Geologi Tanah Data Biofisik 1. Keadaan Geografis

Tabel 6. Persentase Kelembaban Udara Bulanan di Kawasan Sentul City, Bogor Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Rata- rata Bulan Januari 88,7 84,5 91,4 79,4 88,3 89,2 86,6 77,9 81,9 88 85,4 Februari 82,7 88 86,9 89,9 88,1 87,8 86,9 89,2 90,1 88 87,8 Maret 83,9 81,8 85,9 85,7 82,8 88,3 82,4 84,2 83,8 82 84 April 82,9 86,5 83,6 83,8 85 83,4 82 87,2 85,3 82 84,2 Mei 84,3 - 84,8 81 83,8 81,5 79,5 82,7 79,7 85 82,5 Juni 80 79,8 79,9 74 76,9 84,9 77,2 82 79,1 81 79,5 Juli 79,6 80 82,4 72,4 81,8 82,6 78,4 77,3 73,6 77 78,5 Agustus 79,6 76,1 76,1 75,9 74,2 81 70,9 76,3 81,1 75 76,6 September 76,6 80 75,1 81,1 82,4 80,8 68,5 76,3 78,6 75 77,2 Oktober 84,4 85,5 72 83,1 80,5 82,5 71,8 81,2 80,1 82 80,3 November 87,7 88,1 83,8 85,9 84,8 83 81,7 85,6 85,5 81 84,7 Desember 78,3 74,4 84,7 87,7 86,1 84,3 87,3 89,6 86,5 85 84,4 Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Dramaga, Bogor

4.2.3. Geologi

Kawasan Pemukiman Sentul City memiliki kondisi geologi yang dibedakan menjadi tiga kelompok batuan yaitu batuan lempung, batuan vulkanik, dan endapan alluvial. Pada bagian barat dan tengah Kawasan Pemukiman Sentul City terdapat banyak batuan lempung yang terdiri dari Batu Lempung dan Batu Lanau Gampingan. Kelompok batuan ini memiliki ketebalan lebih dari 250 m dari permukaan tanah. Batu Lempung dan Batu Lanau Gampingan ini mempunyai struktur yang kekar dan membentuk lapisan-lapisan yang cukup curam di beberapa tempat, terutama di lembah sungai. Kemiringan yang terjadi mencapai 40 sampai 65 . Kelompok batuan vulkanik banyak terdapat di bagian barat dan timur Kawasan Pemukiman Sentul City. Di bagian barat, batuan vulkanik ini terdapat dalam bentuk lapisan tipis tuf pasiran dengan ketebalan antara 4-6 meter. Sebagian besar batuan ini telah melapuk menjadi lempung, lanau, atau pun lanau lempung yang berwarna kecoklatan. Di bagian timur, batuan vulkanik ini terdiri dari breksi dan lava yang bagian permukaannya mulai melapuk menjadi lanau lempungan dan pasir lempungan dengan ketebalan 6 meter dan semakin menebal kearah selatan. Kelompok batuan vulkanik ini memiliki banyak kesamaan dengan batuan lempung sehingga sulit dibedakan. Perbedaan antara keduanya hanya dapat dilihat dari segi warna. Pada bagian utara Kawasan Pemukiman Sentul City banyak tedapat kelompok batuan alluvial, terutama pada lembah sungai yang lebar dan berkelok- kelok meander. Tebal batuan ini kurang dari 5 meter dari atas permukaan tanah. Batuan ini tersusun dari lanau, pasir, kerikil, dan bongkahan andesit yang bersifat lepas dan belum padu.

4.2.4. Tanah

Berdasarkan penilaian studi ANDAL Bukit Sentul tahun 2000, tanah yang terbentuk di kawasan Sentul City dikelompokkan ke dalam lima klasifikasi tanah, yaitu: Typic Hapludult, Typic Dystropept, Oxic Dystropept, Typic Hemitpropept, dan Aquic Dystropept. Tanah Typic Hapludult memiliki kandungan organik yang sedang dan dapat ditemukan pada kedalaman lebih dari 130 cm. Pada tanah ini terjadi fiksasi posfor P yang sangat tinggi, dikarenakan tanah ini memiliki kandungan P 2 O 5 yang sangat rendah. Karakteristik lainnya, tipe tanah memiliki laju infiltrasi yang rendah dengan kapasitas memegang air cukup baik. Akibat dari karakter tersebut di antaranya tanah cenderung becek, aliran air permukaan run off tinggi, dan tanah sulit diolah pada lokasi yang berlereng. Tanah Typic Dystropept memiliki laju infiltrasi air dari rendah sampai tinggi, sedangkan ketersediaan kalium K rendah. Selain itu, tipe tanah ini memiliki Kemampuan Tukar Kation KTK kejenuhan basanya sangat rendah. Kandungan bahan organiknya baru ditemukan pada kedalaman lebih dari 130 cm di bawah permukaan tanah. Tanah Oxic Dystropept memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tanah Typic Dystropept. Struktur tanah berpasir atau berdebu kandungan liat 15. Hal ini mengakibatkan air cepat meresap atau pun sebaliknya yaitu menggenang. Begitu pula sifat dan ciri tanah Typic Hemitpropept juga hampir sama dengan tanah Typic Dystropept, keduanya termasuk pada ordo inceptisol dan berasal dari great group trop dengan tingkat dekomposisi tanah sedang hermis. Sedangkan tipe tanah Aquic Dystropept memiliki sifat sering jenuh air. Tanah ini memiliki kandungan air tanah cukup, namun terkadang menggenang. Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut tidak lepas dari kondisi batuan- batuan induknya yaitu sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekar, berpasir atau pun berkembang. Berdasarkan kondisi morfologi dan sifat fisik batuannya, Sentul City tergolong daerah rawan gerakan tanah berupa longsoran tanah land slide dan rayapan tanah soil creep. Selain itu, secara umum kelima jenis tanah tersebut memiliki Kapasitas Tukar Kation KTK dan Kejenuhan Basa KB serta kandungan P 2 O 5 dalam tanah yang rendah, kecuali kandungan bahan organik yang tergolong sedang sampai rendah. Kondisi ini mengakibatkan tanah di kawasan Sentul City sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Hal ini sangat berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Dalam usaha menanami lahan seperti ini dilakukan pelapisan tanah baru yaitu tanah merah yang diambil dari daerah lain sebagai media tanam dengan ketebalan 30-50 cm. Penilaian status kesuburan tanah di dalam Sentul City dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Status Kesuburan Tanah No Klasifikasi KTK KB P 2 O 5 Organik Kesuburan 1 Typic Hapludult S R SR-R S R 2 Typic Dystropept S SR-R SR-R S R 3 Oxic Dystropept R-S SR-R SR R-S R 4 Typic Hamitropept R SR SR S-T R 5 Aquic Dystropept S S S S S Keterangan: KTK : Kapasitas Tukar Kation KB : Kejenuhan Basa SR : Sangat Rendah R : Rendah S : Sedang T : Tinggi Sumber: ANDAL Pembangunan Pemukiman Bukit Sentul, 2000

4.2.5. Hidrologi