23
untuk ukuran draft kapal berukuran 1,5 meter atau lebih menjadi hambatan bagi kelancaran keluar masuknya kapal ke TPI 1 Labuan. TPI 1 hanya bisa dimasuki oleh
kapal kecil berukuran 0-5 GT. TPI 2 dengan posisi yang terletak di pinggir laut sedikit memudahkan kapal ukuran 5-10 GT untuk mendaratkan hasil tangkapannya
Fieka 2008. Alat tangkap yang beroperasi di Labuan yaitu payang, purse seine, jaring
rampus, gillnet, pancing, jaring arad, dan jaring cantrang Tabel 2. Jaring arad merupakan alat tangkap terbanyak yang ada di Labuan yaitu berjumlah 119 unit.
Alat tangkap kedua dan ketiga terbanyak yaitu pancing berjumlah 68 unit dan gillnet berjumlah 65 unit. Berikut merupakan perkembangan armada penangkapan ikan di
Labuan :
Tabel 2. Jumlah alat penangkapan ikan di PPP Labuan periode 2001-2008
No Alat
Tangkap Tahun
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 1
Payang 25
28 43
45 44
43 43
45 60
61 59
2 Cantrang
193 193
40 48
49 49
49 48
13 11
6 3
Arad -
- 125
125 130
121 121
119 181
181 180
4 Purse seine
10 8
16 16
20 20
20 18
10 8
8 5
Rampus 68
65 32
30 32
32 32
35 41
41 41
6 Jaring Klitik
32 32
10 10
4 7
Pancing 26
28 32
32 65
68 68
68 68
68 68
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pandeglang, 2008
4.2. Komposisi Hasil Tangkapan
Ikan kembung lelaki merupakan ikan dominan kedua 24 setelah ikan tongkol 47 yang tertangkap di PPP Labuan, Banten. Alat tangkap utama yang
digunakan untuk menangkap ikan ini ialah jaring rampus dengan ukuran mata jaring 2 inchi dan purse seine. Jaring rampus dioperasikan menggunakan kapal motor
berukuran 2-6 GT dan purse seine berukuran 12-15 GT. Nelayan Labuan biasa menangkap ikan kembung lelaki di sekitar Pulau Jongor, Sumur, Pulau Rakata, dan
Pulau Panaitan. Nelayan akan mencari daerah penangkapan lain di sekitar Tanjung Lesung ataupun Jongor saat hasil tangkapan di Pulau Rakata rendah. Penangkapan
ikan kembung lelaki di Pulau Rakata terjadi pada bulan Juli sampai Agustus serta
24
pada bulan Maret sampai April. Hasil tangkapan total berdasarkan data berat ikan disajikan pada Gambar berikut :
Gambar 5. Presentase ikan kembung lelaki di PPP Labuan, Banten Sumber : Data harian PPP Labuan, tahun 2011
4.3. Daerah dan Musim Penangkapan Ikan di Labuan, Banten
Menurut hasil wawancara dengan nelayan, daerah penangkapan berada disekitar Pulau Rakata, Pulau Panaitan , Sumur, Pulau Papole, Jongor serta Tanjung
Lesung. Jarak tempuh antara daerah penangkapan dengan PPP Labuan berkisar 3-4 jam perjalanan. Musim penangkapan ikan di sekitar perairan Selat Sunda terdiri dari
3 musim yaitu musim timur, musim peralihan, dan musim barat. Musim timur merupakan musim dengan aktivitas penangkapan tertinggi terjadi pada bulan Mei
sampai Juli. Musim peralihan terbagi menjadi dua yaitu musim peralihan satu dan musim perlihan dua. Musim peralihan satu terjadi pada bulan Februari sampai April.
Musim peralihan dua pada bulan Agustus sampai Oktober. Musim peralihan dua menandakan datangnya musim paceklik yaitu bulan November sampai Januari
Amri 2002. Daerah penangkapan ikan kembung lelaki di perairan Selat Sunda disajikan pada Gambar berikut :
24 2
1 47
9 17
Kembung lelaki Tenggiri
Selar Tongkol
Cumi Tembang
25
Gambar 6. Daerah penangkapan ikan kembung lelaki di Labuan, Banten
Menurut nelayan di Labuan, musim puncak penangkapan ikan kembung lelaki terjadi pada bulan Juni sampai September. Daerah penangkapan pada bulan
tersebut di sekitar Pulau Rakata, Pulau Panaitan, Tanjung Lesung, dan Sumur. Musim paceklik ikan kembung lelaki terjadi pada bulan Januari sampai Mei dan
bulan Oktober sampai Desember. Nelayan melakukan penangkapan ikan kembung lelaki di Pulau Papole menggunakan jaring rampus saat musim paceklik. Alat
tangkap purse seine digunakan oleh nelayan untuk daerah penangkapan yang lebih jauh dari PPP Labuan. Daerah Binuangen hingga sekitar daerah Lempasing,
Lampung merupakan tujuan utama nelayan purse seine saat musim paceklik.
4.4. Upaya Penangkapan effort