Sistem Informasi Geografis SIG

2. Terdapat bentukan lahan yang terlihat alami dengan menciptakan lembah dan aliran air buatan yang dapat memberikan kenyamanan bagi satwa. Adanya perbedaan kemiringan lahan pada suatu tapak akan menciptakan teritori bagi masing-masing satwa. 3. Daerah yang berhutan lebih baik untuk habitat satwa khususnya burung. Tanaman memberikan peranan yang sangat penting. Tipe dan jenis tanaman yang berbeda dengan berbagai strata menjadi sumber energi dan makanan bagi beberapa jenis satwa. Tanaman dapat menciptakan habitat linear yang terlihat dari sirkulasi satwa. 4. Terdapat bebatuan alami yang dapat dijadikan habitat baru bagi beberepa jenis satwa. Batu-batu yang besar dapat melindungi beberapa jenis satwa dari serangan musuhnya.

2.5. Sistem Informasi Geografis SIG

Menurut Prahasta 2004, Sistem Informasi Geografis SIG merupakan suatu alat bantu yang esensial dalam menyimpan, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dengan bantuan data atribut dan spasial. Aronoff dalam Fitri 2008 mengemukakan bahwa SIG adalah suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalasis dan menampilkan semua bentuk informasi yang berbasis geografi. Aktivitas yang penting dalam pengolahan data dengan SIG salah satunya adalah pengisian basis data berupa digitasi dan memasukkan angka, kemudian analisa dapat dilakukan setelah basis data tersedia. Cara memasukkan data ke dalam sistem adalah mengubah data input menjadi format data digital agar dapat disimpan dan dimanipulasi untuk kegiatan selanjutnya sesuai data yang diperlukan Faikoh, 2008. Menurut Mastra dalam Faikoh 2008, data yang akan dimasukkan dengan cara digitasi tersebut memerlukan peta dasar yang baku. Amri 2001 juga mengatakan bahwa peta merupakan alat utama dalam bekerja dengan SIG, baik datafakta yang diperoleh maupun informasi yang dihasilkan dari analisa harus dapat dituangkan dalam bentuk peta. Peta topografi merupakan peta dasar dalam SIG karena peta topografi memuat informasi tentang posisi semua benda yang tidak bergerak di atas permukaan bumi, baik benda alam maupun benda-benda budaya sehingga akan diketahui datafakta lainnya yang dibutuhkan. Secara sederhana SIG dapat digambarkan sebagai penampakan berbagai informasi untuk memenuhi suatu fungsi kriteria tertentu. Sistem Informasi Geografis ini dapat diaplikasikan kepada berbagai bidang keilmuan yang berhubungan dengan sumber daya alam. Aplikasi SIG di antaranya digunakan pada perencanaan tata guna lahan, analisis mengenai dampak lingkungan, pertanian, kehutanan, pengelolaan kehidupan liar, teknik, geologi, jaringan jalan dan pipa, perencanaan kota, dan sebagainya Nurcahyono dalam Fitiri 2008. Pengembangan SIG saat ini telah memungkinkan untuk perencana dan pemda dalam mengevaluasi sejauh mana perubahan yang terjadi dalam penggunaan lahan suatu wilayah agar dapat direncanakan secara cepat dan tepat melalui model-model analisis sesuai kebutuhan Faikoh, 2008.

3.1. Lok