30 Semakin lama waktu hidrolisis, konversi yang dicapai makin besar dan pada batas
waktu tertentu akan diperoleh konversi yang relatif baik dan apabila waktu tersebut diperpanjang, pertambahan konversi kecil sekali [59].
Analisa kadar glukosa dilakukan menggunakan spektrofotometer uv-visible dengan menggunakan panjang gelombang glukosa 560 nm. Kadar glukosa dalam sampel
sebesar 23,34 gL.
4.3 PENGARUH VARIABEL PERCOBAAN TERHADAP KADAR
BIOETANOL SELAMA PROSES FERMENTASI 4.3.1
Pengaruh pH Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pH pada proses fermentasi yang berlangsung selama waktu pemeraman. Keberlangsungan proses fermentasi
dapat diamati dari kadar yield etanol hasil distilasi selama selang waktu 2 hari sampai 10 hari . Pada setiap etanol hasil distilasi dilakukan pengukuran volume dan densitas
kemudian dilakukan interpolasi dengan hubungan konversi berat jenis dan kadar etanol [32].
Hubungan antara pH terhadap yield etanol yang dihasilkan pada waktu fermentasi antara 2 sampai 10 hari dapat dilihat pada gambar 4.2. Profil perubahan
waktu terhadap kadar etanol dievaluasi setiap 2 hari berdasarkan pH dengan menghitung kadar rata-rata dan error bar.
Gambar 4.2 Pengaruh pH Terhadap Kadar Etanol 5
10 15
20 25
30 35
2 4
6 8
10
K ad
ar E
tan ol
Hari
pH 4,0 pH 4,5
pH 5,0
31 Dari gambar 4.2 diperoleh bahwa kadar etanol selama rentang waktu 2
sampai 10 hari mengalami fluktuasi. Secara umum mengalami peningkatan pada hari ke-4, penurunan pada hari ke-6, peningkatan kembali pada hari ke-8 dan terakhir
penurunan pada hari ke-10. Derajat keasaman pH merupakan salah satu faktor penting yang perlu untuk diperhatikan pada proses fermentasi. pH mempengaruhi
laju pertumbuhan Saccharomyces cerevisae [65]. Pada kondisi pH lingkungan yang sesuai Saccharomyces cerevisiae mampu memberikan pengaruh yang signifikan
pada produksi etanol [56]. Dari penelitian ini diperoleh kondisi terbaik adalah pH 5 dengan waktu fermentasi 4 hari memiliki yield etanol yang maksimum sebesar
24,26. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Liu 2014 menggunakan beras Cina dengan Saccharomyces cerevisiae. Selama rentang waktu 0
sampai 100 jam 4 hari mengalami peningkatan kadar etanol [57]. Etanol adalah reaksi yang berlanjut setelah diperoleh etanol akan
mempengaruhi kondisi yeast apabila tidak langsung dipanen. Sehingga akan berubah menjadi asam asetat. Selain itu
4.3.2 Pengaruh Jenis Ragi Terhadap Kadar Bioetanol
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan jenis ragi yang digunakan dalam proses fermentasi. Ragi yang digunakan adalah ragi roti merk Fermipan dan ragi tape
yang diperoleh dari pasar Pancur Batu. Gambar 4.3 menunjukkan perolehan kadar etanol berdasarkan kedua jenis ragi ini.
5 10
15 20
25 30
2 4
6 8
10
K ad
ar E
tan ol
Hari
Ragi Roti Ragi Tape