INFLASI Analisis Peranan Kebijakan Moneter Dalam Menangani Dampak Variabel Shock External Di Indonesia

13 ditentukan oleh jumlah waktu atau jam kerja yang diperlukan untuk memproduksinya. c. Teori Heckscher-Ohlin Modern Theory of Comparative Advantage Menurut teori Heckscher-Ohlin atau tori H-O, perbedaan opportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki endowment factors masing-masing negara. Dalam analisisnya, teori modern H-O menggunakan dua kurva yaitu kurva “isocost” kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama dan kurva “isoquant” kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama.

2.3 INFLASI

Menurut Boediono 1985:161 defenisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada sebagian besar dari harga barang-barang lain. Sehingga pemerintah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. Sadono Soekirno 2004 berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi dibedakan atas : 1. Inflasi Tarikan Permintaan Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi 14 menegluarkan barang dan jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi 2. Inflasi Desakan Biaya Inflasi ini berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ketika tingkat pengangguran rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang. 3. Inflasi Diimpor Inflasi ini akan terwujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan. Berdasarkan pada tingkat kelajuan kenaikan harga-harga yang berlaku, inflasi dapat dibedakan atas : a. Inflasi Merayap Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun. b. Hiperinflasi 15 Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. c. Inflasi Sederhana Moderate Inflasi ini di sebagian negara mencapai antara 5 hingga 10 persen. Menurut Boediono 1985 berdasarkan atas dasar sebab-musabab awal dari inflasi dibagi menjadi : a. Demand Inflation Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu kuat. b. Cost Inflation Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi.

2.4 KURS