Hasil Analisa Kadar Selulosa Dan Lignin Pada Ampas Tebu Hasil Analisa Moisture Content Pada Ampas Tebu

29 Gambar 4.1 Alat Pengukur Moisture Content

4.2 HASIL ANALISA KADAR GLUKOSA SETELAH HIDROLISIS

TERMAL Keberadaan glukosa merupakan indikator awal untuk proses fermentasi bioetanol. Proses hidrolisis adalah tahapan penting karena menentukan jumlah glukosa yang diproduksi sebagai substrat untuk difermentasikan menjadi etanol [54]. Tabel 4.1 menunjukkan hasil konsentrasi glukosa dari ampas tebu. Tabel 4.1 Hasil Analisa Glukosa Dari Ampas Tebu Dengan Spektrofotometer Uv-vis Sampel Konsentrasi gL Sampel 1 25,84 Sampel 2 22,53 Sampel 3 21,66 Hidrolisa adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu senyawa pecah dan terurai [59]. Hidrolisis termal adalah sebuah proses dimana campuran antara padatan organik dan air dipanaskan dan diberi tekanan udara dengan tujuan mereduksi padatan organik untuk membuatnya lebih mudah dibiodegradasi [58]. Pada penelitian ini digunakan hidrolisis termal sebagai variabel tetap pada proses pemasakan selama 1 jam pada suhu 150 o C. Reaksi hidrolisa yang terjadi adalah sebagai berikut: C 6 H 10 O 5 n + n H 2 O → n C 6 H 12 O 6 [59] Perlakuan pemasakan dan tekanan akan menyebabkan longgarnya ikatan kompleks sehingga memberikan efek memperluas komponen-komponen lignoselulosa dan lignohemiselulosa, sehingga akan meningkatkan kemampuan enzim selulase yang dihasilkan mikrobia [61]. Faktor-faktor yang berpengaruh pada hidrolisis selulosa diantaranya adalah suhu reaksi dan waktu reaksi. 1. Suhu Dari kinetika reaksi, semakin tinggi suhu reaksi makin cepat pula jalan reaksinya. Tetapi kalau proses berlangsung pada suhu yang tinggi, konversi akan menurun. Hal ini disebabkan adanya glukosa yang pecah menjadi arang 2. Waktu 30 Semakin lama waktu hidrolisis, konversi yang dicapai makin besar dan pada batas waktu tertentu akan diperoleh konversi yang relatif baik dan apabila waktu tersebut diperpanjang, pertambahan konversi kecil sekali [59]. Analisa kadar glukosa dilakukan menggunakan spektrofotometer uv-visible dengan menggunakan panjang gelombang glukosa 560 nm. Kadar glukosa dalam sampel sebesar 23,34 gL.

4.3 PENGARUH VARIABEL PERCOBAAN TERHADAP KADAR

BIOETANOL SELAMA PROSES FERMENTASI 4.3.1 Pengaruh pH Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pH pada proses fermentasi yang berlangsung selama waktu pemeraman. Keberlangsungan proses fermentasi dapat diamati dari kadar yield etanol hasil distilasi selama selang waktu 2 hari sampai 10 hari . Pada setiap etanol hasil distilasi dilakukan pengukuran volume dan densitas kemudian dilakukan interpolasi dengan hubungan konversi berat jenis dan kadar etanol [32]. Hubungan antara pH terhadap yield etanol yang dihasilkan pada waktu fermentasi antara 2 sampai 10 hari dapat dilihat pada gambar 4.2. Profil perubahan waktu terhadap kadar etanol dievaluasi setiap 2 hari berdasarkan pH dengan menghitung kadar rata-rata dan error bar. Gambar 4.2 Pengaruh pH Terhadap Kadar Etanol 5 10 15 20 25 30 35 2 4 6 8 10 K ad ar E tan ol Hari pH 4,0 pH 4,5 pH 5,0

Dokumen yang terkait

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

8 104 74

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 0 6

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi: Pengaruh Ph, Jenis Ragi Dan Waktu Fermentasi

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN - Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 5

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 17

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 0 8

Pembuatan Bioetanol Dari Tepung Ampas Tebu Melalui Proses Hidrolisis Termal Dan Fermentasi Serta Recycle Vinasse (Pengaruh Konsentrasi Tepung Ampas Tebu, Suhu Dan Waktu Hidrolisis)

0 1 8