Hasil Uji Stasioneritas Data Derajat Integrasi Uji Akar Unit

41

4.2.1 Hasil Uji Stasioneritas Data Derajat Integrasi Uji Akar Unit

Uji stasioneritas ini dapat dilakukan dengan menggunakan Augmented Dickey Fuller ADF pada derajat yang sama level atau different hingga diperoleh suatu data yang stasioner. Dikatakan stasioner tidak mengandung akar unit jika nilai probabilitasnya kur ang dari α = 1 atau α = 5 dan sebaliknya dikatakan tidak stasioner mengandung akar unit jika nilai probabilitasnya lebih dari α = 1 atau α = 5 . Dari hasil uji akar unit yang terdiri dari beberapa variabel yaitu variabel suku bunga The Fed, kurs dollar AS, BI rate, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan nilai tukar rupiah. Tabel 4.1 Hasil Uji Akar Unit Variabel Variabel Tingkat Stasioner Level 1 st different BI Rate BI Probabilitas 0.0397 0.0001 level Critical Value 1 -4.1923 -4.2349 5 -3.5207 -3.5403 Suku Bunga The Fed F Probabilitas 0.0201 0.1767 level Critical Value 1 -4.2050 -4.1923 5 -3.5266 -3.5207 Kurs Dollar AS K Probabilitas 0.5838 0.0004 1 st different Critical Value 1 -4.1923 -4.1985 5 -3.5207 -3.5236 Inflasi I Probabilitas 0.1177 0.0043 1 st different Critical Value 1 -4.1864 -4.2528 5 -3.5180 -3.5484 Pertumbuhan Ekonomi Y Probabilitas 0.1030 0.0000 1 st different Critical Value 1 -4.1864 -4.1923 5 -3.5180 -3.5207 Sumber : pengolahan data Hasil uji akar unit yang ditunjukkan oleh tabel 4.1 menunjukkan bahwa variabel kurs dollar AS K, inflasi I, dan pertumbuhan ekonomi Y yang 42 diteliti tidak stasioner pada derajat level, sehingga harus dilakukan uji derajat integrasi sebagai tes kedua 1 st different terhadap data yang digunakan. Hasil uji akar unit pada differensiasi pertama menunjukkan bahwa data dari variabel kurs dollar AS K, inflasi I, dan pertumbuhan ekonomi Y tidak mengandung akar unit atau sudah stasioner sehingga data yang akan digunakan untuk analisis selanjutnya adalah data pada tingkat defferensiasi pertama. Sedangkan dari hasil analisis bahwa variabel BI Rate suku bunga The Fed F menunjukkan tidak mengandung akar unit pada tingkat level, maka data tersebut sudah stasioner pada derajat level.

4.2.2 Penentuan Lag Optimal