Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut tidak lepas dari kondisi batuan- batuan induknya yaitu sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekar, berpasir
atau pun berkembang. Berdasarkan kondisi morfologi dan sifat fisik batuannya, Sentul City tergolong daerah rawan gerakan tanah berupa longsoran tanah land
slide dan rayapan tanah soil creep. Selain itu, secara umum kelima jenis tanah
tersebut memiliki Kapasitas Tukar Kation KTK dan Kejenuhan Basa KB serta kandungan P
2
O
5
dalam tanah yang rendah, kecuali kandungan bahan organik yang tergolong sedang sampai rendah. Kondisi ini mengakibatkan tanah di kawasan
Sentul City sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Hal ini sangat berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Dalam usaha
menanami lahan seperti ini dilakukan pelapisan tanah baru yaitu tanah merah yang diambil dari daerah lain sebagai media tanam dengan ketebalan 30-50 cm.
Penilaian status kesuburan tanah di dalam Sentul City dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Status Kesuburan Tanah
No Klasifikasi KTK
KB P
2
O
5
Organik Kesuburan
1 Typic Hapludult
S R SR-R
S R
2 Typic Dystropept
S SR-R SR-R S
R 3
Oxic Dystropept R-S SR-R SR R-S
R 4
Typic Hamitropept R SR
SR S-T
R 5
Aquic Dystropept S S S S
S
Keterangan:
KTK : Kapasitas Tukar Kation KB
: Kejenuhan Basa SR
: Sangat Rendah R
: Rendah S
: Sedang T
: Tinggi Sumber: ANDAL Pembangunan Pemukiman Bukit Sentul, 2000
4.2.5. Hidrologi
Kawasan Sentul City dibangun pada daerah yang miskin akan air, baik air permukaan maupun air tanah. Jenis air di kawasan Sentul City berdasarkan airnya
yaitu air sungai, air tanah, dan mata air. Kebutuhan air untuk mandi dan minum bagi masyarakat yang tinggal di Kawasan Pemukiman Sentul City serta untuk
menyiram tanaman dan pembersihan jalanan diperoleh dari tampungan air hujan, air danau, dan air Sungai Citereup. Untuk keperluan air minum telah dibangun
tempat khusus pengolahan air dan ditangani oleh departemen khusus yaitu
Departemen Instalasi Pengolahan Air dan Limbah atau Water Treatment Plan Departement
. Kawasan Sentul City ini dilalui oleh Sungai Citeureup dan Sungai Cikeas
yang berair sepanjang tahun, tetapi anak-anak sungainya kering pada musim kemarau. Sedangkan air tanah yang terdapat di kawasan Sentul City merupakan air
tanah bebas air tanah dangkal yang tidak bertekanan dengan kedalaman muka air tanah antara 4-12 m. Potensi air tanah di kawasan ini sangat kecil dan dipengaruhi
oleh musim. Sumber air dari mata air yang mengalir langsung menjadi aliran permukaan pada sungai-sungai yang ada pada kawasan dengan debit air yang
umumnya kecil yaitu kurang lebih sebesar 0,5 ldet. Pemanfaatan air dari Sungai Citeureup dan Sungai Cikeas ini telah
mendapat SIPA Surat Izin Pengambilan Air dari Gubernur Kepala daerah Tingkat I Jawa Barat. Sungai-sungai ini menjadi cadangan make up water dan
pemasok kebutuhan air di Sentul City terutama pada musim kemarau. Selain itu, kedua sungai ini difungsikan untuk mengairi dua danau buatan di Sentul City yaitu
Danau Teratai dan Danau Telaga Indah. Namun, kualitas air pada kedua sungai ini menunjukkan nilai yang secara garis besar masih berada di bawah ambang batas
Baku Mutu Air Golongan B PP No. 20 Tahun 1990, kecuali untuk Sungai Citeureup yang mengalir di tengah pemukiman menunjukkan adanya tendensi
melewati ambang batas. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan khusus yaitu penyaringan dan aerasi untuk pemanfaatannya sebagai air baku minum.
4.2.6. Vegetasi