Kondisi Umum PPP Labuan, Banten

22

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum PPP Labuan, Banten

Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 21 ’- 7 10 ’ Lintang Selatan dan 104 48 ’-106 11 ’ Bujur Barat dengan luas daerah 2.747 km 2 atau sebesar 29,98 dari luas Provinsi Banten. Batas administrasi wilayah ini sebelah utara adalah Kabupaten Serang, sebelah selatan Samudera Hindia, sebelah barat Selat Sunda, dan sebelah timur Kabupaten Lebak. Posisi tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki potensi perikanan cukup besar karena kemudahan akses kebeberapa perairan. 10 dari wilayah daratan kabupaten ini memiliki kawasan perairan laut sehingga potensi sumberdaya ikan laut cukup besar untuk dikembangkan Fieka 2008. Kabupaten Pandeglang memiliki 5 kecamatan, salah satunya Kecamatan Labuan yang memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Labuan. Kondisi topografi area pelabuhan merupakan daerah datar dengan kemiringan 0-2. Areal untuk pengembangan Pelabuhan sekitar 4,3 ha dibatasi oleh Sungai Cipunteun Agung di sebelah selatan dan areal kebun kelapa milik swasta di sebelah utara. Pemanfaatan lahan telah tercampur antara daerah kerja pelabuhan dengan pemukiman penduduk. Pemanfaatan lahan yang telah tercampur dengan pemukiman penduduk menjadi penghambat dalam pengembangan PPP Fieka 2008. Fasilitas di PPP Labuan terdiri dari fasilitas pokok dan fasilitas fungsional. Fasilitas pokok terdiri dari dermaga bongkar muat, kolam pelabuhan, dan breakwater. Fasilitas fungsional yang terkait dengan pelelanganpemasaran antara lain seperti basketwadah ikan, pengadaan air bersih, pengadaan es, dan tempat pelelangan ikan TPI. Gedung TPI dibuat sebagai prasarana transaksi antara nelayan dan pedagang-pembeli bakul. Gedung TPI terdiri dari ruang lelang dan kantor TPI. Gedung TPI 1 terletak disisi muara sungai dan menghadap kearah selatan atau tepat berhadapan langsung dengan aliran Sungai Cipunteun Agung. Gedung TPI 2 terletak ditepi pantai dengan jarak sekitar 50 meter dari garis pantai. Bangunan ini menghadap kearah timur dan berhadapan langsung dengan kolam pelabuhan PPP Labuan Fieka 2008. Kedalaman perairan sungai yang tidak sesuai 23 untuk ukuran draft kapal berukuran 1,5 meter atau lebih menjadi hambatan bagi kelancaran keluar masuknya kapal ke TPI 1 Labuan. TPI 1 hanya bisa dimasuki oleh kapal kecil berukuran 0-5 GT. TPI 2 dengan posisi yang terletak di pinggir laut sedikit memudahkan kapal ukuran 5-10 GT untuk mendaratkan hasil tangkapannya Fieka 2008. Alat tangkap yang beroperasi di Labuan yaitu payang, purse seine, jaring rampus, gillnet, pancing, jaring arad, dan jaring cantrang Tabel 2. Jaring arad merupakan alat tangkap terbanyak yang ada di Labuan yaitu berjumlah 119 unit. Alat tangkap kedua dan ketiga terbanyak yaitu pancing berjumlah 68 unit dan gillnet berjumlah 65 unit. Berikut merupakan perkembangan armada penangkapan ikan di Labuan : Tabel 2. Jumlah alat penangkapan ikan di PPP Labuan periode 2001-2008 No Alat Tangkap Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 Payang 25 28 43 45 44 43 43 45 60 61 59 2 Cantrang 193 193 40 48 49 49 49 48 13 11 6 3 Arad - - 125 125 130 121 121 119 181 181 180 4 Purse seine 10 8 16 16 20 20 20 18 10 8 8 5 Rampus 68 65 32 30 32 32 32 35 41 41 41 6 Jaring Klitik 32 32 10 10 4 7 Pancing 26 28 32 32 65 68 68 68 68 68 68 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, 2008

4.2. Komposisi Hasil Tangkapan