KURS Analisis Peranan Kebijakan Moneter Dalam Menangani Dampak Variabel Shock External Di Indonesia

15 Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. c. Inflasi Sederhana Moderate Inflasi ini di sebagian negara mencapai antara 5 hingga 10 persen. Menurut Boediono 1985 berdasarkan atas dasar sebab-musabab awal dari inflasi dibagi menjadi : a. Demand Inflation Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. b. Cost Inflation Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi.

2.4 KURS

Menurut Mankiw 2006 kurs exchange rate antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Sementara itu menurut Yoopi 2004 nilai tukar atau exchange rate atau kurs adalah harga relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Para ekonom membedakan kurs menjadi 2 yaitu 1. Kurs Nominal nominal exchange rate 16 Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan yen Jepang adalah 120 yen per dolar, maka anda bisa menukar 1 dolar untuk 120 yen di pasar uang. 2. Kurs Riil real exchange rate Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara. Kurs ini menyatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari negara lain. Kurs riil kadang-kadang disebut terms of trade. Hubungan antara kurs riil dan kurs nominal : Kurs Riil = Harga Barang Luar Negeri Kurs Nominal x Harga Barang Domestik Tingkat harga dimana kita memperdagangkan barang domestik dengan barang luar negeri tergantung pada harga barang dalam mata uang lokal dan pada tingkat kurs yang berlaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurs adalah sebagai berikut : • Perubahan dalam citarasa masyarakat. • Perubahan harga barang ekspor dan impor • Kenaikan harga umum inflasi • Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi. Dalam sistem perekonomian terbuka ada sistem kurs yang dikenal Mankiw, 2006 yaitu: A. Kurs Mengambang Floating Exchange Rate 17 Dibawah kurs mengambang, kurs ditentukan oleh pasar dan dibiarkan berfluktuasi dengan bebas untuk menanggapi kondisi perekonomian yang sedang berubah. Pada kasus ini, kurs e menyesuaikan untuk mencapai keseimbangan simultan di pasar barang dan pasar uang. Ketika sesuatu terjadi pada keseimbangan tersebut, kurs memungkinkan untuk bergerak ke nilai keseimbangan baru. B. Kurs Tetap Fixed Exchange Rates Di bawah kurs tetap, bank sentral mengumumkan nilai kurs dan siap untuk membeli dan menjual mata uang domestik untuk mempertahankan kurs sesuai dengan tingkat yang diumumkan. Dengan kata lain, esensi dari sistem kurs tetap adalah komitmen bank sentral untuk membiarkan jumlah uang beredar menyesuaikan pada level berapapun akan menjamin kurs ekuilibrium sama dengan kurs yang diumumkan. Menurut Levin, 1975 dalam buku memahmi kurs valuta asing, Yoopi, 2004 sistem nilai tukar tetap bersifat excessive rigidity atau sangat kaku. Di sisi lain, sistem nilai tukar mengambang mendorong spekulasi yang bersifat destabilizing.

2.5 BI Rate