Seperti diketahui, Indonesia sekarang berada dalam transisi demografi, persentasi lansia diproyeksikan menjadi 11, 34 pada tahun
2020 yang akan datang. Struktur masyarakat Indonesia berubah dari masyarakat
populasi “muda” 1971 menjadi populasi yang lebih “tua” pada tahun 2020. Pergeseran ini menuntut perubahan dalam strategi
pelayanan kesehatan, dengan kata lain perlu perhatian lebih dan prioritas untuk penyakit-penyakit pada usia dewasa dan lansia
Darmojo, 2009.
2. Teori Menua
Penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan terus menerus, dan berkesinambungan. Pada dasarnya ada dua
faktor yang menyebabkan proses penuaan terjadi, yaitu faktor internal radikal bebas, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi,
apoptosis, sistem kekebalan yang menurun, dan gen dan faktor eksternal gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan salah, polusi
lingkungan, stres, dan kemiskinan Stanley Beare, 2007. Menua aging juga merupakan proses yang harus terjadi secara umum pada
seluruh spesies secara progresif seiring waktu yang menghasilkan perubahan yang menyebabkan disfungsi organ dan menyebabkan
kegagalan suatu organ atau sistem tubuh tertentu Fatmah, 2010. Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu
teori biologi, teori psikologi, dan teori spiritual.
a. Teori biologi 1 Teori radikal bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan
organik menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi Maryam, dkk, 2008.
2 Teori genetik dan mutasi Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk
spesies-spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul DNA
dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi Maryam, dkk, 2008. Teori mutasi somatik, menurut teori ini menua
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang beruntun sepanjang kehidupan akibat lingkungan yang buruk. Setelah berlangsung
dalam waktu yang cukup lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA menjadi RNA, maupun dalam proses translasi
RNA ke proteinenzim. Kesalahan tersebut akan menyebabkan terbentuknya enzim yang salah, sehingga mengakibat penurunan
fungsional sel Darmojo, 2009. 3 Teori immunologi
Dengan bertambahnya usia, kemampuan sistem imun untuk menghancurkan bakteri, virus, dan jamur melemah. Destruksi
bagian jaringan yang luas dapat terjadi sebelum respon dimulai. Disfungsi sistem imun ini diperkirakan menjadi faktor dalam
perkembangan penyakit kronis, seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskuler, serta infeksi Perry Potter, 2011.
4 Teori stress Proses menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa
digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan
tidak dapat
mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha, dan stres yang menyebabkan sel-sel tubuh telah terpakai
Maryam, dkk, 2008. 5 Teori rantai silang
Teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat, dan asam nukleat. Reaksi kimia ini
menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan
hilangnya fungsi Nugroho, 2008. b. Teori psikologi
Perubahan psikologi yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif.
Kepribadian individu yang terdiri atas motivasi dan intelegensi dapat menjadi karakteristik konsep diri dari seorang lansia. Konsep diri
yang positif dapat menjadikan seorang lansia mampu berinteraksi dengan mudah terhadap nilai-nilai yang ada ditunjang dengan status
sosialnya. Adanya penurunan dari intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut.
Persepsi merupakan kemampuan interpretasi pada lingkungan.
Dengan adanya penurunan fungsi sensorik, maka akan terjadi penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan merespon
stimulus sehingga terkadang akan muncul aksi yang berbeda dari stimulus yang ada Maryam, dkk, 2008.
c. Teori spiritual Komponen spiritual dan tumbuh kembang merujuk pada
pengertian hubungan individu dengan alam semesta dan persepsi individu tentang arti kehidupan. Kepercayaan adalah sebagai suatu
bentuk pengetahuan dan cara berhubungan dengan kehidupan akhir. Sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan antara orang dan
lingkungan yang terjadi karena adanya kombinasi antara nilai-nilai dan pengetahuan Maryam, dkk, 2008.
3. Aspek Fisiologik dan Patologik