Flowchart Tahap Prep arasi Ampas Tebu Sebagai Bahan Baku Utama Analisa Lignin dan Selulosa dengan Metode Chesson Fermentasi

24

3.5.2 Analisa Lignin dan Selulosa dengan Metode Chesson

Gambar 3.2 Flowchart Analisa Lignin dan Selulosa dengan Metode Chesson Sebanyak 1 g a sampel kering ditambahkan 150 mL akuades, direfluks pada suhu 100 o C dengan hotplate selama 1 jam Residu ditambahkan 150 mL H 2 SO 4 1N kemudian direfluks dengan hotplate selama 1 jam pada Selesai Mulai Residu kemudian dikeringkan dengan oven sampai konstan kemudian ditimbang b Hasilnya disaring, residu dicuci dengan air panas 300 mL Hasilnya disaring dan dicuci dengan akuades sampai netral 300 mL lalu dikeringkan c Residu kering ditambahkan 10 mL H 2 SO 4 72 dan direndam pada suhu kamar Residu disaring dan dicuci dengan akuades sampai netral 400 mL kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C dan hasilnya ditimbang i b b t t t d Ditambahkan 150 mL H 2 SO 4 1 N dan direfluks pada hotplate selama 1 jam pada Residu diabukan dan ditimbang e 25

3.5.3 Fermentasi

Mulai Ampas tebu sebanyak 200 gr dimasak dengan air 4800 mL selama 1 jam dalam digester dengan suhu 150 o C Didistilasi Tidak Selesai Ya Dipindahkan wadah plastik 3 L untuk difermentasi Ditambahkan ragi roti tape sebanyak 17,5 gram Ditambahkan urea sebanyak 1 gram Difermentasi dalam keadaan anaerob dengan variasi waktu 2, 4, 6, 8, dan 10 hari pada suhu 30 °C dan variasi pH 4, 4,5, 5 Apakah sudah terben tuk Apakah ada amp as Tidak Ya 26 Gambar 3.3 Flowchart Tahap Proses Fermentasi

3.5.4 Penentuan Jumlah Bioetanol ml

1. Destilat hasil destilasi yang ditampung bioetanol diukur dengan meggunakan gelas ukur. 2. Volume dicatat untuk tiap-tiap perlakuan.

3.5.5 Densitas

Densitas ditentukan dengan cara, mula-mula botol piknometer 25 ml yang kosong ditimbang. Setelah itu ke dalam piknometer tersebut dituangkan sampel sampai penuh dan ditimbang kembali. Densitas dihitung dengan persamaan: � = � � Dimana : m = massa sampel ={massa piknometer+sampel – massa piknometer kosong} V = volume piknometer = 25 ml [63].

3.5.6 Spesific gravity dan API gravity

Specific gravity dan API gravity adah suatu pernyataan yang menyatakan densitas kerapatan atau berat per satuan volume dari suatu bahan. Hubungan antara specific gravity sg dan API gravity G adalah sebagai berikut: � = 141,5 �� − 131,5 �� = 141,5 � + 131,5 Besarnya harga dari API gravity berkisar dari 0-100, sedangkan specific gravity merupakan harga relatif dari densitas suatu bahan terhadap air. Hubungan antara densitas dan specific gravity adalah sebagai berikut: �� = ������� �� � 3 ������� ��� �� � 3 Nilai densitas, spesific gravity dan API gravity kemudian digunakan untuk menghitung nilai kalor [63]. 27

3.5.7 Nilai Kalor

1. Nilai kalor dihitung dengan persamaan: �� = 2,2046226 3,9673727 × {18.650 + 40 × � − 10}������ 2. Dicatat semua nilai kalor yang diperoleh untuk tiap-tiap perlakuan [63].

3.5.8 Analisis Kadar Bioetanol dengan Metode Berat Jenis

1. Nilai densitas yang diperoleh sebelumnya di cocokkan pada tabel 3.2 2. Kadar etanol dihitung dengan menginterpolasi data densitas dan kadar etanol pada tabel. Tabel 3.2 Konversi Berat Jenis - Kadar Etanol [32]. Kadar Larutan Etanol Berat Jenis Larutan Etanol Pada suhu 30 o C Kadar Larutan Etanol Berat Jenis Larutan Etanol 0,99568 25 0,95607 1 0,99379 26 0,95442 2 0,99194 27 0,95272 3 0,99014 28 0,95098 4 0,98839 29 0,94922 5 0,98670 30 0,94741 6 0,98507 31 0,94557 7 0,98347 32 0,94370 8 0,98189 33 0,94180 9 0,98031 34 0,93986 10 0,97875 35 0,93790 11 0,97723 36 0,93591 12 0,97573 37 0,93390 13 0,97424 38 0,93186 14 0,97278 39 0,92979 15 0,97133 40 0,92770 16 0,96990 41 0,92558 17 0,96844 42 0,92344 18 0,96697 43 0,92128 19 0,96547 44 0,91910 20 0,96395 45 0,91692 21 0,96242 46 0,91472 22 0,96087 47 0,91250 23 0,95929 48 0,91028 24 0,95769 49 0,90805

Dokumen yang terkait

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 6

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 5

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 17

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 8

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 1 8