dilakukan uji parametrik, sehingga menggunakan uji non parametrik uji Wilcoxon.
1. Analisis Univariat
Analisis data univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan
distribusi frekuensi. Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik lansia usia, jenis kelamin, dan
mengetahui kualitas tidur sebelum dan sesudah terapi merendam kaki dengan air hangat.
Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
ukuran tendensi sentral atau grafik. Jika data mempunyai distribusi normal, maka mean dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan dan
standar deviasi SD sebagai ukuran penyebaran. Jika distribusi tidak normal maka sebaiknya menggunakan median sebagai ukuran pemusatan
dan minimum-maksimum sebagai ukuran penyebaran.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas
dan variabel terikat. Analisis bivariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh merendam kaki dengan air hangat terhadap
peningkatan kualitas tidur pada lansia dengan melihat pre test dan post test. Analisis ini menggunakan 2 uji statistik, yaitu uji t berpasangan dan
Uji Wilcoxon. Uji t berpasangan berfungsi untuk mengetahui adakah pengaruh merendam kaki dengan air hangat terhadap rerata skor total
kualitas tidur sebelum dan sesudah intervensi dengan tingkat kemaknaan 95 α= 0,05. Sedangkan, uji Wilcoxon digunakan untuk mengetahui
apakah terjadi pengaruh pada setiap komponen kualitas tidur sebelum dan sesudah perlakuan dengan melihat perbedaan reratanya dan dikatakan
berpengaruh jika nilai p lebih dari 0,05.
71
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan selama 7 hari di wilayah kerja PUSKESMAS Astanalanggar, dengan rincian hari pertama adalah pre test,
hari kedua sampai ke enam intervensi dan hari ke tujuh adalah post test 14- 21 April 2015. Lokasi penelitian di wilayah kerja PUSKESMAS
Astanalanggar yang terdiri dari empat desa, yaitu Astanalanggar, Pasuruan, Barisan, dan Dukuhwidara. PUSKESMAS Astanalanggar merupakan
fasilitas kesehatan bagi masyarakat sekitar yang mempunyai program rutin, khususnya bagi lansia. Program Posbindu sering dilakukan setiap dua minggu
sekali, yang dilaksanakan secara bergantian disetiap tempat. Adapula progran senam lansia setiap hari jumat dalam rangka membugarkan dan membiasakan
hidup sehat bagi lansia. Setiap program PUSKESMAS terlihat sangat terorganisir, karena terdapatnya kader yang kompeten dan terlatih disetiap
daerah. Jumlah kader yang cukup, sangat membantu tenaga keseshatan PUSKESMAS untuk menjalankan programnya. Dalam hal ini, peneliti ingin
melengkapi suatu intervensi yang belum pernah dilakukan, karena selama ini masyarakatnya masih sering dan cenderung memilih terapi farmakologis.
Maka dari itu, dilakukanlah penelitian dengan judul “Pengaruh Merendam Kaki Dengan Air Hangat Terhadap Kualitas Tidur Lansia di Wilayah Kerja
P USKESMAS Astanalanggar”.