20
Persamaan di atas diregresikan dengan laju perubahan biomassa sebagai peubah tidak bebas dan upaya penangkapan sebagai peubah bebas. Persamaan
regresinya menjadi: Y
t
= α + X
1t
+ X
2t
+ε
t
Dimana:
Yt =
– 1
X
1t
= X
2t
= f
t
α = r =
= q
3.4.3. Konsepsi dan batasan
1. Analisis bioekonomi merupakan analisis terpadu dari aspek biologi dan ekonomi dalam upaya pemanfaatan sumberdaya secara lestari.
Analisis ini berdasarkan dinamika pertumbuhan populasi ikan kembung lelaki yang dikaitkan dengan upaya mencapai keuntungan maksimum
dengan model Hilborn dan Walter 1992. 2. Upaya pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki yang dilakukan
para nelayan yang mendaratkan ikannya di PPP Labuan, Banten. 3. Harga ikan kembung lelaki adalah harga persaingan oleh para nelayan
yang ada di PPP Labuan, Banten. 4. Pengelolaan Maximum Suistainable Yield adalah tingkat pemanfaatan
sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MSY E
MSY
. 5. Pengelolaan Maximum Economic Suistainable Yield adalah tingkatan
pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MEY E
MEY
. 6. Pengelolaan open access adalah tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan
kembung lelaki pada rente ekonomi sama dengan nol.
3.4.4. Analisis model bioekonomi
Model bioekonomi merupakan salah satu cara pendekatan yang paling mudah dan sederhana untuk mengetahui MSY, EMSY, EMEY, MEY, dan EOA.
21
Berikut merupakan tabel perhitungan hasil tangkapan h, upaya penangkapan E, dan keuntungan
π dari berbagai kondisi rezim pengelolaan.
Tabel 1. Rumus perhitungan pengelolaan ikan kembung lelaki model statis Fauzi 2010.
MSY MEY
OA
H E
π
p hMSY-cEMSY p hMEY-c EMEY
p hOA-c EOA
Untuk menghitung persamaan di atas maka diperlukan data-data berikut : p = Price harga, Rpkg
c = Average cost biaya, Rpupaya
TR = Total revenue penerimaan usaha, Rptahun
TC = Total cost biaya usaha, Rptahun
E = Effort upaya penangkapan
22
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Umum PPP Labuan, Banten
Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6 21
’- 7 10
’ Lintang Selatan dan 104
48 ’-106
11 ’ Bujur Barat dengan luas daerah 2.747 km
2
atau sebesar 29,98 dari luas Provinsi Banten. Batas administrasi wilayah ini sebelah utara adalah Kabupaten Serang, sebelah selatan Samudera Hindia, sebelah
barat Selat Sunda, dan sebelah timur Kabupaten Lebak. Posisi tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki potensi perikanan cukup besar karena
kemudahan akses kebeberapa perairan. 10 dari wilayah daratan kabupaten ini memiliki kawasan perairan laut sehingga potensi sumberdaya ikan laut cukup besar
untuk dikembangkan Fieka 2008. Kabupaten Pandeglang memiliki 5 kecamatan, salah satunya Kecamatan
Labuan yang memiliki Pelabuhan Perikanan Pantai PPP Labuan. Kondisi topografi area pelabuhan merupakan daerah datar dengan kemiringan 0-2. Areal untuk
pengembangan Pelabuhan sekitar 4,3 ha dibatasi oleh Sungai Cipunteun Agung di sebelah selatan dan areal kebun kelapa milik swasta di sebelah utara. Pemanfaatan
lahan telah tercampur antara daerah kerja pelabuhan dengan pemukiman penduduk. Pemanfaatan lahan yang telah tercampur dengan pemukiman penduduk menjadi
penghambat dalam pengembangan PPP Fieka 2008. Fasilitas di PPP Labuan terdiri dari fasilitas pokok dan fasilitas fungsional.
Fasilitas pokok terdiri dari dermaga bongkar muat, kolam pelabuhan, dan breakwater. Fasilitas fungsional yang terkait dengan pelelanganpemasaran antara
lain seperti basketwadah ikan, pengadaan air bersih, pengadaan es, dan tempat pelelangan ikan TPI. Gedung TPI dibuat sebagai prasarana transaksi antara
nelayan dan pedagang-pembeli bakul. Gedung TPI terdiri dari ruang lelang dan kantor TPI. Gedung TPI 1 terletak disisi muara sungai dan menghadap kearah
selatan atau tepat berhadapan langsung dengan aliran Sungai Cipunteun Agung. Gedung TPI 2 terletak ditepi pantai dengan jarak sekitar 50 meter dari garis pantai.
Bangunan ini menghadap kearah timur dan berhadapan langsung dengan kolam pelabuhan PPP Labuan Fieka 2008. Kedalaman perairan sungai yang tidak sesuai