POTENSI BIOETANOL DARI AMPAS TEBU DI INDONESIA

11 Dari satu pabrik dihasilkan ampas tebu sekitar 35-40 dari berat tebu yang digiling. Pada musim giling 2006 lalu, data yang diperoleh dari Ikatan Ahli Gula Indonesia Ikagi menunjukkan bahwa jumlah tebu yang digiling oleh 57 pabrik gula di Indonesia mencapai sekitar 30 juta ton, sehingga ampas tebu yang dihasilkan diperkirakan mencapai 10 juta ton [47]. Tabel 2.2 dan 2.3 menampilkan komposisi ampas tebu dan perbandingannya dengan limbah agrikultural lain. Ampas tebu merupakan bahan baku pembuatan etanol terbaik dibandingkan dengan jerami padi dan jerami jagung [21]. Tabel 2.2 Komposisi Kimia Ampas Tebu [3] Kandungan Kadar Abu 3,82 Lignin 22,09 Selulosa 37,65 Sari 1,81 Pentosa 27,97 SiO 2 3,01 Tabel 2.3 Komposisi Kimia Limbah Agrikultural [40] Substrat Selulosa Hemiselulosa Lignin Protein Debu Batang padi 32-47 19-27 5-24 - 12,4 Batang gandum 35-45 20-30 8-15 3,1 10,1 Batang jagung 42,6 21,3 8,2 5,1 4,3 Ampas tebu 65 Total karbohidrat 18,4 3 2,4

2.3 KEGUNAAN BIOETANOL

Dalam pemanfaatannya, bioetanol bukan hanya sebagai bahan bakar atau untuk memasak semata, namun dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan lain. Tabel 2.4 menampilkan manfaat bioetanol berdasarkan persen kadar etanol. Tabel 2.4 Market Bioetanol [67] Grade Bioetanol Manfaat Pemakai Kadar 20 Digunakan untuk saos rokok dan campuran minuman juga parfum dan deodorasi Pabrik rokok, makanan, home industry, pembersih lantai dan parfum. 12 Kadar 20-60 Substitusi minyak tanah 1 liter untuk digunakan 3 jam Masyarakat dan rumah tangga Kadar 70-80 • Sterilisasi di rumah sakit dan balai • Reparasi elektro • Bahan baku obat • Para medis • Pabrik obat farmasi dan jamu Kadar 90 keatas • Perdagangan umum di toko-toko kimia • Perdagangan ekspor • Masyarakat luas • Luar negri Kadar 99 keatas Campuran bensin E-10 Transportasi dan masyarakat umum

2.4 PROSES PEMBUATAN ETANOL DARI LIGNOSELULOSA

Dengan tujuan untuk memproduksi etanol dari bahan lignoselulosa, kita harus amembuka ikatan lignoselulosa untuk mengakses rantai polimer selulosa dan hemiselulosa dengan proses pendahuluan, bmenghidrolisis polimer untuk mencapai monomer larutan gula, cfermentasi gula menjadi larutan etanol bubur dengan mikroorganisme, dan dmemurnikan etanol dengan distilasi [44].

2.4.1 Proses Pendahuluan Pretreatment

Serat-serat selulosa melekat diantara campuran dari hemiselulosa dan lignin, maka dari itu untuk mengurai lignoselulosa diperlukan suatu teknologi pretreatment [50]. Tanpa adanya metode pendahuluan, konversi selulosa menjadi gula sangatlah lambat, karena selulosa dilindungi dengan baik oleh matriks lignin dan hemiselulosa dalam makrofibril [44]. Proses pendahuluan lignoselulosa bertujuan untuk mengacaukan struktur kristalin dari makro dan mikrofibril, untuk membebaskan rantai polimer selulosa dan hemiselulosa, danatau memodifikasi pori di material untuk memudahkan enzim masuk kedalam serat untuk membuatnya dapat menerima reaksi hidrolisis enzimatik Gambar 2.5 [44]. Biomassa lignoselulotik tidak mudah diserang enzim [4]. Metode pendahuluan yang tepat dapat meningkatkan konsentrasi gula yang terfermentasi setelah sakarifikasi enzimatik, dengan demikian meningkatkan efisiensi keseluruhan proses [40].

Dokumen yang terkait

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 6

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 5

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 17

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 8

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 1 8