dan kacang tanah. Pada daerah bentang alam basah, vegetasi dibedakan menjadi vegetasi hutan, vegetasi kebun campuran, vegetasi tegalan, dan vegetasi semak
belukar. Jenis vegetasi yang berada di bagian puncak bukit, umumnya berupa hutan alami atau hutan binaan yang didominasi oleh pohon pinus Pinus merkusii.
Vegetasi kebun campuran banyak dijumpai tanaman buah-buahan khas dan langka, seperti gandaria Bouea macrophylia, sempur Sandoricum koetjape,
jomlang Syzigium cumini, gohok Syzigium polycepahalum, samafo Dyosporus discolor
, dan tanaman langka lainnya. Vegetasi tegalan awalnya berupa kebun karet yang kemudian ditanami tanaman palawija, dan vegetasi semak belukar yang
dominan adalah kirinyuh Eupatorium indiifolium, kiseureuh Piper aduncum, saliara Lantana camara, dan rumput alang-alang Imperata cylindrical.
Pada umumnya jenis vegetasi yang terdapat di kawasan Sentul City dibedakan berdasarkan peruntukan lahannya. Eckbo 1956 juga mengatakan
bahwa pemilihan jenis tanaman tergantung kepada fungsi tanaman dan lokasinya dimana tanaman tersebut dapat ditanam.
Misalnya pada Jalan Siliwangi terdapat beberapa area seperti jalur pedestrian, Danau Teratai, dan riverscape juga
dibedakan jenis vegetasinya. Pada jalur pedestrian banyak terdapat pohon peneduh dan semak seperti bambu jepang Bambussa sp., beringin Ficus benjamina,
bintaro Cerbera odollana, bismarkia Bismarckia sp., jati Tectona grandis, ki hujan Samanea saman, kecrutan Spathodea campanulata, gmelina Gmelina
sp., sikas Cycas revoluta, pangkas kuning Duranta sp., dan kana Canna sp.. Pada Danau Teratai lebih banyak ditanami tanaman dari kelompok Arecaceae
seperti kelapa Cocos nucifera, kelapa sawit Elais guineensis, palm raja Roystonea regia, palm bismark Bismarckia nobilis, dan pinang Areca
catechu , sedangkan pada riverscape banyak terdapat vegetasi alami dan
didominasi oleh pinus Pinus merkusii.
4.4.7. Satwa
Secara umum satwa di kawasan Sentul City cukup beragam dan terdapat juga yang langka dan harus dilindungi. Berdasarkan hasil Pemantauan Lingkungan
Komponen Biologi di PT. Bukit Sentul oleh Laboratorium Ekologi, Departemen Bilogi ITB 2002, terdapat 5 kelompok hewan yang terdiri dari 7 jenis dari
kelompok amfibi, 10 jenis dari kelompok mamalia, 11 jenis dari kelompok fisces ikan, 7 jenis dari kelompok reptil, dan 26 jenis dari kelompok aves Tabel 8.
Kelompok amfibi banyak ditemukan di sekitar sawah, tepi kolam, sungai, dan parit. Kelompok mamalia jumlahnya sangat terbatas, yang lebih khusus adalah
di sekitar Gunung Pancar paling sedikit terdapat 3 jenis primata yang dijumpai seperti monyet, lutung, dan surili Presbytis cornata. Jenis ikan terdapat di kolam,
danau, dan sungai. Sedangkan kelompok reptil yang sering dijumpai adalah jenis kadal yang terdapat di lading, sawah, dan kebun. Kelompok aves merupakan
menjadi daya tarik tersendiri bagi pengamat burung. Banyaknya jenis vegetasi yang berbiji di kawasan Sentul City menjadi salah satu penarik bagi burung
pemakan buah. Pada sekitar Danau Teratai dengan kondisi vegetasi yang banyak memberikan naungan dijumpai blekok.
Tabel 8. Jenis Satwa di Kawasan Pemukiman Bukit Sentul
Kelompok Jenis Nama Daerah
Amfibi
Bufo asper Bofo melanostictus
Fejevarya limnocharis Occidozyga lima
Polypedates leucomystax Rana chalconota
Rana erythraea Kodok budug sungai
Kodok budugpuru Katak tegalan
Bancet hijau Katak pohon
Katakkongkang kolam Katak kongkang gading
Mamalia
Bandicota sp.
Capra hircus Felis domesticus
Macaca fascicularis Ovis aries
Presbytis cornata Rattus
sp. Soncus murinus
Sus sp.
Trachypithecus cristatus Tikus roil
Kambing Kucing
Monyet Domba
Surili Tikus
Celurut Babi hutan
Lutung
Fisces
Claris sp.
Cyprinus carpio Glyptosternum
sp. Monopterus albus
Ophiocephalus sp.
Pangius sp.
Poecillia reticulate Puntius binotatus
Puntius sp.
Tilapia mosambica Tilapia nilotica
Ikan lele Ikan mas
Ikan kehkel Belut
Ikan gabus Patin
Ikan seribu Ikan beunteur
Ikan beunteur Ikan mujaer
Ikan nila
Reptil
Calotes jubatus Draco volans
Hemydactylus frenatus Mabuya multifasciata
Naja naja Tachydromus sexlineatus
Varanus salvator Londok
Cicak terbang Cicak
Kadal Ular kobra
Kadal orong-orong Biawak
Aves
Acridotheres javanicus Alcedo
sp. Apus affinis
Anis sp.
Collocalia esculenta Collocalia
sp. Columba livia
Eudynamis scolopacea Gallus domesticus
Geophelia striata Gerygone sulphurea
Halcyon chloris Hirundo rustica
Hirundo sp.
Ixobrychus cinnamomeus Lanius schach
Lonchura leucogasterides Lonchura punctulata
Megalaiema haemacephala Nectarine jugularis
Orthotomus
sp. Paser montanus
Prinia sp.
Pycnonotus cafer Streptopelia chinensis
Zosterops palpebrosa Burung jalak kerbau
Burung udang Kapinis pohon
Burung cacing Wallet
Burung layang-layang Merpati
Burung culik Ayam kampong
Perkutut Burung remetuk
Raja udang Burung layang-layang asia
Burung layang-layang Ayam-ayaman
Burung bentet Pipit jawa
Pipit pinang Burung ungkut-ungkut
Burung madu kuning Cinenen
Burung gereja Perinjak
Kutilang Burung terukur
Burung kacamata
Sumber: Laboratorium Ekologi, Departemen Biologi ITB 2002
4.3. Kondisi Sosial-Budaya