Dari gambar 32 di atas, diperoleh luasan kriteria pohon yang tidak sesuai, kurang sesuai, sesuai, dan sangat sesuai untuk habitat burung dengan sistem GIS.
Berikut tabel luasan areanya. Tabel 22. Luas RTH dalam Memberikan Habitat Satwa
No Kriteria
Luas Efektif Ha Proporsi Luas
1
Tidak sesuai 171 m
2
1
2
Kurang sesuai 1.571 m
2
6
3 Sesuai 8.765
m
2
34
4 Sangat sesuai
15.357 m
2
59 TOTAL 25.864
m
2
100 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa dominan pohon yang digunakan di
ketiga lokasi studi dapat memberikan ruang hidup bagi burung yakni sebesar 59 dengan luas RTH 15.357 m
2
. Pohon-pohon ini harus tetap dipertahankan melihat fungsinya yang cukup besar dalam memberikan habitat bagi burung. Dari gambar
32 terlihat pohon yang sangat sesuai ditaman secara massal, sehingga dapat menambah kenyamanan bagi burung, terutama pada area riverscape. Jika
keanekaragaman burung meningkat pada lokasi studi ini, maka juga akan menambah kenyamanan bagi manusia secara termal.
5.2.4. Evaluasi Pengunjung dan Aktivitasnya
Pengunjung yang datang ke lokasi studi sangat sedikit. Jumlah pengunjung yang menjadi responden dalam pengisian kuisioner adalah sebanyak 25 orang. Hal
ini dikarenakan ketiga lokasi studi kurang menarik perhatian pengunjung. Sarana dan prasana pendukung sebagai area rekreasi belum cukup memadai. Suatu area
rekreasi dikatakan berkualitas jika area tersebut mampu mengundang banyak pengunjung dari semua golongan umur. Sedangkan di lokasi studi dominan
pengunjung yang datang adalah remaja beranjak dewasa sekitar berumur 15-25 tahun. Tidak terlihat anak-anak di sekitar lokasi studi dikarenakan kurangnya
fasilitas bermain yang disukai anak-anak pada lokasi studi. Pada pedestrian, pengunjung dominan melakukan aktivitas aktif yaitu
jogging . Sedangkan pada Danau Teratai pengunjung hanya sekedar bersantai,
memancing, dan duduk-duduk aktivitas pasif. Aktivitas yang dilakukan pengunjung sudah sesuai dengan fungsi area dan elemen yang disediakan. Namun,
pada Danau Teratai seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menarik lebih banyak lagi pengunjung. Danau yang estetik dapat dijadikan sarana wisata tetapi wisata
dengan kapasitas pengunjung yang tidak terlalu banyak. Luas danau 2,06 Ha kurang mampu menampung pengunjung yang terlalu banyak dan sudah sesuai
dengan fungsinya sebagai daerah tampungan air. Area danau memiliki topografi yang paling landai di antara dua lokasi lainnya. Kemiringan area ini juga relatif
datar. Dengan kondisi fisik seperti ini, sehingga Danau Teratai dijadikan sebagai daerah buangan dan tampungan air. Sedangkan pada riverscape kurang
dimanfaatkan masyarakat karena lokasinya yang kurang menarik dan tidak terlihat.
Penilaian kuisioner tentang persepsi pengunjung terhadap pengaruh pohon dalam memberikan kenyamanan termal dapat dilihat dari beberapa faktor iklim.
Faktor-faktor tersebut yaitu: suhu udara, penerimaan sinar matahari, angin, dan kelembaban udara. Setiap orang merasakan hal yang berbeda-beda dalam menilai
kenyamanan. Adanya pohon yang dapat mengurangi iklim mikro memberikan pengaruh persepsi seseorang terhadap kenyamanan. Lokasi studi memiliki
keanekaragaman tanaman yang cukup tinggi khususnya pohon peneduh. Pengunjung juga dominan mengatakan pohon yang berada di lokasi studi
memiliki pengaruh yang besar dalam memberikan kenyamanan termal. Hasil penilaian terhadap faktor-faktor kenyamanan termal dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Gambar 33. Grafik Persepsi Pengunjung Terhadap Suhu Udara a dan Penerimaan Sinar Matahari b
a b
2 4
6 8
10 12
Sangat dingin
Dingin Sejuk
Hangat Panas
Jum lah responden
2 4
6 8
10 12
14
Tidak ada
Sedikit Sedang Terik
Sangat terik
Jum lah responden
Gambar 34. Grafik Persepsi Pengunjung Terhadap Angin a dan Kelembaban Udara b
Dari gambar 33 dan 34 di atas, dominan pengunjung pada saat melakukan wawancara menyatakan bahwa di lokasi studi memiliki suhu udara sejuk,
penerimaan sinar matahari terik, angin bertiup sepoi-sepoi dan kelembaban udara sedang. Hasil ini memberi kesimpulan bahwa di lokasi studi memberikan
kenyamanan termal bagi pengunjung yang menjadi responden. Persepsi merupakan suatu gambaran, pengertian serta interpretasi
seseorang mengenai suatu objek, terutama bagaimana orang tersebut menghubungkan suatu informasi dengan dirinya dan lingkungan dimana ia
berada. Menurut Grilick dalam Abadi 2003, semakin tinggi pendidikan seseorang maka persepsinya terhadap suatu objek akan semakin baik. Persepsi
juga tergantung pada usia dan latar belakang budaya serta suasana pikirannya pada saat itu. Responden dominan berasal dari status pendidikan sampai jenjang
Sekolah Menengah Atas SMA sebesar 64 yaitu sebanyak 17 orang. Jenjang pendidikan ini kurang dapat mewakili keabsahan data yang diperoleh dalam
menilai persepsi pengunjung terhadap kenyamanan termal yang dirasakan di ketiga lokasi studi. Namun demikian, hasil kuisioner ini tetap digunakan sebagai
perbandingan data dengan pengukuran nilai kenyamanan atau THI yang lebih valid
. Pada hasil kuisioner juga terdapat hasil yang mengatakan bahwa di lokasi studi memiliki suhu udara panas, penerimaan sinar matahari sedang, angin yang
bertiup kurang terasa dan kelembaban udara kering. a
b
2 4
6 8
10 12
14
Sangat lembab
Lembab Sedang Kering Sangat
kering
Jum lah responden
2 4
6 8
10 12
14 16
18
Tidak ada
Kurang Sepoi
sepoi Bertiup
kencang Sgt.
kencang
Jum lah responden
5.3. Rekomendasi 5.3.1. Rekomendasi Fisik