28
e. Stasiun 2 Tengah Waduk Cirata
Stasiun 2 terletak pada koordinat 107
o
16 ’61,7” LS dan 06
o
43’70,2” BT di tengah Waduk Cirata. Stasiun ini merupakan zona pemanfaatan untuk aktivitas
KJA, perikanan tangkap, lalu lintas wisata perahu, dan lain-lain. Jumlah KJA pada stasiun ini termasuk kedalam kategori cukup padat. Lokasi stasiun 2 dapat dilihat
pada Lampiran 1. Hasil perhitungan indeks STORET di Stasiun 2 menunjukan bahwa status mutu air untuk kegiatan perikanan berada pada kondisi tercemar
tercemar buruk sedangkan untuk kegiatan PLTA berada pada kondisi tercemar ringan. Tercemarnya perairan di Stasiun 2 diduga berasal dari aktivitas
pemanfaatan KJA dan rumah tangga. Aktivitas KJA menghasilkan limbah organik dari pakan ikan yang tidak termakan dan feses ikan sisa metabolisme, sedangkan
aktivitas rumah tangga berasal dari sisa-sisa makanan dan sampah rumah tangga lainnya dari para pekerja KJA yang berada di rumah apung. Nilai indeks STORET
di Stasiun 2 secara temporal disajikan pada Tabel 9 dan Gambar 7. Tabel 9. Nilai indeks STORET Stasiun 2 secara temporal
Tahun Lapisan
GolonganKelas C
D III
IV 2007
permukaan -44
-4 -46
-4 n=4
5 meter -48
-48 dasar
-54 -2
-56 -2
2008 permukaan
-42 -2
-44 -2
n=4 5 meter
-44 -2
-38 -2
dasar -60
-2 -56
-2 2009
permukaan -38
-4 -36
-4 n=4
5 meter -50
-4 -46
-4 dasar
-66 -4
-64 -4
2010 permukaan
-32 -32
n=4 5 meter
-38 -2
-38 -2
dasar -46
-2 -46
-2 2011-2012
permukaan -56
-4 -48
-4 n=5
5 meter -50
-4 -58
-6 dasar
-66 -4
-64 -4
Keterangan : Baku mutu menurut Perda Prov. Jawa Barat No.39 Tahun 2000
Baku mutu menurut PPRI No. 82 Tahun 2001 Baik sekali memenuhi baku mutu
-1 s.d. -10 Baik
cemar ringan -11 s.d. -30
Sedang cemar sedang
-31 Buruk
cemar berat
29
a
b
c
Gambar 7. Grafik nilai indeks STORET Stasiun 2 secara temporal a
permukaan, b 5 meter, c dasar Gol. D berhimpit dengan Kelas IV
cemar ringan cemar sedang
cemar berat
cemar ringan cemar sedang
cemar berat
cemar ringan cemar sedang
cemar berat
30 Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 7 terlihat bahwa grafik nilai indeks
STORET di Stasiun 2 memiliki pola yang berbeda pada setiap lapisan. Lapisan permukaan cenderung lebih baik dibandingkan dengan lapisan pada kedalaman 5
meter dan dekat dasar. Nilai indeks STORET tertinggi terdapat pada lapisan permukaan tahun 2010, sedangkan nilai terendah terdapat pada lapisan dekat dasar
tahun 2009. Tahun 2012 di Stasiun 2 mengalami peningkatan pencemaran berdasarkan hasil nilai indeks STORET dibandingkan dengan kondisi kualitas air
pada tahun 2010 dan berada pada status mutu air cemar berat. Parameter- parameter kualitas air yang melampaui baku di Stasiun 2 disajikan pada Tabel 10.
Tabel 10. Parameter kualitas air yang melampaui baku mutu di Stasiun 2
Tahun Lapisan
Parameter H
2
S NH
3
NO
2
-N Cl
2
DO BOD
COD Cu
Zn Cd
Pb Hg
2007 permukaan
● ●
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
● ●
dasar ●
● ●
● ●
● ●
● 2008
permukaan ●
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
dasar ●
● ●
● ●
● ●
● 2009
permukaan ●
● ●
● ●
● ●
5 meter ●
● ●
● ●
● ●
● ●
● dasar
● ●
● ●
● ●
● ●
● ●
2010 permukaan
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
dasar ●
● ●
● ●
2011- 2012
permukaan ●
● ●
● ●
● ●
● 5 meter
● ●
● ●
● ●
● ●
● dasar
● ●
● ●
● ●
● ●
● ●
● Parameter yang melebihi baku mutu
Berdasarkan Tabel 10 terlihat beberapa parameter kualitas air yang melampaui baku mutu pada Stasiun 2 selama tahun 2007-2012 adalah sulfida,
amonia, nitrit, klorin bebas, oksigen terlarut DO, BOD, tembaga, seng, kadmium, timbal dan merkuri. Tingginya nilai konsentrasi parameter-parameter
tersebut sehingga menimbulkan pencemaran di Stasiun 2 diduga bersumber dari pencemaran aktivitas KJA. Waduk Cirata mendapatkan beban pencemaran
organik dari aktivitas KJA sebesar 425 ton organikhari Garno 2001.
31
f. Stasiun 3 Batas zona KJA