Stasiun 1A Muara Sungai Citarum

21 perairan dapat diketahui dengan melihat parameter-parameter apa saja yang tidak memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Beberapa parameter kualitas air seperti fecal coliform dan total coliform tidak diikutsertakan dalam perhitungan karena data yang diperoleh kurang lengkap. Evaluasi kualitas air menggunakan indeks STORET setiap stasiunnya sebagai berikut.

a. Stasiun 1A Muara Sungai Citarum

Stasiun 1A terletak pada koordinat 107 o 1 7’47,6” LS dan 06 o 47 ’16,8” BT di Muara Sungai Citarum. Stasiun ini merupakan inlet waduk dari Sungai Citarum yang bermuara di Waduk Cirata dengan kedalaman 30 meter. Lokasi titik sampling Stasiun 1A dapat dilihat pada Lampiran 1. Hasil perhitungan indeks STORET di Stasiun 1A menunjukan bahwa status mutu air untuk kegiatan perikanan berada pada kondisi tercemar buruk. Untuk kegiatan PLTA berada pada kondisi tercemar ringan Tabel 5 dan Gambar 5. Tercemarnya perairan di Stasiun 1A diduga berasal dari aktivitas dan pemanfaatan DAS Citarum di bagian hulu. Tabel 5. Nilai indeks STORET Stasiun 1A secara temporal Tahun Lapisan GolonganKelas C D III IV 2007 permukaan -34 -10 -34 -10 n=4 5 meter -48 -8 -42 -8 dasar -50 -10 -52 -10 2008 permukaan -36 -4 -32 -4 n=4 5 meter -62 -4 -56 -4 dasar -62 -4 -58 -4 2009 permukaan -38 -2 -30 -2 n=4 5 meter -56 -4 -52 -4 dasar -66 -2 -58 -2 2010 permukaan -28 -2 -20 -2 n=4 5 meter -50 -2 -50 -2 dasar -46 -2 -44 -2 2011-2012 permukaan -50 -10 -36 -10 n=5 5 meter -62 -6 -48 -12 dasar -60 -4 -54 -4 Keterangan : Baku mutu menurut Perda Prov. Jawa Barat No.39 tahun 2000 Baku mutu menurut PPRI No. 82 tahun 2001 Baik sekali memenuhi baku mutu -1 s.d. -10 Baik cemar ringan -11 s.d. -30 Sedang cemar sedang -31 Buruk cemar berat 22 a b c Gambar 5. Grafik nilai indeks STORET Stasiun 1A secara temporal a permukaan, b 5 meter, c dasar Gol. D berhimpit dengan Kelas IV cemar ringan cemar sedang cemar berat cemar ringan cemar sedang cemar berat cemar ringan cemar sedang cemar berat 23 Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 5 terlihat bahwa grafik nilai indeks STORET di Stasiun 1A Muara Sungai Citarum memiliki pola yang berbeda pada setiap lapisan. Lapisan permukaan cenderung lebih baik dibandingkan dengan lapisan pada kedalaman 5 meter dan dekat dasar. Nilai indeks STORET tertinggi terdapat pada lapisan permukaan tahun 2010, sedangkan nilai terendah terdapat pada lapisan dekat dasar tahun 2009. Kondisi saat ini pada tahun 2012 di Stasiun 1A cenderung mengalami peningkatan pencemaran berdasarkan hasil nilai indeks STORET dibandingkan dengan kondisi kualitas air pada lima tahun terakhir dan berada pada stastus mutu air cemar berat. Parameter-parameter kualitas air yang melampaui baku di Stasiun 1A disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Parameter kualitas air yang melampaui baku mutu di Stasiun 1A Tahun Lapisan Parameter H 2 S NH 3 NO 2 -N Cl 2 DO BOD COD Cu Zn Cd Pb Hg 2007 permukaan ● ● ● ● ● ● ● 5 meter ● ● ● ● ● ● ● dasar ● ● ● ● ● ● ● 2008 permukaan ● ● ● ● ● ● 5 meter ● ● ● ● ● ● ● ● ● dasar ● ● ● ● ● ● ● ● ● 2009 permukaan ● ● ● ● ● ● 5 meter ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● dasar ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● 2010 permukaan ● ● ● 5 meter ● ● ● ● ● ● dasar ● ● ● ● ● ● ● 2011-2012 permukaan ● ● ● ● ● ● ● ● ● 5 meter ● ● ● ● ● ● ● ● ● dasar ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● Parameter yang melebihi baku mutu Berdasarkan Tabel 6 terlihat beberapa parameter kualitas air yang melampaui baku mutu pada Stasiun 1A selama tahun 2007-2012 adalah sulfida, amonia, nitrit, klorin bebas, oksigen terlarut DO, BOD, tembaga, seng, kadmium, dan timbal. Tingginya nilai konsentrasi parameter-parameter tersebut sehingga menimbulkan pencemaran di Stasiun 1A diduga bersumber dari pencemran Sungai Citarum bagian hulu, aktivitas rumah tangga, pertanian di sekitar muara, dan industri. DAS Citarum terdapat sekitar 394 industri yang sebagian besar belum memiliki instalasi pengolahan air limbah Garno 2001. 24

b. Stasiun 1B Muara Sungai Cisokan