15
puncak dan paceklik, dan daerah penangkapan ikan kembung lelaki saat musim puncak dan pacekik. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari kantor TPI Labuan
1, TPI Labuan 2, TPI Labuan 3, dan kantor UPT Unit Pelaksana Teknis Labuan, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang merupakan data berkala time series
tahun 2001-2002, 2004, 2006, 2010-2011 serta data upaya penangkapan effort berdasarkan hasil tangkapan untuk alat tangkap jaring rampus, dan purse seine, data
hasil tangkapan ikan per tahun, dan data harga ikan.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian dilakukan dengan metode survei yang mencakup observasi dan wawancara. Metode observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran umum objek
yang diteliti dilihat dari segi aspek ekonomi ikan kembung lelaki seperti harga ikan, biaya operasional maupun pendapatan nelayan. Metode wawancara dilakukan untuk
memperdalam informasi mengenai aspek ekonomi ikan kembung lelaki yang dikaji. Teknik wawancara dilakukan terhadap responden dengan menggunakan
media kuisioner antara lain untuk mengetahui rata-rata produksi hasil tangkapan per trip, rata-rata biaya operasional penangkapan per trip, rata-rata pendapatan per trip,
jumlah trip selama 1 tahun, dan musim serta daerah penangkapan ikan kembung lelaki. Data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dianalisis untuk diketahui
pola musiman ikan kembung lelaki serta mendapatkan gambaran bioekonomi dan status pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki di PPP Labuan, Banten.
3.4.1. Metode pengambilan contoh
Contoh merupakan sebagian anggota dari populasi sesungguhnya. Pengambilan contoh adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih dan
mengambil contoh secara benar dari suatu populasi sehingga dapat mewakili populasi sebenarnya.
Responden utama yang dipilih saat wawancara adalah pemilik kapal purse seine dan jaring rampus di PPP Labuan, Banten. Pemilihan responden didasarkan
pada pengetahuan mengenai biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pengambilan contoh
16
dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan contoh dengan sengaja memilih contoh didasarkan pada lokasi yang seimbang dari populasi.
Alat tangkap yang diamati adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan kembung lelaki yaitu purse seine dan jaring rampus. Dua jenis alat
tangkap tersebut kemudian dilakukan standarisasi terlebih dahulu ke dalam satuan baku yang mempunyai nilai FPI Fish Power Index lebih besar atau sama dengan
satu.
3.4.2. Analisis Data 3.4.2.1.Matriks sebaran, ukuran panjang dan tingkat kematangan gonad
Tabel matriks digunakan untuk mengetahui ukuran tangkap ikan kembung lelaki selama bulan Maret sampai Oktober beserta daerah penangkapannya. Daerah
penangkapan diplotkan sesuai dengan bulan terjadinya penangkapan untuk masing- masing daerah penangkapan.
Langkah-langkah untuk penentuan ukuran panjang ikan ialah sebagai berikut 1.
Selang kelas panjang ikan ditentukan oleh peneliti terdahulu. 2.
Plotkan jenis kelamin ikan jantan dan betina dimasing-masing selang kelas panjang pada bulan yang merupakan bulan terjadinya penangkapan ikan
kembung lelaki. 3.
Penentuan persentase tingkat kematangan gonad dilakukan setelah ikan dianalisis gonadnya oleh peneliti terdahulu, selanjutnya dihitung banyaknya
persentase masing-masing TKG pada setiap bulan penangkapannya dengan membagi banyaknya TKG n dengan jumlah total dari TKG 1, 2, 3, 4, dan 5
disetiap bulan.
3.4.2.2 . Catch per unit effort CPUE
Menurut Gordon 1954 besarnya hasil tangkapan nelayan bergantung pada jenis alat tangkap yang digunakan dan besarnya ketersediaan sumberdaya perikanan
yang ada. Analisis CPUE catch per unit effort perlu dihitung dari masing-masing alat tangkap dengan rumus sebagai berikut:
17
CPUE
=
Keterangan: CPUE = Catch Per Unit Effort kgtrip
Y
t
= hasil tangkapan per tahun kg f
t
= jumlah upaya penangkapan per tahun trip
3.4.2.3. Analisis pola musim penangkapan ikan
Analisis pola musiman ikan kembung lelaki di sekitar perairan Selat Sunda digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan operasi penangkapan ikan.
Indeks musim penangkapan dihitung dengan menggunakan data catch per unit effort CPUE dari data bulanan ikan kembung lelaki. Data bulanan diurutkan dari tahun
2001 sampai tahun 2011, setelah itu dihitung dengan metode rata-rata bergerak moving average. Menurut Dajan 1986, rumus untuk mendapatkan nilai indeks
musim penangkapan IMP adalah sebagai berikut:
Menyusun deret CPUE
i
bulan Januari 2001 sampai Desember 2011 ni
= CPUEi ……………………………………………………1
Keterangan :
i = 1, 2, 3, ... , 96
n
i =
CPUE urutan ke-i
Menyusun rata-rata bergerak CPUE selama 12 bulan RG
RGi = ∑
…………………………………………….2 Keterangan
: Rg
i
= Rata-rata bergerak 12 bulan urutan ke-i CPUE
i
= CPUE urutan ke-i i
= 1, 2, 3, ... , 96 j
= 7, 8, 9, ... , 91 Menyusun rata-rata bergerak CPUE terpusat RGP
RGPI = ∑ ……………………………………………………..γ
18
Rasio rata-rata bulan Rb
Rbi
=
………………………………………………………4
Keterangan :
Rb
i
= rasio rata-rata bulan ke-i CPUE
i
= CPUE urutan ke-i i
=1, 2, 3, ... , 96 Menyusun nilai rata-rata dalam suatu matriks berukuran i x j yang disusun
setiap bulannya, dimulai dari bulan Juli. Menghitung nilai total rasio rata-rata tiap bulan, menghitung total rasio rata-rata secara keseluruhan, dan menghitung indeks
musim penangkapan.
Rasio rata-rata untuk bulan ke-i RRB
i
RRBi = ∑ ……………………………………………………5
Keterangan :
RRB
i
= Rata-rata RB
ij
untuk bulan ke-i RB
ij
= Rasio rata-rata bulanan dalam matriks ukuran i x j i
= 1, 2, 3, ... , 12 j
= 1, 2, 3, ... , n JRRB =
∑ ……………………………………………………..6 Jumlah rasio rata-rata bulanan JRRB
Keterangan :
JRRB
i
= Jumlah rasio rata-rata bulan RRB
i
= Rata-rata RB
ij
untuk bulan ke-i i
= 1, 2, 3, ... , 12 Menghitung faktor koreksi :
FK = ………………………………………………………….7
Keterangan :
FK = Nilai faktor koreksi
JRRB = Jumlah rasio rata-rata bulanan
19
Indeks musim penangkapan IMPI = RRBi x FK
…………………………………………………8 Keterangan
: IMP
i
= Indeks musim penangkapan bulan ke-i RBB
i
= Rasio rata-rata untuk bulanan ke-i i
= 1, 2, 3, ... , 12
Kriteria Indeks Musim Penangkapan IMP : IMP 50
= Musim paceklik IMP 50IMP100
= Bukan musim penangkapan IMP100
= Musim penangkapan
3.4.2.4. Model Hilborn dan Walter 1992
Sala satu model surplus produksi ialah model Hilborn dan Walter 1992. Model ini dapat memberikan dugaan masing-masing untuk parameter fungsi
produksi surplus r, q, dan K dari tiga koefisien regresi. Persamaannya sebagai berikut:
B
t+1
= B
t
+ rB
t
- C
t
Prosedur model Walter-Hilborn adalah sebagai berikut: C
t
= qX
t
f
t
, Jika
B
t
=
Maka diperoleh :
=
Persamaan dasar model produksi surplus dapat diformulasikan kembali sebagai berikut:
-
CPUE
t
f
t
Pindahkan kesisi kiri dan mengalikan persamaan dengan
sehingga diperoleh persamaan:
– 1 = r + +
+ f
t
20
Persamaan di atas diregresikan dengan laju perubahan biomassa sebagai peubah tidak bebas dan upaya penangkapan sebagai peubah bebas. Persamaan
regresinya menjadi: Y
t
= α + X
1t
+ X
2t
+ε
t
Dimana:
Yt =
– 1
X
1t
= X
2t
= f
t
α = r =
= q
3.4.3. Konsepsi dan batasan
1. Analisis bioekonomi merupakan analisis terpadu dari aspek biologi dan ekonomi dalam upaya pemanfaatan sumberdaya secara lestari.
Analisis ini berdasarkan dinamika pertumbuhan populasi ikan kembung lelaki yang dikaitkan dengan upaya mencapai keuntungan maksimum
dengan model Hilborn dan Walter 1992. 2. Upaya pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki yang dilakukan
para nelayan yang mendaratkan ikannya di PPP Labuan, Banten. 3. Harga ikan kembung lelaki adalah harga persaingan oleh para nelayan
yang ada di PPP Labuan, Banten. 4. Pengelolaan Maximum Suistainable Yield adalah tingkat pemanfaatan
sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MSY E
MSY
. 5. Pengelolaan Maximum Economic Suistainable Yield adalah tingkatan
pemanfaatan sumberdaya ikan kembung lelaki pada saat effort MEY E
MEY
. 6. Pengelolaan open access adalah tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan
kembung lelaki pada rente ekonomi sama dengan nol.
3.4.4. Analisis model bioekonomi