona grandis linn.f) di areal kph cianjur perum perhutani Unit iii jawa barat dan banten

1 6 1

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Akar Pohon Hutan Alam Tropika di Areal IUPHHK-HA PT. Suka Jaya Makmur, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat.

0 17 136

Persamaan Alometrik Biomassa dan Massa Karbon Pohon Jati (Tectona grandis Linn. f.) (KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah).

0 8 102

Root to Shoot Ratio Biomassa dan Massa Karbon Pohon Jati (Tectona grandis L. f.) di KPH Balapulang, Perum Perhutani Unit I, Jawa Tengah.

1 10 56